Halu, itulah kata yang sedang tren di kalangan anak muda saat ini. Halu itu sendiri merupakan kependekan dari kata halusinasi yang memiliki arti pengalaman indra akan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Misalnya, medengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Terkait halusinasi, WebMD mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah sekadar mendengar suara yang tidak ada, tapi bisa juga melihat, menyentuh, bahkan mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Penyebab halusinasi
Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang berhalusinasi. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab paling sering:
1. Histeria massa
Melansir BBC, belum lama ini ada sebuah keluarga di Australia yang merasa bahwa mereka sedang dikejar atau dibuntuti oleh orang lain yang selalu hilang di jalan sepi. Ini adalah contoh kasus histeria massa.
Histeria massa merupakan suatu kondisi psikologis yang melibatkan sekelompok kecil orang yang datang di bawah khayalan kolektif dan saling memperkuat keyakinan paranoid satu sama lain. Histeria massa terjadi pada kelompok yang lebih besar, menyebar dengan cepat, dan biasanya mencakup gejala pingsan, mual dan hiperventilasi (napas berlebihan).
2. Gangguan secara visual
Hal ini biasanya terjadi akibat adanya penyakit glaukoma, katarak, tumor, atau penyakit lainnya. Akibat gangguan tersebut, yang sangat jelas dan biasanya seseorang yang halusinasi seperti melihat wajah, kartun, dan pola. Kemungkinan besar, halusinasi visual terjadi karena sistem visual otak tak lagi menerima infomasi dari organ penglihatan (mata) dan akhirnya justru membuat gambaran sendiri.
3. Epilepsi
Saat seseorang mengalami epilepsi dan kemudian kejang-kejang, hal ini dapat menyebabkan orang tersebut mengalami halusinasi seperti melihat bintik-bintik kecil. Itu terjadi karena saat kejang bagian lubus okspital di otak yang bertanggung jawab untuk visual mengalami gangguan.
4. Penyakit Creutzfeldt-Jakob
Agak aneh mendengar nama penyakit ini. Tapi penyakit yang mirip dengan penyakit sapi gila ini berbahaya, karena menyebabkan kerusakan saraf. Orang-orang dengan penyakit tersebut akan kehilangan kendali atas anggota tubuh dan emosi. Sama seperti epilepsi, penyakit Creutzfeldt-Jakob bisa mengganggu lobus oksipital di otak.
5. Herpes
Herpes dapat menyebabkan ensefalitis atau peradangan otak. The National Institute of Neurological Disorders and Stroke mencatat bahwa ketika herpes menyebabkan ensefalitis, itu akan membuat sakit kepala, demam, perubahan kepribadian, halusinasi, dan tingkat kesadaran yang berubah. Bahayanya, ini juga bisa membuat otak rusak.
6. Migrain
Tampak mengejutkan ketika migrain masuk ke dalam daftar penyebab halusinasi. Akan tetapi, sekitar sepertiga orang dengan sakit kepala sebelah memang bisa mengalami sejenis halusinasi visual.
7. Tumor otak
Keadaan ini sebenarnya tergantung di mana letak tumor di otak penderita. Jika tumor tersebut menganggu bagian visual, maka penderita akan melihat hal-hal yang tidak nyata.
Demikian beberapa kondisi yang menjadi penyebab halusinasi. Jika Anda merasa punya gejala mirip seperti yang disebutkan di atas, jangan tunda untuk berobat ke dokter. Semakin dini dideteksi dan diatasi, semakin besar pula kemungkinan penyakit untuk dipulihkan.
[NB/ RVS]