Virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 umumnya menginfeksi sistem pernapasan bagian atas. Itulah mengapa deteksinya biasa dilakukan pada bagian hidung dan tenggorokan dengan cara swab test (tes usap).
Berbicara tentang hal tersebut, sebenarnya mana yang paling akurat di antara swab antigen atau PCR di hidung dengan tenggorokan?
Untuk mengetahuinya, simak penjelasan dokter mengenai beda swab hidung dan tenggorokan beserta tingkat akurasinya.
Lebih Baik Mana, Swab Tenggorokan atau Hidung?
Tes usap tenggorokan bukanlah suatu hal baru. Metode ini telah digunakan sejak lama untuk mendiagnosis infeksi pernapasan lain yang disebabkan oleh virus influenza, rhinovirus, dan adenovirus.
Sejak pandemi COVID-19, para ilmuwan melihat air liur dapat mengandung virus corona dalam tingkat tinggi. Pengujian menggunakan air liur pun memiliki hasil yang sama dengan tes usap hidung bagian dalam.
Artikel Lainnya: Beli Alat Tes Antigen Online Jadi Tren, Cermati Hal Berikut
Melansir Healthline, penelitian menunjukkan tes usap dengan air liur mungkin lebih akurat untuk mendeteksi virus corona varian Omicron. Karena, varian ini diperkirakan menginfeksi sistem pernapasan bagian atas atau bronkus.
Ahli epidemiologi Walden University, Amerika Serikat, dr. Sri Banerjee, mengatakan swab tenggorokan meningkatkan sensitivitas untuk menangkap sinyal virus corona.
Laporan lain dari University of Cape Town dan National Health Laboratory Service di Afrika Selatan melaporkan, swab air liur yang dilakukan melalui tes PCR lebih akurat dalam mendeteksi varian Omicron dibanding swab hidung.
Temuan dari tes itu mengungkapkan, tes usap melalui hidung dapat mengurangi tingkat sensitivitas sebesar 14 persen pada infeksi COVID varian Omicron. Sementara, tes swab yang diambil dari air liur dapat menangkap 100 persen varian Omicron.
Kendati demikian, pemeriksaan swab hidung juga tetap dapat mendeteksi virus corona. Faktanya, swab hidung dapat mendeteksi semua infeksi COVID akibat varian Delta.
Sampai saat ini para ilmuwan masih mencari tahu mengapa beberapa orang mungkin memiliki lebih banyak virus corona di hidung ketimbang mulut, ataupun sebaliknya.
Dokter Sepriani Timurtini Limbong mengatakan, swab melalui tenggorokan atau hidung sama saja baiknya. Tidak ada perbedaan yang begitu signifikan di antara keduanya.
“Swab melalui tenggorokan atau hidung sama baiknya. Tidak ada yang lebih baik antara satu dan lainnya, selama proses pemeriksaan dilakukan dengan prosedur yang benar,” ucapnya.
Artikel Lainnya: Mengenal Arti CT dalam Test PCR Swab
Tes Swab Tenggorokan Tidak Dianjurkan Dilakukan Sendiri
Beberapa jenis alat tes cepat deteksi virus corona sudah mulai beredar untuk pemeriksaan mandiri. Namun, sampai saat ini tes COVID-19 mandiri hanya diizinkan untuk usap hidung, tidak pada tenggorokan.
Karena, penggunaan tes swab tenggorokan sangat sulit dilakukan, terlebih jika Anda tidak pernah melakukan pelatihan sebelumnya. Bisa saja ada bagian yang terluka bila tak sengaja mengusap area tenggorokan yang salah.
Dokter Emily Volk dari College of American Pathologists mengingatkan masyarakat untuk mengikuti petunjuk pemakaian alat tes yang telah dianjurkan. Badan FDA dan CDC pun tidak merekomendasikan usap tenggorokan untuk dilakukan sendiri.
Demi menghindari risiko apa pun, lakukan pemeriksaan swab di faskes resmi dan hindari melakukan tes sendiri bila tidak terlatih.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar tes swab antigen atau PCR, konsultasi dengan dokter via LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)
Referensi:
- Wawancara dr. Sepriani Timurtini Limbong
- WebMD. Diakses 2022. Swab Nose, Throat, or Both for COVID-19 Rapid Tests?
- Healthline. Diakses 2022. Should You Swab Your Throat When Taking a Rapid COVID Test?
- Verywell Family. Diakses 2022. Nasal Swabs, Not Throat Swabs, Give the Most Accurate COVID Rapid Test Results.
- Time. Diakses 2022. Nose or Throat? The Best Way to Swab for At-Home COVID-19 Tests.
Ditinjau oleh dr. Sepriani Timurtini Limbong