Bagi Anda yang kerap mengalami migrain alias sakit kepala sebelah, tentu familier dengan rasa sakitnya saat kambuh. Nah, sebagai salah satu terapi, suntik botox disebut-sebut bisa digunakan untuk mengatasi migrain.
Migrain adalah salah satu tipe sakit kepala yang cukup sering dialami sehari-hari dan dapat mengganggu aktivitas. Berbagai pengobatan pun dikembangkan untuk membantu mengatasinya. Nah, salah satunya adalah dengan suntik botox. Bagaimana tingkat efektivitasnya?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu mengetahui lebih dalam tentang migrain. Migrain adalah sakit kepala yang dirasakan seperti berdenyut, biasanya di satu sisi kepala, dengan tingkat nyeri sedang hingga berat.
Umumnya, migrain dapat berlangsung selama empat jam, tetapi juga bisa bertahan hingga satu minggu.
Artikel Lainnya: Migrain, Adakah Faktor Genetik yang Memengaruhinya?
Migrain dibedakan menjadi beberapa tipe, di antaranya migrain dengan aura dan migrain tanpa aura. Aura sendiri adalah gejala yang mendahului migrain, seperti mual, muntah, lebih sensitif terhadap cahaya, suara, atau aroma tertentu.
Pencetus sakit kepala sebelah berbeda-beda pada tiap orang. Mulai dari konsumsi makanan tertentu, lingkungan, hingga stimulasi cahaya.
Seputar Suntik Botox
Pengobatan migrain terus berkembang. Salah satunya adalah dengan suntik botox. Botox adalah senyawa yang dibuat dari bakteri Clostridium botulinums.
Sejatinya, senyawa ini adalah racun (neurotoksin) yang dapat membuat kelumpuhan otot dan menghentikan sinyal di sel saraf bila seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung toksin tersebut.
Artikel Lainnya: Jenis dan Gejala Migrain yang Perlu Anda Ketahui
Kendati demikian, dalam kadar tertentu yang diatur oleh dokter, senyawa tersebut dapat membawa sejumlah manfaat.
Botox umum digunakan untuk menghilangkan keriput di wajah dan juga mengurangi keluhan kaku otot (spasme) pada pasien penderita cerebral palsy atau lumpuh otak). Hal ini dikarenakan botox memiliki kemampuan untuk mengurangi kontraksi otot.
Suntik Botox untuk Mengatasi Migrain
Lantas, bagaimana keampuhan suntik botox dalam mengatasi migrain?
Suntik botox diperkenalkan sebagai salah satu metode pengobatan migrain kronis sejak tahun 2000, setelah beberapa orang yang mendapat injeksi botox untuk menghilangkan keriput ternyata mengalami perbaikan atas keluhan sakit kepala yang dirasakan.
Artikel Lainnya: Mengapa Botox Digunakan untuk Mengobati Migrain?
Berbagai penelitian pun terus dilakukan sejak saat itu. Hingga akhirnya, pada tahun 2010, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), mengeluarkan izin penggunaan suntik botox untuk terapi migrain kronis.
Ketika disuntikkan, botox akan masuk ke dalam sel saraf, kemudian memengaruhi pelepasan neurotransmiter, senyawa kimia yang membawa sinyal di antara sel saraf otak.
Zat tersebut akan menghambat pelepasan senyawa yang menimbulkan nyeri, seperti substansi P dan calcitonin gene-related peptide (CGRP), sehingga rasa nyeri pun akan berkurang.
Penderita migrain yang mendapat injeksi botox mengaku frekuensi serangan sakit kepala berkurang, sehingga kualitas hidupnya meningkat.
Artikel Lainnya: Semua yang Perlu Anda Tahu tentang Suntik Botox
Suntik botox untuk penderita migrain akan diberikan di otot sekitar wajah dan leher, dengan menggunakan jarum suntik berukuran kecil.
Tidak Semua Penderita Migrain Boleh Suntik Botox
Meski terapi ini dapat dijadikan pilihan, tetapi tidak semua penderita migrain boleh mendapatkan suntik botox.
Suntik botox terutama efektif pada pasien migrain kronis, dimana pasien memiliki riwayat nyeri kepala migrain dan mengalami delapan kali episode sakit kepala selama lebih dari 15 hari per bulan, selama tiga bulan berturut.
Suntik botox tidak boleh diberikan kepada pasien migrain dengan gangguan otot, memiliki sakit kepala tipe cluster, atau yang mengalami sakit kepala kurang dari 14 hari selama sebulan.
Efek Samping Suntik Botox yang Bisa Terjadi
Penyuntikan botox harus dilakukan oleh tenaga profesional dan atas indikasi medis yang jelas. Pasalnya, prosedur ini dapat menimbulkan sejumlah risiko, seperti kelemahan kelopak mata dan perubahan ekspresi wajah akibat kelemahan otot wajah.
Selain itu, suntik botox juga harus tetap dikombinasikan dengan pola hidup sehat untuk mencegah timbulnya serangan migrain. Penderita harus tetap mencegah pencetus migrain dan mengonsumsi obat anti nyeri.
Suntik botox memang adalah salah satu pilihan terapi untuk migrain. Akan tetapi, tak semua penderita bisa mendapat perawatan ini. Konsultasikan dulu dengan dokter saraf untuk memastikan jenis migrain dan apakah suntik botox tepat untuk Anda. Bila masih ada pertanyaan lebih lanjut, gunakan fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(RN/ RH)