Ingin kulit yang sehat? Caranya mudah saja: kelola stres Anda dengan baik. Pasalnya jika Anda stres, kulit juga akan mengalami stres.
Kulit merupakan organ tubuh terbesar manusia. Masalah-masalah eksternal tubuh - misalnya stres - dapat memengaruhi bagaimana kulit Anda bekerja. Peningkatan hormon stres yang bernama kortisol di dalam tubuh, dapat mengacaukan pesan-pesan yang akan dikirim saraf. Akibatnya, kulit akan mengalami gangguan mulai dari gatal hingga munculnya garis-garis halus.
Selain itu, stres memacu tubuh untuk memproduksi lebih banyak kortisol dan hormon lainnya. Hormon-hormon tersebut akan memerintahkan kelenjar sebum untuk memproduksi lebih banyak minyak. Hal tersebut pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai masalah kulit.
Dilansir Healthline dan sumber lainnya, berikut adalah tanda-tanda kulit Anda mengalami stres:
1. Peradangan dan iritasi
Gatal-gatal, psoriasis, eksem, dermatitis, hingga rosacea adalah akibat dari kulit yang meradang dan iritasi. Kondisi otak yang sedang stres, bisa menghilangkan kemampuan kulit untuk melembapkan dirinya. Alhasil, timbullah peradangan dan iritasi.
Anda dapat mengurangi peradangan dan iritasi yang dipicu stres dengan memberantas penyebabnya. Ketahui penyebab stres Anda dan lakukan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan, berolahraga, dan terapi.
2. Jerawat akibat meningkatnya produksi minyak
Sudah banyak penelitian yang membeberkan bahwa stres sangat terkait dengan jerawat. Saat stres melanda, hormon pada tubuh jadi tidak stabil dan mampu meningkatkan produksi minyak.
“Stres dapat membuat kulit berjerawat atau bahkan memperburuk jerawat Anda. Itu karena stres menghasilkan hormon kortisol yang dapat memicu produksi minyak berlebih,” ujar dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter.
Selain itu, stres mengakibatkan ketidakseimbangan antara bakteri “baik” dan bakteri “jahat” di kulit yang bisa membuat jerawat membandel. Jangan hanya menggunakan obat, namun cari tahu penyebab stres Anda agar kondisi ini dapat teratasi hingga ke akarnya.
3. Kulit menipis dan sensitif
Meningkatnya kadar kortisol dalam tubuh akibat stres, dapat memecah protein kulit. Alhasil, kulit Anda akan terasa lebih tipis dan sensitif. Tak jarang, kondisi tersebut membuat Anda rentan terhadap gesekan dan memar akibat benturan.
“Salah satu tanda kulit lebih sensitif adalah kulit perih. Selain itu, stres akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang menimbulkan kemerahan pada kulit,” tutur dr. Theresia.
4. Mata terlihat lelah
Jika mata Anda terlihat lelah dan kantong mata makin dalam atau hitam, itu bisa jadi tanda kurang tidur. Dan kurang tidur faktanya sangat berhubungan dengan stres.
Sebelum tidur, Anda dapat melakukan meditasi atau yoga, membatasi penggunaan gawai, atau minum air hangat agar bisa lebih nyenyak. Untuk gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea, bicarakanlah dengan dokter untuk penanganan yang lebih tepat.
5. Garis halus serta keriput
Berdasarkan pemaparan dr. Theresia, hormon kortisol yang dilepaskan tubuh ketika stres dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit. Kedua elemen tersebut berfungsi menyokong kulit agar tetap kenyal dan sehat. Tanpa adanya kolagen dan elastis, kulit bisa keriput dan tampak kendur.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Yoga wajah dinilai dapat membantu menyamarkan garis halus dan keriput, jadi mungkin Anda bisa mencobanya. Selain itu, yoga wajah juga alternatif yang lebih murah daripada botoks.
Stres bisa berdampak jelas pada kondisi kulit. Bila itu terjadi, pastikan untuk mengurangi dan mengelola stres dengan baik. Anda dapat melakukan teknik relaksasi, seperti yoga, meditasi, dan teknik pernapasan dalam. Berbicara dengan psikolog juga bisa membantu Anda dalam mengurai inti masalah, sehingga berkontribusi terhadap turunnya stres.
[RS/ RVS]