Penyakit cacar monyet yang belum lama ini terdeteksi di Singapura menunjukkan bahwa hewan bisa menjadi pembawa virus penyakit. Cacar monyet ditularkan melalui hewan primata dan pengerat yang terinfeksi virus monkeypox. Tak hanya cacar monyet, ada pula penyakit-penyakit lain yang juga berpotensi ditularkan hewan kepada manusia.
Dilansir dari sebuah sumber, Plt Deputi Peningkatan Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Tb A Choesni mengatakan bahwa penyakit-penyakit tersebut adalah rabies, flu burung, leptospirosis, brucellosis, dan antrax.
Berikut penjelasan mengenai beragam penyakit yang ditularkan oleh hewan ke manusia:
1. Rabies
Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc MSc dari KlikDokter, rabies adalah infeksi virus berbahaya yang ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi. Virus rabies umumnya ditransmisikan melalui gigitan. Pada beberapa kasus, virus tersebut juga dapat berpindah dan menginfeksi manusia jika terpapar ke luka terbuka atau membran mukosa, seperti mata atau mulut.
“Di Asia Tenggara, salah satu hewan yang paling sering menyebarkan penyakit rabies ke manusia adalah anjing liar. Gejala penyakit ini adalah demam, nyeri kepala, hiperaktivitas, produksi air liur berlebih, takut air karena sulit menelan, halusinasi, dan insomnia,” jelas dr. Nitish.
Rabies tidak dapat dianggap sepele, karena ribuan orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit ini setiap harinya.
Artikel Lainnya: Kenali Penyebaran dan Penyembuhan Cacar Monyet
2.Flu Burung
Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, flu burung atau avian influenza adalah sejenis penyakit influenza yang ditularkan oleh unggas. Terdapat beberapa varian dari virus flu burung, yaitu H5N1, H7N7, H9N2, H5N6, dan masih banyak lagi.
“Dari semuanya, dua varian yang menyebabkan wabah dan memakan korban cukup banyak adalah H5N1 dan H7N9. Jika tidak ditangani dengan tepat, virus ini dapat memakan korban dan menyebabkan kematian bagi penderitanya,” tutur dr. Alvin.
Parahnya lagi, flu burung tidak memiliki gejala yang spesifik. Penderita hanya mengeluhkan gejala seperti penyakit infeksi virus pada umumnya, yaitu demam, nyeri otot, batuk, dan pilek.
3. Leptospirosis
Dikatakan oleh dr. Atika dari KlikDokter, angka kejadian leptospirosis umumnya meningkat saat musim hujan tiba. Penyakit yang ditularkan melalui urine tikus ini sempat menjadi masalah kesehatan besar di Indonesia. Saat dilanda banjir besar Januari 2002 silam, outbreaks leptospirosis terjadi di Jakarta.
“Bahkan setelah itu, terdapat peningkatan jumlah kasus leptospirosis sejak tahun 2006. Memasuki tahun 2007, terdapat 667 kasus dan 93% telah terkonfirmasi secara laboratorium,” kata dr. Atika.
4. Brucellosis
Brucellosis adalah penyakit infeksi bakteri Brucella yang disebarkan dari hewan ke manusia, umumnya melalui susu yang tidak terpasteurisasi. Walau jarang terjadi, penyakit ini dapat menular melalui udara dan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Adapun gejala yang terjadi akibat penyakit ini, yaitu demam, sakit kepala, batuk, nyeri otot dan sendi, sakit perut, berkeringat di malam hari, serta nafsu makan dan berat badan yang menurun.
Artikel Lainnya: Kenali 5 Gejala Cacar Monyet untuk Lakukan Pencegahan
5. Anthrax
Anthrax adalah penyakit infeksi yang ditularkan dari binatang yang membawa bakteri Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat menimbulkan bermacam-macam gejala dan keluhan, baik pada kulit (luka berat), saluran pencernaan, maupun saluran pernapasan. Anthrax yang menyerang saluran pernapasan umumnya dapat berakibat fatal, bahkan bisa menyebabkan penderitanya meninggal dunia.
Bakteri penyebab anhtrax paling sering menjangkiti sapi. Sehingga, orang yang berkontak atau mengonsumsi daging sapi anthrax sangat rentan untuk terkena penyakit ini.
Selain cacar monyet ada pula sejumlah lain penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Sesuai data, kelima penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis) di atas adalah yang terbanyak menelan korban jiwa, serta merugikan kondisi ekonomi negara setiap tahunnya.
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat mesti waspada terhadap adanya kemungkinan wabah penyakit tersebut, dan bukan hanya fokus pada upaya pencegahan penyebaran cacar monyet.
(NB/ RVS)