Sepatu hak tinggi alias high heels memang dapat menunjang penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Namun di balik itu, penggunaan sepatu hak tinggi nyatanya juga bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, khususnya pada bagian kaki.
Masalah kaki akibat efek memakai sepatu hak tinggi lama-kelamaan bisa turut menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Apabila kamu senang mengenakan sepatu hak tinggi, di bawah ini sederet bahaya menggunakan high heels terlalu sering yang perlu kamu tahu.
1. Nyeri Tumit
Nyeri tumit dan mata kaki adalah keluhan yang paling umum ditemui akibat penggunaan sepatu hak tinggi. High heels dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada daerah telapak kaki sehingga mencetuskan keluhan nyeri.
Risiko mengalami kondisi ini makin meningkat apabila kamu menggunakan sepatu hak tinggi seharian penuh.
Artikel lainnya: Alasan Sepatu Hak Tinggi Bikin Penampilan Wanita Lebih Menarik
2. Cedera Otot
Sepatu hak tinggi berpotensi menyebabkan cedera otot. Cedera utamanya dialami kamu yang menggunakan high heels berukuran terlalu kecil.
Cedera akibat sepatu hak tinggi juga dapat terjadi akibat ketidakseimbangan tubuh ketika berjalan. Tak heran, kamu lebih rentan terjatuh ketika menggunakan sepatu tersebut.
3. Perubahan Postur Tubuh
Penggunaan sepatu hak tinggi dapat membuat kamu berjalan dengan posisi tidak seimbang. Hal ini bisa membuat tulang belakang menjadi tidak sejajar.
Lama-kelamaan tulang belakang yang tidak sejajar bisa menyebabkan gangguan postur tubuh.
4. Nyeri Punggung
Bahaya memakai high heels berikutnya adalah nyeri punggung. Kondisi ini berkaitan dengan perubahan postur tubuh akibat menggunakan sepatu hak tinggi dalam jangka panjang.
Artikel lainnya: Tips Memilih Sepatu yang Tepat dan Sehat
Tubuh mengalami pergeseran titik tumpuan berat badan sehingga memicu nyeri punggung bawah.
5. Gangguan Saraf
Perubahan postur tubuh dapat mengganggu kesehatan tulang belakang. Hal ini dapat meningkatkan risiko saraf terjepit.
Saraf kejepit bisa menyebabkan area tulang belakang yang bermasalah mengalami kebas, nyeri, hingga sensasi terbakar.
6. Nyeri Lutut
Ketika menggunakan sepatu hak tinggi, beban lutut kamu bisa semakin berat. Akibatnya, sendi lutut bisa mengalami tekanan yang cukup hebat. Hal ini dapat berujung pada keluhan nyeri lutut.
7. Kalus
Efek terlalu lama memakai sepatu hak tinggi dapat menimbulkan penebalan di bagian tepi kaki. Kondisi ini dikenal dengan istilah callus.
Pada dasarnya, callus adalah bentuk pertahanan diri kulit untuk menghadapi gesekan dan tekanan berlebih akibat penggunaan high heels.
8. Kelemahan Otot
Otot betis akan bekerja lebih berat apabila kamu menggunakan sepatu hak tinggi terlalu lama. Hal ini bisa berujung pada kelemahan otot betis.
Artikel lainnya: Nyeri Sendi Akibat Pemakaian Sepatu Hak Tinggi
Bukan tidak mungkin, kamu jadi merasa lebih sulit untuk menaiki tangga atau sekadar bangkit dari kursi.
9. Cedera Pergelangan Kaki
Berdasarkan jurnal Foot & Ankle International, makin tinggi hak sepatu kamu, kian mudah pula cedera pergelangan kaki terjadi.
Terlebih, ketika kamu berjalan di area yang tidak rata. Lubang, gundukan, maupun batu berpotensi menyebabkan kamu terpeleset sehingga pergelangan kaki jadi terkilir.
Efek memakai sepatu hak tinggi ternyata sangat beragam. Guna mengurangi risiko bahaya tersebut, kamu mesti memilih ukuran sepatu hak tinggi yang sesuai.
Hindari memilih sepatu dengan ukuran yang terlalu sempit. Selain meningkatkan risiko dampak buruk yang telah disebutkan, sepatu jenis ini dapat menyebabkan kaki kamu mengalami iritasi kulit dan luka.
#JagaSehatmu dengan memilih hak sepatu yang lebih tebal dan memiliki bagian ujung yang sesuai dengan ukuran kaki kamu. Pilih juga high heels dengan bantalan berbahan silikon agar dapat menurunkan tekanan pada telapak kaki. Kamu pun tetap bisa merasa nyaman saat menggunakannya.
Apabila kamu mengalami cedera akibat terlalu lama pakai high heels, konsultasikan langsung pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(ADT/JKT)
Referensi:
Foot & Ankle International. Diakses 2022. The Influence of Heel Height on Frontal Plane Ankle Biomechanics: Implications for Lateral Ankle Sprains