Hampir setiap orang memiliki tahi lalat di tubuhnya. Meski membuat penampilan seseorang lebih menarik, ketahuilah bahwa tahi lalat juga bisa menjadi tanda adanya penyakit berbahaya.
Faktanya, tahi lalat merupakan tumor jinak di kulit akibat penumpukan sel pigmen kulit di satu tempat yang tak membutuhkan pengobatan khusus. Namun ada jenis kanker kulit yang bentuknya sangat mirip dengan tahi lalat. Oleh karena itu, jika Anda memiliki tahi lalat, Anda harus dapat membedakan apakah itu tahi lalat biasa atau tanda dari kanker kulit melanoma.
Tahi lalat yang normal umumnya berwarna cokelat atau cokelat kehitaman, berbentuk bulat atau oval dengan diameter kurang dari 6 mm, dan tidak membesar. Sementara itu, kanker kulit melanoma memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Bentuknya asimetris, tidak berbentuk bulat atau oval.
- Tepi tahi lalat tidak rata atau bergerigi.
- Dapat terjadi perubahan warna menjadi merah, pucat, atau berwarna kebiruan.
- Ukurannya membesar.
- Mudah berdarah.
- Terasa gatal atau nyeri.
- Kulit di sekitarnya terlihat kemerahan atau bengkak.
- Kulit di permukaannya mudah mengelupas.
Untuk bisa mendeteksi bahaya atau tidaknya tahi lalat, Anda disarankan untuk bercermin tanpa menggunakan pakaian, dan mengamati setiap perubahan di kulit dari kepala hingga ujung kaki. Bila terdapat salah satu tanda di atas, ada kemungkinan tahi lalat tersebut merupakan gejala kanker kulit melanoma.
Mewaspadai kemungkinan kanker kulit melanoma pada tahi lalat sangatlah penting. Ini karena kanker kulit melanoma merupakan jenis yang paling berbahaya dan mudah menyebar ke berbagai organ, seperti paru dan otak. Namun bila diketahui sejak dini, kemungkinan penyakit untuk bisa diatasi semakin besar.
Ingatlah untuk tidak menganggap sepele perubahan pada tahi lalat di tubuh Anda. Amati dengan cermat secara berkala, dan perhatikan apakah ada tanda yang mengarah pada kemungkinan kanker kulit melanoma. Salam sehat!
[NB/ RVS]