Tarik benang merupakan salah satu metode kecantikan yang saat ini banyak digandrungi oleh kaum wanita, bahkan termasuk pria. Pengerjaan yang cepat dan harga yang relatif terjangkau menjadikan prosedur ini semakin marak dilakukan oleh mereka yang menginginkan bentuk pipi tirus seketika.
Menggunakan benang panjang yang dimasukkan di bawah kulit, tarik benang memang memberikan hasil yang signifikan dalam waktu singkat. Namun demikian, prosedur ini tidak sepenuhnya aman dilakukan. Ada beberapa efek samping yang sangat mungkin terjadi akibat prosedur tarik benang. Berikut beberapa efek samping yang dimaksud:
1. Kebiruan dan bengkak
Salah satu efek samping yang cukup sering terjadi setelah prosedur tarik benang adalah kebiruan dan bengkak. Sebenarnya, benda asing apapun yang masuk ke dalam tubuh pasti akan memicu reaksi peradangan. Sebagian orang mengalami reaksi ringan, sebagian lagi berat. Reaksi peradangan ringan umumnya ditandai dengan kemerahan. Sedangkan reaksi peradangan yang cukup berat umumnya terlihat dari adanya kebiruan, bengkak, hingga nyeri hebat.
Selain peradangan akibat benang yang digunakan, kebiruan pada area wajah juga dapat terjadi akibat cedera pembuluh darah ketika prosedur dilakukan. Bila yang terjadi adalah akibat perlukaan pada pembuluh darah, kebiruan yang terjadi umumnya lebih berat dan memerlukan waktu lebih lama untuk memudar.
2. Terbentuk lesung pipit
Bila kedalaman benang yang dimasukkan di bawah kulit tidak tepat atau terlalu dangkal, salah satu hal yang dapat timbul adalah lesung pipi. Keadaan ini dapat terbentuk di mana saja, khususnya di sepanjang area tempat benang berada.
Sebagian lesung pipi dapat berkurang dengan pijatan pada area tanam benang. Walau demikian, beberapa kasus lesung pipi tidak dapat hilang spontan dan akan menetap sampai benang benar-benar “terserap” sempurna oleh tubuh.
3. Benang muncul ke permukaan kulit
Terdengar seram, namun nyatanya dampak negatif ini merupakan salah satu yang cukup sering terjadi setelah tarik benang. Akibat proses peradangan setelah tindakan, benang yang ditanam di lapisan bawah kulit perlahan dapat bergeser ke permukaan. Akibatnya, guratan benang dapat tampak jelas di area tempat prosedur dilakukan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif ini adalah tindakan operasi kecil. Pembedahan diperlukan untuk mengeluarkan benang dari dalam kulit, sehingga keluhan dapat segera teratasi.
4. Bentuk wajah tidak simetris
Tarik benang umumnya dilakukan di dua sisi, misalnya pipi kanan dan kiri atau bawah dagu kanan dan kiri. Bila posisi benang pada kedua sisi tidak sejajar, yang terjadi kemudian adalah bentuk wajah tidak simetris. Dampak ini dapat terlihat segera setelah prosedur dikerjakan, maupun beberapa minggu setelahnya.
Untuk efek samping yang satu ini, tidak banyak yang dapat dilakukan. Masing- masing benang memiliki “masa kerja” dan kemudian terserap sempurna oleh tubuh. Bentuk wajah yang tidak simetris umumnya juga akan berkurang seiring dengan berakhirnya “masa kerja” tersebut.
5. Cedera kelenjar parotis
Cedera kelenjar parotis merupakan salah satu efek samping dari tarik benang yang patut diwaspadai. Kelenjar parotis itu sendiri merupakan penghasil air liur yang berperan dalam sistem pencernaan dan pertahanan tubuh. Kelenjar ini terletak di sekitar area yang umum dilakukan tarik benang, yaitu pipi dan sisi bawah rahang bawah.
Bila operator tarik benang tidak benar-benar memahami anatomi tubuh, benang yang dimasukkan dapat mencederai kelenjar parotis. Salah satu tanda yang dirasakan akibat cedera tersebut adalah nyeri, bengkak, dan terlihat kemerahan yang tidak kunjung berkurang setelah prosedur dilakukan.
Berbagai efek samping negatif tersebut diharapkan dapat menjadi pertimbangan sebelum Anda benar-benar memutuskan untuk melakukan prosedur tarik benang. Namun, jika Anda khawatir akan efek samping tersebut namun tetap ingin memiliki tampilan pipi tirus, akan lebih baik bila Anda melakukan cara alami seperti berolahraga, mengatur pola makan, dan banyak minum air putih. Cara-cara seperti ini terbukti lebih aman dan bersahabat bagi kesehatan tubuh.
(NB/ RVS)