Anda adalah salah satu penggemar mi? Kalau iya, tentu sudah tak asing lagi dengan makanan olahan sejenis mi, yaitu ramen dan udon. Hidangan asal Jepang ini sudah sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia, seiring semakin menjamurnya restoran Jepang.
Tekstur, rasa, serta bahan-bahan yang dicampurkan di dalam udon dan ramen menjadikannya cocok sebagai santapan di pagi, siang, atau malam hari. Namun, apa sebenarnya perbedaan dari kedua jenis mi ini? Di antara keduanya, manakah yang lebih sehat untuk dikonsumsi?
Beda Udon dan Ramen
Udon dan ramen sama-sama terbuat dari tepung gandum. Namun, keduanya berbeda secara tampilan. Kalau mi ramen lebih ramping seperti mi pada umumnya, udon cenderung tebal dan lebar.
Sekilas, tampilan udon terlihat seperti tali sepatu berwarna putih bersih. Karena tebal itulah, umumnya teman hidangan atau topping pada sajian udon juga lebih sederhana daripada ramen.
Artikel lainnya: Gemar Makan Mi Ramen Instan? Waspadai Ini
Selanjutnya, ramen juga pada umumnya disajikan bersama dengan kuah segar nan panas. Adapun udon memiliki variasi sajian, baik panas maupun dingin.
Mana yang Lebih Sehat?
Kalau Anda ingin meninjau mengenai mana yang lebih sehat, itu sangat tergantung pada bagaimana kedua jenis mi tersebut disajikan. Banyak sumber menyebutkan kalau udon terbilang lebih sehat daripada ramen karena dalam bahannya jarang menggunakan garam.
Namun, Anda bisa menemukan ramen dan udon di pasaran dalam dua jenis. Pertama, mi yang dibuat sendiri dan segar sebelum langsung disajikan (fresh); kedua, dalam bentuk instan.
Ramen instan mengandung jumlah natrium yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan ramen buatan sendiri. Ramen yang dibuat sendiri lebih banyak menggunakan bahan-bahan segar dengan lebih sedikit natrium.
Natrium atau kandungan garam sendiri memiliki efek yang kurang baik bagi kesehatan. Salah satunya adalah dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).
Artikel lainnya: Lebih Sehat Mana, Mi atau Pasta?
Pada restoran-restoran besar, biasanya tidak menggunakan jenis instan. Mereka umumnya akan mengolah sendiri secara segar sediaan mi yang disajikan. Pilihan bahan yang dipakai umumnya juga lebih segar dan sehat, serta bebas MSG.
Selain dari cara pembuatan mi itu sendiri, berbagai jenis kaldu, topping, dan kualitas bahan juga menjadi faktor yang sangat berpengaruh.
Misalnya, apakah mi ramen yang disajikan menambahkan telur serta daging yang melimpah, atau justru lebih banyak mencampurkan sayuran di dalamnya.
Di sisi lain, mi udon yang autentik umumnya mengandung kalori yang lebih rendah karena menggunakan topping yang lebih sedikit. Namun, tak sedikit restoran udon di Indonesia mulai memodifikasi variasi makanannya agar semakin cocok di lidah masyarakat Indonesia.
Penambahan variasi topping dan penyajian dengan ekstra gorengan bisa saja membuat jumlah kalori dari makanan ini melambung.
Belum lagi Anda menyantapnya dengan minuman manis atau minuman berkarbonasi lainnya. Jika sering dilakukan, penambahan berat badan bisa saja terjadi.
Karena itu, Anda dapat mengurangi risiko kelebihan kalori tersebut dengan memilih restoran tempat Anda menyantap udon. Pilih restoran yang membuat sendiri mi udon saat dipesan. Selanjutnya, pilih topping serta makanan pendamping yang lebih rendah lemak dan garam.
Jadi, pilih udon atau ramen? Keduanya adalah baik, tergantung cara pembuatan dan topping yang dipilih. Pasalnya, keduanya bisa memberikan asupan kalori yang berbeda. Kalaupun telanjur menyantap mi dengan kalori yang tinggi, imbangilah dengan olahraga yang rutin. Info olahraga yang baik dan benar bisa ditanyakan via Live Chat di KlikDokter.
[HNS/RPA]