Apakah Anda pernah atau kini sedang mengalami infeksi jamur di kulit? Hal tersebut tentu menyebalkan karena mengganggu aktivitas Anda. Ditambah lagi, gangguan ini dapat menimbulkan rasa gatal yang tak tertahankan.
Infeksi jamur terjadi saat seseorang tidak menjaga kebersihan tubuhnya. Beberapa gejala yang terlihat kentara, yakni gatal, berbau, lembap, serta kulit mudah iritasi dan kemerahan. Mereka yang kelebihan berat badan juga berisiko untuk terkena infeksi jamur.
“Seseorang yang berat badannya berlebih cenderung memiliki kulit yang mudah lembap dan berkeringat. Kulit yang lembap ini dapat mendukung pertumbuhan kuman dan jamur,” ujar dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, menjelaskan contoh kasus yang ada.
Infeksi jamur di kulit yang sering dialami biasanya berada di kaki, kuku, selangkangan, dan punggung. Selain berat badan berlebih, infeksi jamur banyak terjadi pada orang yang banyak berkeringat, memakai pakaian ketat dan celana berlapis.
“Selangkangan mudah lembap karena merupakan area bagian yang terlipat. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kelembapan di daerah selangkangan, seperti aktivitas fisik, sering berkeringat, suhu lingkungan, berat badan dan jenis pakaian yang tidak menyerap keringat,” kata dr. Dyan.
Mengatasi infeksi jamur di kulit
Bagi Anda yang mengalami infeksi jamur di kulit, jangan khawatir dan berusahalah untuk menanganinya sesegera mungkin. Semakin lama didiamkan, ia bisa saja semakin mengganggu Anda dan menghambat kegiatan.
Menurut dr. Melyarna Putri dari KlikDokter, mengatasi keluhan infeksi jamur pada kulit dapat dibagi menjadi dua cara, yakni penanganan menggunakan obat dan tidak menggunakan obat.
“Beberapa kelainan yang timbul akibat infeksi jamur pada kulit dapat diobati dengan obat oles atau krim antijamur. Namun pada beberapa kelainan lain, infeksi jamur pada kulit membutuhkan obat minum,” ujarnya.
Sementara untuk obat krim, dr. Melyarna menganjurkan Anda untuk mengambil obat penghilang infeksi jamur, seperti clotrimazol, ketoconazol, dan itraconazol. Yang perlu Anda perhatikan, pemakaian obat-obat tersebut harus sesuai dengan dosis dan anjuran dari dokter.
Pada beberapa kondisi, pemakaian obat antijamur ini memerlukan dosis dan cara pemakaian khusus yang memakan waktu lama. Karena itu, sebelum menggunakan obat antijamur tersebut, sebaiknya Anda mengunjungi dokter untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Cegah infeksi jamur dengan tips ini
Anda dapat melakukan beberapa tips berikut guna mencegah infeksi jamur:
- Menghilangkan faktor pencetus infeksi. Misalnya untuk tinea pedis dengan keluhan jamur pada jari kaki, sebaiknya Anda menjaga kondisi kaki tetap kering dan tidak lembap untuk menghindari terulangnya infeksi dan mengatasinya. Perlu Anda ingat, faktor pencetus setiap infeksi jamur sangat bervariasi. Jika tidak mengetahui penyebabnya, diskusikan dengan dokter.
- Tingkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
- Usahakan untuk tidak bertukar barang pribadi, seperti pakaian, pakaian dalam, dan handuk.
- Jaga kebersihan diri secara keseluruhan dengan baik, misalnya mandi minimal dua kali sehari dengan sabun.
Setiap kelainan yang terjadi pada kulit akan sangat baik jika dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter. Apalagi infeksi jamur dapat menyerupai banyak penyakit kulit lainnya. Jadi jika Anda merasa memiliki infeksi jamur pada kulit, segera periksakan ke dokter agar dapat diketahui faktor pencetusnya serta ditangani dengan baik.
[RS/ RVS]