Sejak akhir 2017 hingga di ujung pertengahan 2018 ini, gunung berapi di Indonesia seperti bangkit dari tidur panjangnya. Terjadi beberapa kali bencana gunung meletus. Mulai dari Gunung Agung, Gunung Sinabung, Gunung Anak Krakatau, Gunung Soputan, hingga Gunung Gamalama, semuanya aktif meluncurkan gemuruh dan lahar panasnya. Dampak bencana alam itu pun tidak main-main. Guncangan gempa beserta lahar panas yang turun ke daratan bisa melahap banyak desa beserta seluruh makhluk hidup di sekitarnya dalam sekejap saja.
Lalu, bagaimana dengan wilayah yang cukup jauh dari titik letusan? Tetap, dampaknya juga akan terasa. Meski tidak kebagian guncangan keras dan lahar panas, sebaran abu vulkanik bisa sampai ke wilayah tersebut dan mengacaukan jarak pandang maupun mengancam kesehatan sistem pernapasan. Atas alasan ini, penting bagi Anda, keluarga, dan sahabat untuk mengetahui tips melindungi diri saat gunung meletus.
Perlindungan sebelum gunung meletus
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebelum gunung berapi di sekitar Anda benar-benar erupsi, tiap anggota keluarga wajib memiliki dan menyiapkan dengan baik beberapa hal berikut ini:
- Senter dan baterai cadangan
- Kotak P3K beserta isinya
- Makanan dan air darurat
- Pembuka kaleng dan botol
- Obat-obatan penting
- Sepatu yang kuat
- Masker dalam jumlah yang cukup
- Kacamata
- Radio bertenaga baterai
- ada, sediakan respirator N-95. Pemurni udara ini bisa dibeli di toko-toko perkakas rumah.
Apabila Anda diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, lakukanlah hal sebagai berikut:
- Ikuti instruksi pihak berwenang dalam proses evakuasi
- Bawa peralatan yang sudah diberitahu di atas
- Matikan aliran listrik dan air sebelum meninggalkan rumah
- Dengarkan radio atau televisi untuk info terkini
- Isi penuh bensin kendaraan Anda
- Dengarkan sirine atau sinyal bencana
- Letakkan kendaraan dan hewan peliharaan di tempat aman sesuai arahan petugas
Sebaliknya, bila Anda mendapatkan arahan untuk berlindung di dalam rumah, lakukanlah hal berikut ini:
- Pantau radio, media sosial, dan televisi untuk info bencana terkini
- Tutup serta kunci semua jendela dan pintu
- Atur persediaan darurat Anda dengan baik
- Pastikan ada tempat tanpa jendela yang bisa dijadikan tempat berlindung utama
- Pastikan Anda memiliki nomor darurat yang bisa dihubungi
Perlindungan saat gunung meletus
Saat gunung berapi di sekitar Anda sudah benar-benar erupsi alias meletus, segera berlindung di tempat tertutup yang paling aman di dalam rumah. Bawa semua anggota keluarga dan hewan peliharaan berlindung di tempat tersebut. Jangan lupa untuk menggunakan alat bantuan darurat, seperti pelindung kepala, mata, pelindung napas, baju lengan panjang, dan lain sebagainya.
Jika Anda masih terjebak di luar rumah, segeralah pergi menuju ke tempat evakuasi menggunakan kendaraan khususnya mobil. Yang mesti diingat, hal ini hanya bisa dilakukan apabila hujan abu belum terlalu parah. Sangat tidak disarankan untuk Anda berjalan kaki atau berlari karena sama sekali tidak terlindungi oleh apa pun. Jika hujan abu sudah telanjur "deras", jangan nyalakan mesin mobil.
Hindari adanya celah pintu atau jendela yang masih terbuka demi mencegah masuknya abu vulkanik panas. Dan, jangan nyalakan sistem AC mobil karena hal tersebut hanya akan membawa abu ke dalam mobil Anda. Bila Anda memang sudah berada di tempat evakuasi, dengarkan arahan dari petugas yang berwajib dan tetap gunakan alat pelindung napas.
Perlindungan setelah gunung meletus
Jika masa-masa meletusnya gunung berapi telah selesai dan alat komunikasi masih menyala, tetap pantau informasi bencana terkini dari radio, televisi, ataupun media sosial.
Di samping itu, cobalah untuk memeriksa cadangan air minum Anda. Apabila terdapat abu di dalamnya, jangan paksakan untuk tetap dikonsumsi. Terakhir, hindari bepergian terlalu jauh dari tempat evakuasi sampai bencana benar-benar mereda. Tetap gunakan alat pelindung Anda.
Begitulah kira-kira tips perlindungan diri saat menghadapi bencana alam gunung meletus. Pastikan informasi ini Anda beritahukan juga kepada orang-orang terdekat, supaya mereka bisa lebih waspada dan menyiapkan diri dengan baik. Dengan demikian, diharapkan tidak ada korban jiwa yang akan berjatuhan.
[NB/ RVS]