Sudah Pakai Pelembap, Butuh Krim Mata atau Tidak, Ya?

Menonton beauty vlogger di Youtube memakai produk perawatan kulit dan make-up memang mengasyikkan. Tapi masih ada satu hal yang sering membuat wanita ragu, yakni penggunaan krim mata sesudah pelembap. 

Datangnya rasa ragu tersebut bukan tanpa sebab. Ya, itu karena, tak sedikit juga yang percaya bahwa kandungan krim mata dan pelembap itu sama saja, sehingga muncul satu pertanyaan: Untuk apa menggunakan keduanya?

Kulit area sekitar mata memang lebih sensitif 

Perlu diketahui bahwa kulit di sekitar mata memiliki tekstur yang lebih tipis. Bagian ini juga memiliki lebih banyak otot halus ketimbang bagian lain. Hal itu yang kemudian membuat area mata menjadi sangat sensitif.

Jumlah kelenjar minyak di area mata juga lebih sedikit ketimbang area lainnya. Oleh sebab itu, meski Anda sudah mengoleskan pelembap, Anda pun masih disarankan untuk mengoleskan krim mata juga. Gunanya adalah untuk menghambat tanda-tanda penuaan dini di area sekitar mata. 

Lalu, bagaimana dengan kesamaan kandungan pelembap dan krim mata? Kalau kandungannya memang sama, mengapa krim mata lebih bisa mengatasi masalah di area mata ketimbang pelembap biasa?

Krim mata tidak sama dengan pelembap biasa 

Nah, menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, krim mata dan pelembap tentu saja memiliki perbedaan. Meski sama-sama bisa membuat kulit lebih lembap, tetapi krim mata memiliki kandungan minyak yang lebih banyak ketimbang pelembap biasa. 

Alhasil, ketika area mata mendapatkan tingkat kelembapan yang lebih tinggi dari krim tersebut, kemunculan keriput atau garis halus bisa dihambat. “Lagi pula, krim mata mengandung bahan khusus yang dapat memudarkan lingkaran hitam dan bengkak akibat tidak lancarnya aliran pembuluh darah di bawah mata,” jelas dr. There. 

Bahan khusus itu tentunya tidak dimiliki oleh pelembap biasa, sehingga Anda tak bisa langsung menyamakan dua produk kecantikan yang berbeda ini. 

Ketika kondisi mata Anda bengkak, berkantung, punya lingkaran hitam yang cukup terlihat, dan banyak garis-garis halus di bawah serta samping mata, maka Anda tak bisa hanya mengandalkan pelembap, tetapi juga butuh krim mata. 

Beda halnya bila kulit di sekitar area tidak terlalu bermasalah. Dikatakan oleh dr. There, dengan kondisi yang normal-normal saja, krim mata tidak diperlukan. 

Penggunaan produk ini juga bisa disesuaikan dengan usia. Mereka yang sudah di atas 20 tahun atau awal 30 tahun cenderung lebih membutuhkannya ketimbang mereka yang masih di bawah 20 tahun.

Tips pakai produk krim mata

Untuk waktu pengaplikasian terbaik, dr. There menyarankan Anda untuk mengoleskan krim mata saat pagi dan malam hari saja. Setelah dioleskan, lakukan pemijatan lembut untuk menstimulasi peredaran darah, sehingga volume kantung mata dapat dikurangi. 

Selain pemakaian, hal yang tidak kalah penting adalah memilih krim mata yang tepat. Berikut beberapa tips untuk memilih krim mata terbaik, yakni:

• Pilih krim mata yang mengandung jojoba, minyak argan, minyak almon, asam hyaluronic, atau shea butter. Bahan-bahan tersebut dapat memberikan kelembapan ekstra.
• Pilih produk krim mata yang memang sudah teruji klinis dan cocok untuk kulit sensitif. Pastikan klaim tersebut tertera pada kemasan. 
• Pilih produk krim mata yang spesifik dengan tujuan. Misalkan, masalah Anda adalah kulit area mata kendur, maka cari krim mata yang mengandung retinol, AHA, kafein, vitamin C atau copper peptides. Kalau Anda tak telaten dalam mencari, lebih baik langsung saja konsultasikan masalah tersebut kepada dokter kulit dan kecantikan. 

Butuh atau tidaknya krim mata, meski Anda sudah pakai pelembap sangat bergantung pada kondisi area sekitar mata. Jika area tersebut menunjukkan sejumlah masalah seperti mata panda, banyak kerutan, kendur, atau bahkan kantung mata cukup besar, maka Anda membutuhkannya. Fokuskanlah perawatan kulit sesuai dengan permasalahan Anda dan jangan membeli atau menggunakan suatu produk hanya karena “iseng” belaka.

[MS/ RVS]