Cantengan Bisa Sembuh dengan Direndam Air Garam?

Bukan sekadar kerusakan kuku biasa, cantengan (atau istilah medisnya adalah paronikia) sebenarnya merupakan infeksi bakteri pada daerah kuku dan sekitarnya. Kondisi ini bisa menimbulkan peradangan, bengkak, nyeri, dan bernanah. Untuk Anda yang pernah mengalami cantengan, tentunya tahu bahwa kondisi ini sungguh tak nyaman dan mengganggu aktivitas. Ada banyak cara untuk mengobati cantengan. Sebagian kalangan masyarakat mengatakan bahwa penyakit ini bisa sembuh dengan direndam air garam. Apa benar?

Cantengan kerap ditemukan pada penderita diabetes, obesitas, dan hiperdrosis (tangan yang mudah berkeringat). Biasanya, cara untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan tindakan operasi pencabutan kuku. Namun, mungkin karena “cabut kuku” dirasa bikin nyali ciut, banyak orang yang mencari alternatif lain. Salah satunya adalah dengan mengandalkan larutan air garam.

Benarkah cantengan bisa sembuh dengan rendaman air garam?

Dikatakan oleh dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter, pada dasarnya merendam kuku kaki atau tangan ke dalam larutan air garam hanya meredakan gejala cantengan saja. Cara ini tak bisa menyembuhkannya secara permanen.

“Merendam kaki atau tangan dengan air garam hanya meredakan gejala inflamasinya saja, dan itu pun sifatnya sementara. Cantengan biasanya menimbulkan nyeri dan bengkak. Nah, air garam bisa mengempiskan bengkak, yang otomatis meredakan nyerinya juga. Mengenai air garam bisa sembuhkan cantengan secara total, jawabannya adalah tidak,” dr. Adeline menjelaskan.

Selain bisa meredakan nyeri dan bengkak, merendam kaki dengan air hangat yang dicampur dengan garam juga bisa melunakkan kuku. Gunanya, ketika Anda hendak mengenakan sepatu atau kaus kaki, kuku yang lebih lunak tak akan terlalu menyakiti Anda.

(Sayangnya), satu-satunya cara untuk menyembuhkan cantengan adalah dengan melakukan tindakan pencabutan kuku total. “Dengan melakukan operasi pencabutan, diharapkan kuku yang baru akan tumbuh normal,” dr. Adeline menambahkan. Meski demikian, ia mengingatkan penderitanya untuk tidak “berinisiatif” mencabut sendiri kukunya, karena inilah yang sering bikin infeksi kuku makin parah.

Setelah tindakan pencabutan kuku dilakukan, apakah cantengan bisa terjadi lagi? Mungkin saja. Selama Anda masih mengulangi hal-hal yang bisa menyebabkan timbulnya cantengan pada kuku baru, seperti kebiasaan menggigit kuku, sering menggunakan kuteks, memakai sepatu yang sempit, atau jarang memotong atau membersihkan kuku, cantengan bisa mampir lagi. Selain itu, berhati-hatilah saat melangkah supaya kuku kaki tak terluka saat tersandung atau terantuk.

Selain itu, untuk Anda yang rajin merawat kuku (seperti rutin manikur pedikur), jangan senang dulu.

“Meski rutin merawat kuku disarankan, tapi bukan berarti Anda boleh terlalu sering manikur pedikur, apalagi secara berlebihan. Kuku yang terlalu sering dipotong dan kulit pinggiran kuku yang dikelupas juga bisa memicu cantengan,” kata dr. Adeline.

Selain itu, pastikan tempat perawatan kuku langganan Anda tersertifikasi, profesional, dan higienis. Sebab, jika Anda nekat ke salon kuku karena harganya yang murah dan terlihat tak bersih, bisa-bisa saat pekerja salah memotong kuku, Anda bisa tertular bakteri dan terkena infeksi dari alat-alatnya yang kurang bersih.

Jika Anda cantengan, jangan cuek dan menyepelekannya. Kata dr. Adeline, jika dibiarkan nantinya kuku jari akan kehilangan fungsinya.

“Kuku jari itu, kan, fungsinya juga sebagai perasa. Kalau infeksinya sudah parah dan Anda mengabaikannya, bisa-bisa bagian tersebut tidak mampu lagi merasakan sensasi apa pun atau mati rasa. Akibatnya, infeksinya bisa menyebar. Kalau sudah begitu, tak ada cara lain selain pengamputasian, kan?”

Cantengan, apalagi yang sudah parah, harus ditangani dengan tepat. Konsultasikan dengan dokter seperti apa pengobatan yang tepat, jangan hanya dengan direndam dengan air garam karena ini cuma bisa meredakan gejala. Jika sudah dilakukan tindakan operasi pencabutan kuku oleh dokter, jangan ulang lagi kebiasaan buruk yang bisa memicu cantengan, ya!

[RN/ RVS]