Luka bakar sering terjadi akibat dari pekerjaan sehari-hari, seperti saat memasak, menyetrika pakaian, ataupun saat mengganti air radiator.
Sudah menjadi tradisi di masyarakat jika seseorang terkena luka bakar, maka banyak orang yang akan langsung memberikan pasta gigi di bagian yang terkena luka bakar tersebut.
Alih-alih menghilangkan rasa panas akibat efek dingin yang dapat ditimbulkan, pemberian pasta gigi ini justru akan semakin memperparah luka bakar yang terjadi.
Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda mengetahui mengapa kebiasaan menggunakan pasta gigi untuk mengobati luka bakar ini harus kita tinggalkan.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai larangan pengunaan pasta gigi pada luka bakar, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu apa yang di maksud dengan luka bakar dan derajatnya.
Luka Bakar
Yang dimaksud dengan luka bakar adalah cedera yang terjadi pada kulit sampai ke otot atau mukosa lainnya yang disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan, maupun radiasi.
Luka Bakar dan Derajatnya
Berikut pembahasan mengenai luka bakar dan derajatnya:
- Luka Bakar Derajat 1
Pada derajat ini, luka bakar hanya terkena pada lapisan kulit paling atas (epidermis). Pada luka bakar derajat 1, luka bakar menyebabkan kulit menjadi merah dan tampak membengkak sehingga penderita akan merasakan nyeri yang sangat hebat. Nyeri ini diakibatkan oleh saraf nyeri pada kulit yang terkena rangsangan panas. Kulit yang terkena luka bakar kadang dapat disertai lepuh (bula).
- Luka Bakar Derajat 2
Pada derajat ini, luka bakar yang terjadi lebih dalam dari derajat 1. Kulit yang terkena luka bakar derajat 2 akan melepuh. Tepi kulit yang terkena luka bakar tampak kemerahan dan juga menyebabkan rasa yang sangat sakit.
- Luka Bakar Derajat 3
Pada derajat ini, kerusakan akibat luka bakar yang terjadi lebih dalam lagi. Pasalnya, pada derajat ini kerusakan yang terjadi sampai ke otot dan tendon. Pada derajat ini, luka bakar tidak menimbulkan rasa nyeri karena syaraf yang ada di kulit sudah rusak akibat terbakar. Pada derajat ini sering kali terjadi komplikasi, yaitu infeksi dan dehidrasi. Dehidrasi dapat terjadi karena tubuh kehilangan lapisan kulit sebagai pelindung tubuh. Akibatnya, banyak cairan tubuh yang keluar, terutama melalui mekanisme penguapan. Jika wilayah luka ini luas, maka dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
- Luka Bakar Derajat 4
Luka yang lebih berat dari derajat 3, dan dasar luka berwarna hitam.
Biasanya, luka bakar yang terjadi pada derajat 1 dan 2 merupakan luka bakar yang tergolong ringan, jika tidak luas maka dapat ditangani sendiri di rumah.
Namun pada luka bakar derajat 3 dan 4, penderita luka bakar harus segera dibawa ke rumah sakit. Pasalnya, keadaan luka bakar derajat 3 dan 4 dapat mengancam nyawa penderita.
Penangan luka bakar ringan memang dapat ditangani sendiri di rumah. Namun, penanganannya haruslah baik dan benar. Karena jika tidak ditangani dengan baik dan benar, maka dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi yang berat.
Pasta Gigi dan Luka Bakar
Kebiasaan menggunakan pasta gigi pada luka bakar telah dikenal masyarakat sejak dahulu. Para penggunanya menyebutkan bahwa rasa dingin pada pasta gigi dapat memberikan efek sejuk dan menghilangkan nyeri yang terjadi.
Namun, tahukah Anda ternyata kebiasaan tersebut tidaklah benar? Penggunaan pasta gigi untuk luka bakar sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan keadaan tersebut semakin parah.
Untuk mengetahui mengapa pasta gigi sangat tidak dianjurkan untuk luka bakar, berikut penjelasannya:
-
Kandungan mentol, pemutih, perasa, dan zat-zat kimia lainnya pada pasta gigi dapat menyebabkan radang dan infeksi. Selain itu, kandungan tersebut juga dapat mengakibatkan penyembuhan yang tidak sempurna pada luka yang terjadi.
Pasta gigi penyebabkan terhalangnya bagian kulit yang terbakar dengan udara luar, sehingga tidak terjadi pelepasan udara di bawah kulit dengan udara di luar. Akibat hal tersebut, suhu di bawah kulit tetap panas, dan proses perlukaan akibat panas yang tidak keluar akan terus-menerus berlangsung, dan pada akhirnya cedera luka bakar akan semakin meluas dan berat.
Lalu, apa yang harus kita lakukan jika dalam melakukan kegiatan sehari-hari kita terkena luka bakar?
- Letakkan bagian tubuh yang terdapat luka bakar di bawah air mengalir selama 15 menit. Tujuan dari hal tersebut adalah mendinginkan suhu di sekitar luka. Akibatnya, proses perusakan lebih lanjut akibat panas akan dapat berhenti. Rasa dingin dari air inilah yang dapat mengurangi nyeri akibat panas.
Selain itu, pencucian dengan sabun juga dapat dilakukan untuk menghilangkan sumber panas yang menempel pada kulit, seperti minyak goreng. Namun, pencucian tersebut harus dilakukan dengan perlahan dan hati-hati agar tidak semakin melukai jaringan yang terkena benda panas. Cara ini juga bisa digunakan jika kita terpapar bahan-bahan kimia.
-
Jika terdapat gelembung berisi cairan, jangan dipecahkan! Pasalnya, lubang yang diakibatkan karena pemecahan gelembung berisi cairan tersebut dapat menjadi pintu masuk kuman penyebab infeksi. Jika gelembung sangat besar, segeralah ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Jangan kompres daerah yang terpapar dengan es batu. Pasalnya, suhu es yang bisa mencapai angka -4°C dapat membuat pembuluh darah kita mengecil (vasokonstriksi). Keadaan ini dapat menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar sehingga dapat menyebabkan daerah yang terkena paparan panas tidak mendapatkan asupan darah yang baik. Pada akhirnya, hal ini dapat memperberat luka hingga menyebabkan kematian jaringan.
Dan perlu Anda ingat, selain pasta gigi, hindari juga untuk menggunakan margarin, kecap, ataupun zat-zat lain yang tidak baik untuk luka pada penderita luka bakar.
Sebagai kesimpulan, penanganan yang baik dapat menghindarkan komplikasi dan bekas luka yang berat. Alangkah baiknya jika Anda dapat menerapkan langkah-langkah penanganan awal apabila terjadi luka bakar di tubuh Anda. Setelah itu, segeralah berobat ke dokter untuk mencegah komplikasi yang mungkin saja terjadi.