Dewasa ini, cukup banyak perokok yang beralih dari rokok konvensional ke rokok elektrik (vape). Vaping kerap dianggap lebih sehat ketimbang merokok. Padahal, vape telah terbukti juga menyebabkan negatif bagi efek kesehatan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), AS, penyakit yang berkaitan dengan vaping mengakibatkan 39 kematian dan 2 ribu cedera paru-paru pada 2019.
Selain berdampak buruk pada paru-paru, bahaya vaping juga dapat menyerang kulit. Dokter Reza Fahlevi mengungkapkan, “Vaping pada umumnya tidak lebih aman daripada rokok biasa. Ada juga efek-efek pembakaran di sana dan pasti ada radikal bebas.”
“Radikal-radikal bebas inilah yang bisa menyebabkan penuaan pada kulit, dan berubahnya warna kulit. Jadi, tidak dianjurkan juga vaping,” jelasnya.
Artikel lainnya: Manfaat Meninggalkan Vape, si Rokok Elektrik
Berikut tiga bahaya vaping bagi kulit yang mungkin jarang disadari:
1. Kulit Lebih Sensitif
Seorang dokter kosmetik di Woodford Medical, Inggris, dr. Mervyn Patterson mengatakan, bahan kimia yang umumnya ada di dalam gas vape adalah formaldehida, nikotin dan turunannya, propilen glikol, toluena, asetaldehida; dan logam seperti kadmium, nikel, dan timbal.
Menghirup bahan kimia beracun akan memengaruhi kesehatan kulit. Bahan-bahan kimia tersebut akhirnya dapat menumpuk di kulit.
Menurut dr. Mervyn, jaringan kulit yang terpapar banyak zat beracun akan mengalami gangguan fungsi, misalnya dalam hal perbaikan lapisan dan perlindungan kulit. Akhirnya kulit bisa lebih sensitif dan rentan infeksi.
Jika lapisan kulit rusak dan mengalami peradangan kronis, maka bisa terjadi perubahan warna kulit, kemerahan, dan kehilangan kolagen. Risiko kanker kulit pun akan meningkat.
2. Kulit Kering dan Meradang
Ahli kecantikan senior di klinik spa medis Inggris Young LDN, Bianka Michalekova, mengatakan vaping dapat membuat kulit kering.
“Vape mengandung banyak bahan kimia dan nikotin yang dapat bersentuhan dengan kulit. Ini dapat menyebabkan kulit kering dan bersisik,” jelasnya.
Artikel lainnya: Waspada, Vape Bisa Merusak Otak Secara Permanen
Menurut Bianka, vaping juga dapat memperburuk kondisi kulit kering. Gejalanya berupa kulit gatal dan mengelupas.
Lalu, bahan kimia rokok elektrik bisa menyebabkan sensitivitas dan iritasi kulit yang menyebabkan ruam. “Kondisi seperti jerawat, rosacea, dan psoriasis yang berkaitan dengan peradangan malah akan semakin memburuk,” ujarnya.
3. Mempercepat Penuaan
Efek buruk vaping pada kondisi kulit juga mempercepat pembentukan tanda penuaan.
Nikotin menyebabkan penyempitan pembuluh darah kecil. Hal ini mengurangi suplai oksigen dan aliran nutrisi ke kulit.
Jika sel-sel kulit utama kekurangan oksigen dan nutrisi, kulit dapat mulai kendur dan berkerut sebelum waktunya. Selain itu, warna kulit juga bisa tidak merata dan timbul flek kecokelatan.
Itulah bahaya vape bagi kesehatan kulit. Untuk mendapatkan kulit yang terawat, jalani pola hidup sehat dan hindari merokok maupun vaping.
Jika ingin bertanya seputar kecantikan kulit, chat dokter kulit melalui Tanya Dokter di KlikDokter.
(FR/JKT)