Stres bisa dialami siapa saja. Bisa karena pekerjaan, atasan atau rekan kerja tukang bully, banyak tagihan, dan sebagainya. Meski disembunyikan, tapi stres ternyata bisa terlihat lewat kondisi kulit, lo! Apa saja tanda kulit jika sedang stres?
Walau sudah melakukan perawatan kulit secara rutin, tapi kadang dampak stres pada kulit tak bisa ditutupi. Meningkatnya hormon kortisol akibat stres, dapat memunculkan kondisi seperti beruntusan, jerawat besar, hingga kerutan di wajah.
Ya, selain pola makan dan/atau produk skin care yang tidak tepat, masalah pada kulit juga bisa muncul akibat banyak pikiran. Kabar buruknya, masalah kulit karena stres juga biasanya lebih sulit diatasi karena adanya pengaruh hormon tubuh.
Sedang Stres? Kulit Bisa Memunculkan Ciri-Ciri di Bawah Ini
Seperti yang disebut sebelumnya, salah satu penyebab kulit bermasalah adalah stres, apalagi yang frekuensinya sering atau terus-menerus. Lebih lengkapnya, berikut ini adalah ciri-ciri kulit stres.
-
Kulit Kusam
Pancaran radiasi ultraviolet dari sinar matahari bisa menyebabkan stres fisik pada kulit, dan kemudian mengurangi perlindungannya bila terpapar secara berlebihan. Paparannya baik langsung maupun tidak, atau secara artifisial seperti penggunaan tanning bed.
Umumnya, reaksi yang terjadi adalah luka bakar pada kulit. Meski bisa dengan mudah diatasi dengan pakai pelembap, tetapi ada risiko kanker kulit bila paparan terjadi terus-menerus.
Cara terbaik melindungi kulit adalah dengan mengoleskan tabir surya di tubuh (termasuk wajah), mengenakan pakaian yang menutupi kulit, serta pakai pelindung tambahan seperti topi, payung, dan kacamata hitam.
Bila teriknya sinar matahari begitu menyengat, lebih baik berteduh untuk beberapa saat.
Artikel lainnya: Kulit Juga Bisa Stres, Ini 5 Tandanya
-
Peradangan dan Iritasi Berlebihan
Ruam kemerahan, eksim, dermatitis, dan rosasea sering kali timbul akibat adanya peradangan pada kulit. Namun, penelitian membuktikan, kondisi otak yang sedang stres akan memengaruhi kesehatan kulit.
Saat stres, kulit akan sulit mengatur keseimbangan yang normal. Jadi, jangan kaget kalau muncul banyak jerawat jika Anda susah tidur, atau sedang menghadapi hal-hal yang memicu emosi tertentu seperti kemarahan dan kesedihan.
Mengatasi peradangan kulit akibat stres bisa dilakukan dengan mengenali dan menghilangkan pemicunya. Bila masih sulit, optimalkan dengan pola makan sehat, rutin berolahraga, atau terapi tertentu.
-
Meningkatnya Produksi Minyak dan Jerawat
Khususnya wanita, jerawat bisa muncul akibat ketidakseimbangan hormon yang merangsang peningkatan produksi minyak.
Oleh karena itu, pilih perawatan dan produk yang sesuai dengan jenis kulit, lalu terapkan dengan konsisten. Selain itu, jaga asupan makanan dan berolahragalah secara teratur.
Untuk mengatasi jerawat, produk berbahan dasar asam salisilat (banyak terdapat dalam sabun pembersih wajah, krim, dan gel) bisa membantu membersihkan pori-pori kulit.
Namun, perlu diingat, asam salisilat tidak bisa digunakan secara berlebihan. Pasalnya, kulit jadi terancam sangat kering, bahkan mengalami iritasi.
Artikel lainnya: Kulit Sehat Cerminan Tubuh Sehat
-
Kulit Kepala Berminyak, Rambut Rontok, dan Kuku Mengelupas
Meski kulit kepala berminyak, rambut rontok, dan kuku mengelupas bisa menjadi tanda-tanda seseorang sedang stres, tetapi baiknya periksakan dulu dengan dokter spesialis kulit untuk benar-benar mengetahui penyebabnya.
Dalam kasus kulit kepala berminyak dan mengelupas, ini bisa menandakan gejala eksim. Lalu, pada kondisi rambut rontok dan kuku mengelupas, bisa jadi itu tanda kekurangan nutrisi tertentu.
Bila Anda mengalami beberapa kondisi tersebut, hindari mandi dengan air panas untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit.
Artikel lainnya: Mitos dan Fakta tentang Kulit yang Anda Harus Tahu
-
Terhambatnya Penyembuhan Luka secara Alami
Kulit yang terkena dampak stres cenderung lebih lemah dan rentan terkena infeksi. Akibatnya, kemampuan kulit untuk menyembuhkan luka, bekas luka, dan jerawat menjadi menurun.
Untuk menanganinya, gunakan produk berbahan dasar gliserin dan asam hialuronat. Keduanya juga dapat mengatasi efek paparan sinar matahari yang berlebihan.
Agar penyembuhan luka lebih maksimal, konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, serta imbangi dengan minum air putih minimal delapan gelas per hari.
-
Mata Tampak Lelah
Adanya lingkaran hitam di sekitar mata alias “mata panda” menandakan waktu tidur yang kurang.
Stres juga bisa membuat mata berkantung. Ini disebabkan oleh pembuluh darah di bawah mata yang menjadi lebih kendur dan membengkak akibat stres.
Kalau sudah meditasi atau yoga untuk mengurangi stres atau memperbaiki kualitas tidur tapi belum berhasil, coba, deh, pakai minyak esensial dengan aroma favorit.
Cara mudah lainnya yang juga bisa dicoba adalah dengan menghentikan aktivitas di smartphone dua jam sebelum tidur.
Artikel lainnya: Makanan Manis Bikin Jerawat Muncul?
-
Garis Halus dan Kerutan di Wajah
Ketika sedang marah, beberapa orang menunjukkan ekspresi tersebut di wajahnya.
Nah, raut muka marah bisa meninggalkan tanda pada wajah, seperti garis di sekitar bibir (smile line), kerutan di sekitar mata, dan garis di antara alis apabila sering dilakukan.
Solusinya? Tak perlu buru-buru suntik botoks! Coba dulu, deh, yoga wajah. Targetnya adalah otot wajah yang tanpa sadar sering digunakan.
Caranya: pijat khusus di area wajah, khususnya dahi, alis, dan garis rahang untuk melawan terbentuknya kerutan. Manfaat lain yang bisa didapat adalah kulit jadi lebih elastis. Perlu diingat, yoga wajah harus dilakukan secara rutin agar hasilnya lebih terlihat.
Bila kesulitan mengatasi kondisi kulit yang stres, sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis kulit. Namun, yang lebih penting, jika stres yang dialami begitu berat, apalagi mengarah ke depresi, temui psikolog untuk mengatasinya sebelum dampaknya lebih parah. Tanya langsung di fitur LiveChat aplikasi KlikDokter juga bisa jadi awal yang baik!
(RN/RPA)