Kesehatan Umum

Susah Minum Obat? Jangan Asal Menggerus Obat!

Ayu Maharani, 01 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat susah minum pil, Anda memutuskan untuk menggerus obat. Jangan asal melumatkannya, sebab ada obat yang boleh digerus dan ada yang tidak.

Susah Minum Obat? Jangan Asal Menggerus Obat!

Beberapa orang yang susah minum obat – khususnya pil - akhirnya menggerus obat tersebut agar bisa dengan mudah menelannya. Nyatanya, Anda tidak boleh sembarangan melumatkan obat. Ada jenis-jenis obat yang boleh digerus, namun ada pula yang tidak boleh.

Bentuk obat telan seperti pil memang berukuran kecil. Namun bagi sebagian orang, tablet, kapsul, atau tablet cukup sulit untuk ditelan. Jalan pintasnya adalah dengan menggerus obat tersebut supaya mudah menelannya. Tak hanya anak kecil, orang dewasa juga kerap kesulitan menelan pil, lo!

Kalau memang sudah diberikan atau diresepkan dalam bentuk puyer mungkin tak masalah. Namun, bagaimana jika obat-obatan yang diberikan masih dalam bentuk padat, bolehkah digerus agar mudah untuk ditelan?

Artikel Lainnya: Hindari Minum Obat dengan Pisang, Ini Bahayanya

1 dari 1

Ada Obat yang Boleh Digerus, Ada yang Juga yang Tidak

Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, tidak semua jenis obat bisa digerus. Jenis obat yang boleh dilumatkan adalah tablet dan kaplet yang tidak bersalut. Tetapi ini pun bergantung pada kandungan, cara kerja, dan fungsi obat itu sendiri.

Penggerusan pun tak boleh asal-asalan. Alat penghancur obat yang digunakan harus bersih dan memadai.

Nah, untuk obat yang tidak boleh digerus di antaranya adalah:

  • Obat-obatan yang Bersalut Gula (Sugar-coated)

Lapisan gula pada obat sebetulnya fungsinya adalah untuk mengurangi rasa pahit obat. Bila digerus, alhasil obat akan terasa pahit jika ditelan. Bukannya memudahkan untuk minum obat, tetapi malah makin mempersulit.

  • Obat yang Memiliki Label “SR” (Sustained-release)

Obat yang ada tulisan “SR” pada kemasannya atau obat dengan lapisan lepas lambat, menandakan bahwa dosis obat tersebut akan diserap secara perlahan dan dilepaskan secara berangsur-angsur.

Apabila digerus, maka penyerapan obat akan lebih mudah dan cepat. Dikhawatirkan, dosis obat keluar secara bersamaan dalam jumlah yang besar dan bisa membahayakan kesehatan. Kode “SR” ini banyak dijumpai pada obat hormonal atau pil KB.

Artikel Lainnya: Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Susu Saat Konsumsi Obat?

  • Obat Sublingual

“Obat sublingual atau obat yang diletakkan di bawah lidah, seperti obat nyeri dada, sebaiknya tidak digerus karena dapat mengurangi efektivitasnya,” kata dr. Devia.

  • Obat Kejang atau Obat Nyeri Sendi

Meski obat penurun demam dan pereda nyeri seperti parasetamol boleh digerus, tetapi dr. Devia mengatakan, obat yang digunakan untuk mengatasi kejang dan obat antinyeri sendi seperti natrium diklofenak tidak boleh digerus.

  • Obat-obatan yang Mengiritasi Lambung

Obat-obatan ini juga disebut dengan obat dengan lapisan enteri. Lapisan enteri mencegah obat tersebut pecah saat berkontak dengan asam lambung. Apabila digerus, lambung bisa mengalami iritasi dan manfaat obat pun hilang. Yang ada, malah timbul masalah kesehatan baru.

Ketimbang minum obat digerus, sebenarnya ada dua cara yang lebih aman. Selain minta alternatif obat cair atau puyer, Anda juga bisa mencoba minum obat bersamaan dengan makanan. Sebagai contoh, kunyah pisang atau roti, lalu masukkan obat ke dalam mulut, lalu telan bersamaan dengan makanan.

Biasanya, penyebab seseorang sulit menelan obat padat bisa dipicu oleh kondisi mulut dan tenggorokan yang kering. Oleh karena itu, cara lain untuk memudahkan menelan obat adalah dengan minum air putih terlebih dulu beberapa teguk, lalu telan obat.

Saat kondisi mulut dan tenggorokan tidak kering, risiko obat tersangkut lebih kecil.

Akibat kesulitan menelan obat padat, banyak orang yang memilih menggerus obat tersebut. Namun, jangan asal melakukannya, karena tidak semua obat boleh digerus. Salah-salah bukannya mengobati, justru Anda bisa mengalami efek samping, efektivitas obat berkurang, atau obat tak lagi bekerja seperti seharusnya.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat yang diresepkan bisa digerus atau tidak. Anda bisa berkonsultasi secara online lewat fitur LiveChat KlikDokter.

(RN/ RVS)

obat