Mandi air panas memang menyenangkan. Air panas dapat menghangatkan tubuh di kala hari hujan atau sehabis pulang malam.
Selain itu, air panas juga dapat ‘melemaskan’ otot-otot yang tegang dan kaku setelah bekerja seharian. Namun, tahukah Anda bahwa mandi air panas terlalu sering tidak baik bagi kulit?
Suhu air yang terlalu panas dapat membuat kulit gatal, merah, iritasi, bahkan terkelupas. Air panas juga dapat meluruhkan kelembapan alami kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering, mudah terkena iritasi, alergi, dan infeksi.
Oleh karena itu, akan lebih aman untuk menggunakan air dingin atau air hangat saat mandi. Batasi pula waktu mandi Anda. Mandi yang terlampau lama ternyata dapat merusak kulit, apalagi jika menggunakan air panas.
Tak hanya itu. Penggunaan sabun yang terlalu keras (misalnya yang mengandung antiseptik) juga dapat merusak kulit. Hindari pula sabun yang mengandung pewangi berlebihan.
Ganti sabun Anda dengan sabun lembut yang mengandung pelembap. Ketika digunakan, sabun yang berpelembap akan terasa agak ‘licin’ di kulit walau sudah dibilas dengan air. Sementara itu, sabun antiseptik membuat kulit menjadi kesat karena meluruhkan minyak alami kulit.
Keringkan tubuh dengan handuk lembut sambil ditepuk-tepuk. Hindari menggunakan handuk kasar dan menggosok kulit tubuh dengan keras.
Setelah mandi, segera oleskan pelembap di seluruh tubuh untuk mengunci kelembapan alami kulit. Jika kulit Anda kering, gunakan pelembap dengan tekstur yang lebih kental, seperti body cream atau body butter. Namun, jika kulit Anda tidak terlalu kering dan Anda sering berada di lingkungan yang cukup panas, body lotion saja sudah cukup.
[RS/RH]