Beberapa tahun belakangan, banyak orang mulai sadar akan pentingnya menjaga kesehatan kulit, terutama pada area wajah. Antusiasme ini membuat beragam variasi produk perawatan kulit atau skin care berkembang dan dijual secara bebas.
Tapi, produk perawatan kulit yang dijual secara bebas di pasaran belum tentu aman untuk digunakan. Masih banyak ditemukan produk perawatan kulit yang mengandung bahan pengawet yang dapat memberikan dampak negatif pada kulit. Salah satunya adalah meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
4 bahan pengawet berbahaya
Berikut beberapa bahan pengawet yang wajib Anda hindari dalam produk perawatan kulit, antara lain:
-
Parabens
Pernahkah Anda membaca label produk perawatan kulit yang bertuliskan ‘No Parabens’ atau ’Paraben-free’? Ya, parabens merupakan salah satu jenis pengawet pada produk perawatan kulit maupun kosmetik yang sering digunakan karena harganya cukup murah.
Penggunaan parabens pada produk perawatan kulit atau kosmetik berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, atau mikroorganisme lainnya. Produk perawatan kulit atau kosmetik pun akan bertahan lebih lama.
Namun, alih-alih mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur, adanya parabens pada produk perawatan kulit justru merugikan pemakainya. Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung parabens dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker payudara.
Ini terjadi karena parabens yang terserap di dalam kulit dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon tubuh. Salah satunya adalah menekan hormon estrogen.
Environmental Working Group’s Skin Deep Cosmetic Database menjelaskan, parabens sangat berbahaya dibandingkan bahan lainnya –terutama turunannya, yaitu isopropylparaben, propylparaben, isobutylparaben, dan butylparaben. Jadi, mulai sekarang Anda harus ekstra perhatian terhadap produk skin care yang akan dibeli.
-
Sodium lauryl Sulfate (SLS)/ Sodium Laureth Sulfate (SLES)
Beberapa produk perawatan kulit –seperti rangkaian produk untuk mengatasi jerawat, sabun wajah, maupun cleanser (pembersih wajah)– mengandung SLS ataupun SLES. SLS maupun SLES digunakan sebagai agen yang memberikan sensasi lembut pada kulit dan sebagai pelarut dalam produk perawatan kulit.
Kedua bahan ini relatif aman digunakan bila kandungannya tidak lebih dari 1 persen dari produk perawatan kulit Anda. Jika lebih dari 1 persen, iritasi dapat terjadi pada kulit, mata, bahkan paru-paru.
-
Formaldehyde
Formaldehyde dan formaldehyde-releasing preservatives (FRP’s) adalah bahan pengawet yang banyak digunakan pada produk perawatan kulit. Sama dengan parabens, bahan pengawet ini dapat mencegah pertumbuhan bakteri pada produk perawatan kulit maupun kosmetik. Tapi waspadai munculnya reaksi alergi jika Anda menggunakan produk-produk yang mengandung bahan ini.
-
Proplylene Glycol
Bahan propylene glycol dapat ditemukan pada produk perawatan kulit, seperti tabir surya. Penambahan bahan ini dalam produk perawatan kulit dipercaya dapat menghaluskan kulit. Namun, produk perawatan kulit yang mengandung proplylene glycol dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Kandungan vitamin E
Daripada memakai produk perawatan kulit yang mengandung bahan pengawet berbahaya, sebaiknya Anda menggunakan produk yang kaya vitamin E. Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang baik bagi kesehatan kulit.
Pilihlah produk perawatan kulit yang banyak mengandung sumber alami antioksidan vitamin E untuk menjaga kesehatan kulit. Menggunakan produk kaya vitamin E secara rutin dapat membuat kulit lebih lembap, halus, dan tampak sehat, serta membantu mengurangi oksidasi kolesterol jahat. Agar lebih optimal, konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup serta perbanyak sayuran dan buah.
Mendapatkan kulit yang sehat dan berseri tentu menjadi keinginan setiap orang. Namun, Anda tetap harus memperhatikan setiap kandungan dalam produk perawatan kulit Anda. Jangan sampai ada kandungan bahan pengawet yang berbahaya bagi tubuh.
[HNS/ RH]