Ketika dalam sebulan terdapat beberapa hari libur, Anda yang punya jatah cuti tentunya langsung ingin memanfaatkannya. Berwisata kuliner, jalan-jalan ke pantai, naik gunung, atau sekadar jalan-jalan di dalam kota tentu boleh-boleh saja. Tapi, hati-hati bila kulit terbakar sinar matahari.
Terkadang, saat terlalu asyik bermain di bawah sinar matahari, kulit bisa memerah kehitaman. Rasa perihnya pun baru terasa ketika Anda tiba di rumah. Padahal, besok sudah harus kembali bekerja! Wah, kalau sudah begini, bagaimana, ya, cara mengatasinya?
Jangan panik. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kulit terbakar sinar matahari. Caranya ternyata tak sulit, lo.
1. Kompres dan mandi air dingin
Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc Hons dari KlikDokter, hal pertama yang bisa dilakukan saat Anda mengalami kulit terbakar adalah cari air dingin yang menyejukkan. Bukan sekadar untuk diminum, tetapi untuk mandi atau berendam.
Air dingin dapat meredakan rasa panas, sehingga kulit akan terasa lebih “adem” setelahnya. Bila bagian yang terbakar sinar matahari tidak banyak, menurut dr. Jesslyn, Anda juga bisa melakukan kompres. Namun, kompres yang diberikan sebaiknya bukan kompres es batu, melainkan air dingin.
“Mengompres permukaan kulit yang sedang mengalami kulit terbakar dengan air bersuhu ekstrem (terlalu dingin seperti pada es batu) justru dapat memperparah iritasi pada kulit,” jelasnya.
2. Kenakan pakaian yang longgar
Setelah mandi atau berendam dengan air dingin tersebut, kenakanlah pakaian yang longgar. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat, terutama di bagian yang sedang terbakar.
“Pakaian yang longgar dapat membuat kulit lebih bisa “bernapas”. Pakaian berbahan katun adalah salah satu bahan yang dapat digunakan untuk kasus kulit terbakar.” tuturnya.
Meskipun Anda disarankan untuk mengenakan pakaian yang longgar, gunakan pakaian longgar yang dapat menutupi bagian kulit yang terbakar untuk meminimalkan gesekan dengan benda.
Selanjutnya
3. Oleskan aloe vera
Akhir-akhir ini banyak sekali produk perawatan kulit yang berbahan dasar aloe vera atau lidah buaya yang memiliki banyak manfaat untuk kulit, khususnya pada kasus kulit terbakar.
Gel lidah buaya dapat menyejukkan, meringankan peradangan sekaligus melembapkan. “Itulah mengapa, gel lidah buaya dijadikan andalan oleh banyak orang untuk mengatasi luka bakar akibat sinar matahari.” dr. Jesslyn menegaskan.
4. Gunakan racikan pasta mentimun
Bila Anda bukan penggemar berat aloe vera, mentimun bisa dijadikan alternatifnya. Dilansir dari Reader’s Digest, mentimun adalah tanaman yang bersifat antiradang, mengandung antioksidan alami, dan memiliki sifat analgesik atau menghilangkan rasa sakit.
Dinginkan mentimun dengan meletakkannya di kulkas. Lalu, hancurkan hingga terbentuk seperti pasta. Oleskan pasta mentimun tersebut ke area kulit yang terbakar selama beberapa waktu dan kulit pun akan lebih “tenang” setelahnya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lakukanlah pengobatan alami ini secara rutin.
5. Berikan pelembap pada kulit yang terbakar
Kulit yang terbakar pasti mengalami kekeringan bahkan pengelupasan. Oleh sebab itu, dr. Jesslyn menyarankan Anda untuk selalu mengoleskan pelembap di bagian kulit yang terbakar. Kini pelembap yang dijual di pasaran begitu vatiatif. Jika ingin pelembap yang alami, minyak kelapa bisa Anda jadikan solusinya.
6. Konsumsi obat bila perih tak tertahankan
Sembari rutin mengoleskan gel aloe vera dan pelembap, Anda bisa meringankan gejala perih dan nyeri pada kulit yang terbakar dengan mengonsumsi ibuprofen ataupun parasetamol. Tak cuma membantu meredakan nyeri, dua jenis obat tersebut dapat mengurangi peradangan, sehingga waktu istirahat dan aktivitas Anda tidak akan terganggu akibat rasa tidak nyaman.
Mengatasi kulit terbakar sinar matahari perlu kesabaran ekstra. Sebab, meski kulit sudah tidak terasa perih, kulit yang terbakar bisa menjadi belang dan membekas, terutama pada tangan atau wajah. Oleh sebab itu, gunakanlah tabir surya dan pakaian berbahan sejuk yang dapat melindungi kulit Anda dari teriknya sinar matahari.
Bila Anda rasa perlu, Anda juga bisa menggunakan payung bila keluar rumah. Dengan melakukan hal tersebut, terulangnya kondisi kulit terbakar sinar matahari pun bisa diminimalkan.
[NP/ RVS]