Penyakit herpes dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu herpes zoster dan herpes simpleks. Keduanya sama-sama disebabkan oleh virus, tapi jenis virusnya tidak sama. Herpes zoster disebabkan oleh virus varisela-zoster (VVZ), sedangkan herpes simpleks oleh herpes simpleks virus (HSV). Perbedaan jenis virus ini tentu saja membuat manifestasi klinisnya juga berbeda.
Menurut ahli kesehatan dr. Rio Aditya, “HSV sendiri ada dua macam meski keduanya saling berhubungan, yakni tipe 1 yang dikaitkan dengan infeksi di daerah bibir dan rongga mulut dan tipe 2 yang menyerang genital. Begitu seseorang terinfeksi HSV baik tipe 1 maupun tipe 2, virus ini akan terus berada di saraf dalam keadaan laten dan dapat kambuh lagi.”
Anda harus waspada terhadap herpes, terutama herpes simpleks. Menurut Centers for Disease Control (CDC), kebanyakan orang yang memiliki virus herpes simpleks tidak menunjukkan gejala apa pun sebelum benar-benar divonis dokter.
Ketahui juga bahwa gejala herpes dapat berbeda berdasarkan jenis kelamin. Dilansir Prevention, berikut gejala herpes yang bisa dialami oleh wanita:
-
Gejalanya seperti Terkena Flu
Menurut Monica Svets, seorang praktisi medis di Cleveland, Amerika Serikat, Anda akan merasa sangat sakit dan mungkin memiliki gejala seperti flu yang sangat intens. Hal ini meliputi kelelahan ekstrem hingga adanya kelenjar getah bening yang lunak di pangkal paha.
Anda bakal melalui fase awal infeksi yang aktif dan membuat kewalahan. Namun, wabah herpes cenderung lebih ringan seiring berjalannya waktu. Pada tahap ini, Anda tak boleh mengabaikan proses pengobatan.
-
Area Genital Terasa Melepuh
Salah satu gejala klasik herpes genital adalah blister (lesi kulit seperti melepuh) yang sangat menyakitkan di sekitar area genital. Tidak seperti benjolan atau luka lain, melepuh akibat herpes bisa terasa amat mengganggu.
Kondisi ini terjadi karena area genital memang rentan menjadi tempat penularan, baik ketika melakukan hubungan intim atau oral. Jaringan vagina dan kulit di sekitar vagina juga lebih mudah untuk luka dan terkena virus.
Blister ini dapat hilang dan muncul tiba-tiba. Sejumlah faktor dapat membangunkan mereka, seperti stres tinggi. Jika tak ada blister yang timbul, rasa gatal pada area vagina juga dapat dicurigai sebagai virus terkait herpes.
-
Mati Rasa atau Kesemutan
Herpes cenderung menimbulkan mati rasa atau kesemutan di mulut serta daerah genital, lalu menjalar ke kaki, pinggul, hingga daerah bokong bahkan sebelum luka muncul. Meski jarang terjadi, namun kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan saraf.
Pengobatan Herpes
Herpes dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan seperti tes antibody agar lebih akurat. Jika hasilnya Anda memiliki herpes, obat antivirus oral seperti Zovirax, Famvir, atau Valtrex sering diresepkan untuk mengurangi tingkat keparahannya.
Hindari produk sabun atau produk mandi yang sangat harum yang dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut.
Karena kemungkinan tertular herpes adalah tinggi (bahkan jika Anda tidak memiliki gejala apa pun Anda masih bisa menularkan virus), penting untuk memberi tahu pasangan seks Anda bahwa Anda menderita herpes dan menggunakan kondom.
Mari pahami gejala-gejala herpes pada wanita di atas, lalu tangani secepat mungkin sebelum berdampak lebih buruk pada tubuh Anda.
[RS/ RVS]