Rokok elektrik atau vape semakin marak dipilih sebagai alternatif rokok tembakau. Meski demikian, hal tersebut sebenarnya bukan merupakan solusi terbaik berhenti merokok.
Faktanya, penelitian terbaru menyebut bahwa vape bisa menyebabkan kerusakan otak permanen. Kerusakan ini menyasar anak-anak muda yang sudah kecanduan vape.
Bagaimana Rokok Elektrik Sebabkan Kerusakan Otak Permanen?
Professor Thomas Munzel dari Department of Cardiology of the University Medical Centre Mainz, Jerman, sempat melakukan penelitian untuk mengetahui bahaya rokok elektrik bagi kesehatan. Penelitian ini dilakukan pada tikus.
Hasil penelitian menunjukkan, enzim yang disebut NOX-2 bertanggung jawab atas kerusakan pembuluh darah; termasuk di paru-paru dan otak.
Enzim NOX-2 terlibat dalam pertahanan tubuh melawan bakteri dan dalam proses yang disebut stres oksidatif, ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh.
Senada dengan temuan tersebut, dr. Devia Irine Putri mengatakan vape dapat membuat pembuluh darah tidak elastis sehingga akhirnya mengganggu banyak fungsi tubuh.
"Kandungan pada rokok elektrik bisa merusak pembuluh darah. Pembuluh darah menjadi kaku; tidak elastis lagi. Jadi, aliran darah ke organ-organ penting seperti jantung dan otak ikut terganggu," ujar dr. Devia.
"Belum lagi kalau terjadi peradangan pada pembuluh darah dan menyebabkan trombus; bisa lepas ke otak dan menyebabkan stroke. Kalau ke jantung bisa menyebabkan serangan jantung," sambungnya.
Artikel Lainnya: Rokok Elektrik sebagai Alternatif untuk Mengganti Rokok, Amankah?
Rokok Elektrik Juga Berpotensi Merusak Organ Penting Lainnya
Bahaya vape untuk otak adalah sebuah fakta yang tak terelakkan. Rokok elektrik ini bahkan dapat menyebabkan masalah pada organ-organ tubuh penting lainnya.
“Rokok elektrik bisa mempengaruhi paru-paru, jantung, dan mata. Soal mata, itu karena asap rokok bisa mengiritasi mata juga," ungkap dr. Devia.
"Rongga mulut juga bisa bermasalah. Hal ini karena rokok elektrik dapat menyebabkan mulut kering, dan menyebabkan masalah pada gusi maupun gigi," sambungnya.
Artikel Lainnya: Manfaat Meninggalkan Vape, si Rokok Elektrik
Cara Berhenti Isap Rokok Elektrik
Mengisap rokok elektrik dan rokok konvensional sama-sama dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda meninggalkan keduanya.
Bagi Anda yang terlanjur kecanduan rokok elektrik, berikut ini beberapa tips dari dr. Devia yang bisa Anda ikuti.
- Harus punya niat atau tekad yang kuat untuk berhenti merokok.
- Mengalihkan pikiran atau keinginan merokok dengan hal-hal positif lainnya.
- Minta bantuan atau pertolongan pada ahli, misalnya dokter spesialis paru.
- Bergabung ke komunitas atau grup yang sama-sama sedang berjuang berhenti merokok, agar saling menyemangati atau bisa
- Siapkan permen. Boleh permen karet atau permen yang konsistensinya keras. Kalau sewaktu-waktu ingin merokok, lebih baik makan permen.
Berhenti mengisap rokok elektrik sejak saat ini, agar Anda tidak mengalami bahaya vape untuk otak.
Apabila terkendala atau butuh bantuan untuk berhenti merokok, konsultasikan lebih lanjut pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)