Tidak semua rekan kerja asyik diajak bekerja sama. Ini karena beberapa pasti ada yang menyebalkan. Sayangnya, rekan kerja yang membuat hati jengkel ini bisa membuat mood kerja jadi berantakan. Lalu, kondisi kesal yang terjadi dalam waktu lama ini dapat memengaruhi kesehatan mental Anda, lho.
Bahaya Punya Teman Kerja Menyebalkan
Rekan kerja yang menyebalkan tentu menjadi toxic bagi Anda. Selain membuat Anda cemas dan malas saat mau ngantor, kondisi ini terkadang sampai membuat beberapa orang seperti ingin resign. Apalagi kalau sampai mengalami bullying di tempat kerja, hal ini pasti sangat mengganggu kesehatan mental Anda.
Sebenarnya, punya rekan kerja yang menyebalkan saja sudah cukup membuat mental. Namun, dampak berkepanjangannya untuk kondisi kesehatan mental atau fisik juga dapat terjadi.
"Dampak dari bullying di tempat kerja itu sendiri tak hanya bisa membuat karyawan yang menjadi korban merasa tak betah. Namun, bisa berdampak pada performa kerja. Kesehatan fisik dan mental pun bisa terancam," ujar dr. Nadia Octavia dari KlikDokter.
Artikel Lainnya: Dampak Lingkungan Kerja yang Beracun bagi Kesehatan Mental
Lalu, Bagaimana Mengatasi Rekan Kerja yang Menyebalkan?
Punya rekan kerja yang menyebalkan membuat Anda harus tahu cara menjaga kesehatan mental Anda. Berikut caranya yang bisa Anda lakukan:
-
Mulai dengan Menegur Baik-baik
Beberapa orang pada dasarnya benar-benar tidak bermaksud menjadi menyebalkan. Untuk itu, Anda bisa mencoba dengan berbicara baik-baik dulu pada orang tersebut. Nantinya, rekan kerja yang menyebalkan tersebut mungkin akan terkejut saat Anda mulai berani bersuara.
Coba katakan dengan bahasa dan intonasi nada yang lembut saat memberitahu mereka bahwa Anda tidak suka dengan sikapnya karena merasa diremehkan. Pasalnya, banyak orang lain merendahkan orang lain dengan tidak sengaja.
Setelah berbicara, kemungkinan orang yang menyebalkan tersebut akan berhenti jika Anda melawan mereka dengan cara yang sopan, namun tegas.
Artikel Lainnya: Mengenal Tanda-tanda Bullying di Tempat Kerja
Misalnya, seperti "Saya tidak suka Anda bersikap demikian karena saya merasa direndahkan oleh Anda. Jangan pernah ngelakuin hal seperti itu lagi, ya?”. Setelah itu, pasti teman kerja Anda yang menyebalkan kaget dan menghentikan perbuatannya.
-
Batasi Kontak Anda dengan Teman yang Menyebalkan
Cobalah untuk menghindari pertemuan apapun dengan teman kerja yang menyebalkan itu. Pertahankan percakapan sesingkat mungkin. Usahakan tetap bersikap sopan tetapi tidak memberikan banyak informasi pribadi apapun kepada orang tersebut.
-
Catat apa yang Rekan Kerja Lakukan
Dokumentasikan dengan hati-hati apa yang dilakukan rekan kerja yang menyebalkan, dan pastikan Anda punya bukti jelas kapan itu terjadi. Catatan tersebut bisa menjadi bukti untuk melapor kepada atasan kalau ia sampai membuat benar-benar terganggu.
-
Konsultasi dengan Sesama Rekan Kerja
Cobalah berbicara dengan beberapa rekan kerja tersebut. Cari tahu, apakah mereka juga mendapatkan perlakuan serupa atau hanya Anda saja? Pertama, tanyakan pada rekan kerja lain, apakah mereka pernah menyaksikan perilaku bullying yang dialami?
Rekan kerja lain dapat menjadi partner untuk menjadi saksi laporan, membantu menghentikan pelaku, atau sekadar memberi dukungan pada Anda untuk bisa tetap “waras” dalam menjalani kehidupan di lingkungan kerja.
-
Pahami Kebijakan di Kantor
Anda juga perlu memahami bagaimana kebijakan di tempat kerja sehubungan dengan rekan yang menyebalkan dan suka melakukan bully. Apakah ada peraturan yang jelas terkait hal semacam itu di tempat kerja? Siapa yang perlu dihubungi apabila hal ini terjadi? Bagaimana proses pelaporannya?
Jika tidak ada peraturan yang jelas, Anda dapat mencoba menjelaskan masalah ini kepada atasan atau pihak dari departemen HR (Human Resources). Jika masalah ini berlanjut, sebaiknya laporkan agar dapat diselesaikan dengan baik.
Itu adalah hal yang bisa Anda lakukan kalau punya teman atau rekan kerja menyebalkan dan suka melakukan bully. Bila Anda mengalaminya, jangan sampai terbawa stres dan akhirnya depresi. Segera lakukan langkah-langkah di atas agar kinerja Anda di tempat kerja tetap optimal.
(OVI/AYU)