Jerawat pada umumnya muncul di wajah, atau sesekali di area punggung. Namun ternyata munculnya jerawat di ketiak juga bisa terjadi.
Kondisi semacam ini tentu bisa mengganggu kenyamanan siapa saja yang mengalaminya tidak terkecuali Anda. Saat hendak mengangkat dan menurunkan lengan pasti akan terasa nyeri.
Lantas, apa sih penyebab jerawat tumbuh di ketiak?
Jerawat di ketiak tidak sama dengan jerawat di wajah
Perlu diketahui bahwa jerawat yang tumbuh di ketiak bukanlah jerawat biasa seperti di wajah. Dalam dunia kedokteran, jerawat yang tumbuh di ketiak disebut dengan hidradenitis suppurativa. Kondisi ini sering dianggap sama dengan jerawat, padahal sama sekali berbeda.
Jerawat dan hidradenitis suppurativa memiliki bentuk yang sama, yakni menyerupai bintil kecil berwarna merah. Bedanya, meski tidak disentuh, bintil hidradenitis suppurativa akan terasa nyeri. Hidradenitis suppurativa juga berisi nanah dan dapat menimbulkan bekas setelahnya.
Hidradenitis suppurativa sendiri sebenarnya adalah peradangan kronis yang terjadi di kelenjar aprokin, yakni salah satu jenis dari kelenjar keringat. Bedanya, jerawat adalah peradangan kulit akibat adanya penyumbatan kelenjar minyak.
Hidradenitis suppurativa memang kerap muncul di area-area yang mudah berkeringat seperti ketiak. Akan tetapi, kondisi ini juga dapat dijumpai di area genital, selangkangan, dada, hingga bokong.
Jika Anda perhatikan, ukuran bintil di ketiak dengan jerawat yang biasa ada di wajah berbeda. Biasanya, bintil di ketiak berukuran lebih besar. Seiring berjalannya waktu, bintil tersebut akan mengempis dengan sendirinya.
Sayangnya, bintil hidradenitis suppurativa akan meninggalkan bekas jaringan parut dan dapat mengubah warna kulit. Bahkan setelah sembuh, tak tertutup kemungkinan bahwa tidak beberapa lama kemudian, bintil akan muncul lagi di area yang sama.
Tetap bisa kambuh, tapi bisa dikurangi risikonya
Baik pria maupun wanita memiliki kemungkinan yang sama punya “jerawat” di ketiak. Namun, wanita memang lebih sering mengalaminya ketimbang pria. Umumnya, hidradenitis suppurativa muncul pertama kali di usia 20 tahunan. Bila sebelumnya sudah ada anggota keluarga yang punya kondisi serupa, maka risiko Anda untuk memiliki “jerawat” di ketiak juga semakin besar.
Sementara itu, sekali Anda terkena hidradenitis suppurativa, maka itu tidak bisa disembuhkan secara total. Pasalnya, “jerawat” di ketiak ini bersifat kambuhan dan akan hilang-timbul terus-menerus.
Pengobatan yang diberikan oleh dokter biasanya hanya untuk mengendalikan gejalanya dan bukan untuk menyembuhkan. Untuk mencegah timbulnya “jerawat” di ketiak, ada satu cara yang bisa Anda lakukan, yaitu mengatur pola diet.
Menurut dr. Jessica Florencia dari KlikDokter, coba kurangi makanan yang kadar gulanya terbilang tinggi. “Makanan yang tinggi kadar gulanya berkaitan dengan banyaknya jerawat yang tumbuh. Jadi, batasi makanan yang terlalu tinggi karbohidrat,” tutur dr. Jessica.
Selain mengatur apa yang dimakan sehari-hari, Anda juga harus menjaga kebersihan diri untuk mencegah tumbuhnya jerawat di ketiak. Saat Anda sudah berkeringat banyak, gantilah dengan pakaian yang kering. Selama “jerawat” tersebut masih meradang di ketiak, pakailah pakaian yang longgar agar gesekan bisa diminimalkan.
[HNS/ RVS]