Seberapa sering Anda makan junk food? Junk food merupakan penemuan terbaik bagi mereka yang mencari kenyamanan dan kecepatan dalam memilih makanan.
Namun, makanan cepat saji ini juga merupakan penyebab masalah kesehatan yang semakin meningkat beberapa waktu belakangan.
Saat ini, beberapa negara sudah melarang masyarakatnya untuk membeli junk food, terutama bagi orang yang mengalami obesitas atau berat badan lebih.
Apa sebenarnya bahaya makan junk food bagi kesehatan? Berikut ini daftar penyakit akibat makan junk food yang mesti diwaspadai:
1. Obesitas
Junk food memiliki kalori yang tinggi sekalipun pada porsi untuk anak-anak. Makanan cepat saji juga sangat rendah serat, tinggi gula, dan garam.
Kombinasi tersebut membuat tubuh tidak cepat merasa kenyang sehingga ingin makan lebih banyak lagi. Cepat atau lambat, kondisi ini bisa berujung pada obesitas.
2. Diabetes Tipe 2
Risiko diabetes dapat meningkat dua kali lipat jika Anda mengonsumsi junk food lebih dari dua kali dalam seminggu.
Lemak trans yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan berat badan dan lemak perut, yang memicu resistensi insulin. Resistensi insulin inilah yang akhirnya menyebabkan diabetes.
Artikel Lainnya: Santap Makanan Ini Setelah Anda Melahap Junk Food
3. Penyakit Jantung
Salah satu bahaya makanan junk food bagi kesehatan adalah meningkatkan risiko penyakit jantung.
Lemak trans dan kolesterol teroksidasi pada makanan yang digoreng dan cepat saji merupakan penyebab utama penyumbatan serta kerusakan dinding pembuluh darah.
Penyumbatan pembuluh darah jantung akibat plak kolesterol membuat aliran darah ke jantung menjadi berkurang.
4. Stroke
Tidak hanya pada jantung, penyumbatan juga bisa terjadi pada pembuluh darah di otak. Jika demikian, maka asupan darah ke otak akan berkurang.
Hal inilah yang menyebabkan berbagai gejala stroke yang selama ini diketahui, seperti lemas salah satu sisi tubuh, bicara pelo, mulut mencong, atau bicara kacau.
5. Kanker
Junk food mengandung senyawa karsinogenik yang dapat mencetuskan kanker, terutama jika makanan tersebut melalui proses penggorengan menggunakan minyak yang dipakai berulang kali.
Pola diet tinggi kalori yang sering kali menjadi ciri khas junk food juga menjadi faktor risiko terjadinya kanker.
6. Keracunan Makanan
Untuk mengurangi biaya, perusahaan makanan cepat saji umumnya menurunkan standar proses pembuatan atau pengemasan makanan. Sehingga pekerjanya dari orang tidak terlatih.
Artikel Lainnya: Cara Efektif Menghilangkan Kecanduan Fast Food
Sebuah departemen pertanian di Amerika Serikat pernah menemukan 78,6 persen daging sapi junk food yang terkontaminasi bakteri E. Coli.
Beberapa penyakit akibat junk food yang terkait kontaminasi bakteri tersebut, yaitu keracunan makanan, diare, dan masalah kesehatan lainnya.
7. Sakit Kepala
Bahaya fast food berikutnya adalah dapat menimbulkan sakit kepala. Makanan cepat saji cenderung tinggi garam atau penyedap rasa sintetik. Zat-zat tersebut dapat memicu sakit kepala, terutama bagi individu yang sensitif.
Jika pernah merasa sakit kepala setelah makan mie instan, Anda juga mungkin akan mengalami keluhan yang sama setelah mengonsumsi junk food.
8. Jerawat
Pola makan tinggi karbohidrat dan lemak dikatakan dapat memicu timbulnya jerawat, terutama wajah.
Hal ini sebenarnya masih diperdebatkan karena hasil berbagai penelitian yang tidak konsisten, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun secara teori, terutama makanan dan minuman tinggi gula lah yang berpengaruh terhadap munculnya jerawat.
9. Masalah Gigi
Konsumsi junk food juga berbahaya untuk gigi Anda. Sebab, junk food umumnya ditemani oleh minuman manis bersoda, yang dapat memicu kerusakan lapisan gigi.
Kandungan karbohidrat pada makanan cepat saji juga akan memproduksi asam yang memperparah kondisi kerusakan gigi.
10. Pikun dan Menurunnya Kemampuan Kognitif
Salah satu bahaya makanan cepat saji yang sering tidak disadari adalah penurunan fungsi otak. Hal tersebut bisa terjadi karena junk food mengandung lemak jenuh tinggi.
Cepat atau lambat, pasokan lemak tinggi ke dalam tubuh dapat memengaruhi fungsi otak, termasuk memori dan kecepatan berpikir.
Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Junk Food?
11. Penyakit Liver
Seperti yang telah disebutkan di atas, junk food sering kali muncul sebagai makanan yang tinggi lemak. Masalahnya, lemak yang dikonsumsi tidak didistribusikan secara seimbang di dalam tubuh.
Lemak cenderung menumpuk pada liver sehingga menyebabkan peradangan yang berujung pada kerusakan liver.
12. Gangguan Pernapasan
Gangguan pernapasan dalam hal ini berkaitan erat dengan terjadinya obesitas akibat konsumsi junk food berlebih.
Pada anak-anak penderita asma yang mengalami obesitas, kekambuhan asma dapat meningkat. Selain itu, orang-orang dengan obesitas bisa mengalami obstructive sleep apnea (OSA). Ketika mereka tidur, terdapat periode tidak bernapas karena penumpukan lemak di saluran napas mempersempit saluran tersebut.
13. Varises
Satu lagi bahaya junk food yang berkaitan erat dengan obesitas, yaitu varises atau insufisiensi vena kronis. Pembuluh darah vena merupakan saluran yang membawa darah rendah oksigen untuk dikembalikan ke jantung.
Dalam tubuh yang sehat, pembuluh darah vena memiliki katup-katup yang berfungsi mencegah darah mengalir ke arah sebaliknya.
Pada kondisi insufisiensi vena, katup mengendur sehingga terjadi penumpukan darah yang terlihat di kulit sebagai ‘vena laba-laba’, atau yang dikenal dengan varises. Penyakit ini banyak dikaitkan dengan konsumsi makanan tinggi kalori seperti junk food.
Jika tidak diobati, lama-kelamaan kaki akan bengkak, bahkan bisa timbul luka dan nyeri tungkai.
Setelah tahu ragam bahaya junk food bagi kesehatan, apakah Anda masih ingin mengonsumsi makanan ini? Jika memang sangat ingin, konsumsilah hanya sebulan sekali dengan porsi yang sedikit. Imbangi dengan gaya hidup dan pola makan bergizi seimbang serta olahraga secara rutin.
Informasi menarik lainnya seputar gaya hidup sehat bisa Anda peroleh di aplikasi KlikDokter. Konsultasikan juga masalah kesehatan Anda kepada dokter lewat fitur Live Chat 24 jam.
[WA]