Biasanya, memar muncul saat tubuh terbentur benda keras atau terjatuh. Jika itu yang terjadi, biasanya warnanya biru atau keunguan. Seiring berjalannya waktu warna memar bisa berubah. Meski begitu, memar juga bisa muncul tanpa didahului benturan.
Nah, inilah yang perlu diwaspadai. Memahami makna dan tanda bahaya dari warna memar sangat penting, karena itu bisa tunjukkan kondisi kesehatan Anda.
Warna memar bisa berubah
Saat Anda memar karena terbentur atau terjatuh, ada beberapa tahapan memar tersebut akan berubah warna. Seiring berjalannya waktu, memar akan berubah warna ketika darah di bawah kulit rusak dan saat memar sembuh.
"Memar merupakan gejala kulit berwarna kebiruan atau keunguan yang bisa timbul ketika ada bagian tubuh yang mengalami cedera. Memar terjadi akibat adanya pembuluh darah di bawah kulit yang pecah, sehingga darah jadi menumpuk di jaringan bawah kulit," ujar dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter.
Seseorang mungkin bisa menebak “usia” memar dilihat dari warnanya. Saat tubuh pulih dan memecah hemoglobin, memar akan berubah warna. Ini wajar dalam proses penyembuhan.
Meski demikian, warna kulit memengaruhi penampakan memar. Orang-orang yang memiliki skin tone medium akan lebih memiliki warna merah dan kuning pada memar, sedangkan pemiliki skin tone yang lebih gelap bisanya warna memarnya juga lebih gelap.
Tahapan perubahan warna memar
Selama proses penyembuhan, memar biasanya akan melewati tahapan perubahan warna di bawah ini.
1. Merah
Seringnya dimulai dengan warna merah karena darah segar yang kaya oksigen baru saja terkumpul di bawah kulit.
2. Biru, ungu, atau hitam
Dalam 1-2 hari, darah mulai kehilangan oksigen dan berubah warna. Memar yang usianya beberapa hari biasanya berwarna biru, ungu, atau hitam.
3. Kuning atau hijau
Dalam 5-10 hari, memar menjadi kuning atau hijau. Warna tersebut muncul dari senyawa yang disebut sebagai biliverdin dan bilirubin. Keduanya diproduksi tubuh saat memecah hemoglobin.
4. Cokelat kekuningan atau cokelat muda
Setelah 10-14 hari, warna memar akan berubah menjadi cokelat kekuningan atau cokelat muda. Saat sudah berwarna cokelat muda, memar akan berangsur menghilang. Sebagian besar memar akan hilang tanpa perawatan khusus selama kurang lebih 2 minggu.
Memar yang harus diwaspadai
Umumnya, memar bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan karena seringnya akibat cedera permukaan yang tak butuh perhatian medis. Namun dalam beberapa kasus, ada memar yang merupakan tanda dari kondisi medis yang lebih serius, seperti hematoma.
Hematoma (juga dikenal sebagai lebam) adalah kumpulan darah di bawah kulit yang terjadi akibat adanya pembuluh darah di bawah kulit yang pecah. Tak hanya di kulit, hematoma juga bisa terjadi di lapisan otak atau organ dalam tubuh seperti paru, hati, usus, dan sebagainya. Hematoma kerap berhubungan dengan trauma yang lebih serius.
Pada hematoma tubuh tidak dapat menyembuhkan memar dengan mudah atau secepat cedera kecil. Akibatnya, hematoma tetap memiliki warna, ketegasan, dan menyebabkan tingkat rasa sakit yang sama, bahkan setelah beberapa hari.
Dikatakan oleh dr. Nabila Viera Yovita dari KlikDokter, lebam sering kali berkaitan dengan trauma langsung di area tersebut.
“Ketika terjadi lebam, tubuh tidak dapat menyembuhkan memar tersebut secepat cedera yang minor. Hasilnya, lebam cenderung tetap satu warna gelap, terasa lebih nyeri dan keras, dan menyebabkan nyeri yang signifikan dan tidak berkurang bahkan setelah beberapa hari,” jelasnya.
Penderitanya mungkin perlu menemui dokter untuk mencari tahu apakah hematoma tersebut memerlukan perawatan lebih lanjut. Lokasi, ukuran, dan penyebab hematoma akan menentukan cara mengobatinya.
Tanda-tanda bahwa memar butuh penanganan medis antara lain:
- Sebabkan lengan atau kaki mati rasa
- Menyebabkan hilangnya fungsi sendi, tungkai, atau otot
- Bertambah besar
- Berulang di tempat yang sama atau berlangsung lebih dari 2 minggu
- Terjadi di sekitar tulang yang patah
- Muncul kepala atau leher
- Mengakibatkan gangguan penglihatan
- Muncul tanpa sebab di perut, kepala, atau badan, karena ini bisa menandakan adanya masalah dengan organ internal
Memar sering muncul akibat cedera permukaan ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya. Warna memar yang berubah wajar terjadi selama proses pemulihan. Namun, waspadai juga warna atau tanda yang tak wajar, yang dapat tunjukkan kondisi kesehatan Anda. Bisa jadi, penyebabnya adalah kondisi medis yang lebih serius. Jika ini terjadi, sebaiknya perisakan diri ke dokter.
(RN/ RVS)