Beberapa waktu lalu, dunia dihebohkan foto Kim Kardashian dengan wajah berlumuran darah. Saat itu, Kardashian sedang melakukan facial vampir (vampire facial) yang belum banyak dikenal orang. Setelah dipopulerkan Kardashian, facial vampir semakin diminati masyarakat dan selebriti lainnya.
Facial vampir merupakan istilah awam dari perawatan PRP (Platelet Rich Plasma) pada wajah. Perawatan ini dipercaya memberikan banyak keuntungan bagi wajah, antara lain membuat kulit bercahaya, memperkecil penampakan pori-pori, meratakan warna dasar kulit (skin tone), mengurangi kerutan wajah, garis halus pada wajah, stretch mark dan bekas jerawat, memperbaiki kulit yang kendor, serta membuat kulit tampak lebih muda, lebih sehat dan lebih halus. Tak heran banyak orang tergoda untuk mencoba perawatan ini.
Metode facial vampir
Facial vampir akan diawali dengan mengambil darah Anda. Darah kemudian akan dimasukkan dalam mesin centrifuge yang berputar dan akan membagi darah menjadi beberapa lapisan. Darah terdiri dari sel darah merah dan serum, di mana serum terbagi lagi atas platelet dan sel darah putih.
Platelet sendiri merupakan sel darah berukuran kecil yang berfungsi membantu menghentikan pendarahan apabila terdapat luka pada tubuh. Platelet juga berfungsi untuk memperbaiki sel dan pembuluh darah yang rusak. Lapisan serum yang kaya platelet inilah yang dikenal dengan PRP, dan digunakan selanjutnya pada facial vampir.
Setelah diperoleh, PRP dapat digunakan dalam beberapa cara. Misalnya saja langsung disuntikkan pada wajah. Dapat juga dioleskan pada kulit setelah pemakaian micro-needle, yaitu alat dengan jarum-jarum kecil yang digulingkan pada wajah. Sebelum dilakukan prosedur ini, terlebih dahulu dioleskan krim yang membuat wajah mati rasa, sehingga meminimalisasi rasa nyeri.
Berdasarkan teori, plasma darah mengandung platelet dan growth factor yang dapat membantu penyembuhan luka dan produksi kolagen serta elastin. Plasma dan growth factor pada facial vampir akan memulai proses penyembuhan pada kulit, yang lama kelamaan akan membuat peremajaan kulit.
Penggunaan micro-needle sendiri dipercaya dapat membantu penyerapan PRP ke dalam kulit. Selain itu, luka akibat penggunaan micro-needle juga dipercaya memicu stimulasi kolagen dan penyembuhan kulit.
Efek facial vampir
Setelah perawatan facial vampir, normal jika muncul efek samping. Misalnya saja kulit yang tampak bengkak, gatal-gatal ringan selama 1-2 hari, juga memar terutama di sekitar area mata. Nyeri dan memar pada bekas luka ambil darah juga wajar dirasakan.
Menurut American Academy of Dermatology, prosedur facial vampir sendiri sebenarnya aman dilakukan. Namun, terdapat risiko merugikan kesehatan yang bergantung pada cara penanganan darah setelah diambil dari tubuh.
Apabila darah yang diambil tidak dijaga dalam kondisi steril dan tidak menggunakan protokol ketat untuk memastikan hanya darah Anda sendiri yang digunakan dalam proses PRP, maka dapat timbul efek buruk bagi kesehatan. Misalnya saja infeksi.
Walaupun tampak sangat menjanjikan menurut teori, sayangnya facial vampir tidak didukung praktik berbasis bukti yang kuat. Menurut penelitian, beberapa menunjukkan bahwa facial vampir memang memberikan hasil, namun terdapat juga studi yang menunjukkan prosedur ini tidak memberikan efek apa pun.
Facial vampir yang dipopulerkan Kim Kardashian ini tidak dapat dilakukan semua orang. Mereka dengan kondisi tertentu yang memengaruhi platelet darah tidak disarankan melakukan prosedur ini. Mereka yang tidak disarankan melakukannya adalah orang-orang dengan hepatitis C, infeksi HIV atau AIDS, kanker darah, kanker kulit pada area yang akan menerima perawatan, dan mereka dengan masalah kardiovaskular yang memerlukan konsumsi pengencer darah.
[MS/ RVS]