“Dok, saya kan sedang perawatan kulit wajah, boleh atau tidak terkena matahari?” Pertanyaan seperti ini sering kali dijumpai praktisi klinik saat mengobati pasien dengan jerawat atau flek.
Berjemur memang disarankan untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh. Sinar matahari dapat membantu mengubah provitamin D yang kita peroleh dari makanan maupun minuman menjadi vitamin D.
Matahari pagi mungkin masih memiliki manfaat positif, namun matahari di siang hari cenderung akan merugikan karena suhu panas yang cukup menyengat, ditambah dengan paparan sinar ultraviolet (UV) yang berpotensi membahayakan kesehatan dan merusak penampilan.
Sebenarnya, sedang perawatan atau tidak, sebaiknya kulit tidak sering terkena sinar matahari. Ini dikarenakan radiasi UV yang dihantarkan bersama dengan sinar matahari memiliki efek buruk bagi kulit. Apa sajakah bahaya sinar UV bagi kulit?
1. Sunburn
Tanda yang segera terlihat akibat radiasi ultraviolet berlebih adalah sunburn atau kulit terbakar. Saat itu terjadi, kulit menjadi kemerahan, kering, bahkan sangat sensitif dan nyeri. Kondisi sunburn sebenarnya termasuk ke dalam luka bakar derajat 1.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV berlebih dengan cara menggunakan tabir surya atau sunblock.
Artikel Lainnya: Lima Bagian Tubuh yang Harus Dilindungi dari Sinar UV
2. Kulit Menjadi Gelap atau Tan
Terlalu sering terkena matahari akan menyebabkan sel pigmen di kulit melepaskan pigmennya.
Pelepasan pigmen merupakan respons alami pertahanan kulit dalam rangka memberikan lapisan perlindungan tambahan. Bila hal ini terus terjadi, kulit bisa menjadi lebih gelap.
3. Kulit Kusam
Dampak sinar ultraviolet juga bisa berupa kulit kusam. Sebab, paparan sinar UV berlebihan dapat mempercepat proses penuaan pada kulit.
Hal ini dikarenakan adanya proliferasi sel kulit akibat sinar UV, yang mengakibatkan lapisan epidermis pada kulit mengalami penebalan dan membuat kulit terlihat kusam. Jadi, jangan sepelekan bahaya sinar UV bagi kulit Anda.
4. Kulit Tampak Lebih ‘Tua’
Seiring dengan waktu, sinar UV yang terus-menerus mengenai kulit akan merusak serat kolagen dan elastin. Akibatnya, kulit tampak keriput, kendur, dan pori-pori membesar.
5. Fotosensitivitas
Beberapa orang memiliki kecenderungan sensitif terhadap sinar UV. Alhasil, ketika terpapar sinar UV dalam jumlah kecil, dapat memicu reaksi alergi pada orang tersebut sehingga dapat menyebabkan munculnya ruam dan luka bakar derajat sedang hingga berat.
Artikel Lainnya: Efektifkah Kosmetik dengan SPF untuk Menangkal Sinar UV?
6. Kanker Kulit
Bahaya sinar ultraviolet yang paling fatal adalah dapat memicu kanker kulit. Ini dia hal terburuk yang bisa terjadi!
Terlalu banyak radiasi UV akan merusak materi genetik yang ada di sel kulit. Bila kerusakan ini terus berlanjut, akan membuat pertumbuhan sel kulit menjadi tidak terkontrol sehingga terjadilah kanker kulit.
Perlu diketahui, saat ini kanker kulit menjadi jenis kanker yang paling sering muncul, dan angkanya terus meningkat. Jadi, jangan remehkan bahaya sinar UV bagi kulit Anda.
Menjaga kulit dari paparan sinar UV bukan hal yang bisa diremehkan. Selain dapat membahayakan kesehatan, sinar matahari berlebih juga bisa jadi akan merusak penampilan. Apalagi bagi sebagian orang, penampilan kulit bersih dan cerah merupakan aset berharga yang harus dijaga dengan baik.
Tidak mau kan, jika berbagai hal di atas terjadi pada Anda? Jadi mulai sekarang, lindungilah kulit Anda dari paparan sinar UV. Caranya, gunakan tabir surya atau sunblock secara teratur dan hindari paparan sinar matahari yang terlalu berlebihan.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai bahaya sinar UV bagi kulit atau masalah kesehatan lainnya, bisa bertanya kepada dokter melalui Live Chat di aplikasi KlikDokter. Dokter kami siap siaga 24 jam!
[FY]