Pemakaian sabun antiseptik secara rutin saat mandi dapat menyebabkan kulit kering. Hal tersebut diungkapkan dokter spesialis kulit dari Bamed Healthcare, dr. Pandu Pradana, Sp.KK pada wartawan di Jakarta.
“Penggunaan sabun antiseptik boleh boleh dilakukan sesekali. Misalnya: sehabis anak bermain,” kata dr. Pandu. Selain penggunaan sabun yang kurang tepat, faktor lain penyebab kulit kering adalah cara mandi yang salah.
“Durasi mandi yang terlalu lama juga akan membuat kulit menjadi kering. Apalagi jika mandi dengan air panas terlalu lama, kulit akan kering dan pecah-pecah,” lanjutnya.
Menurut dr. Panji, idealnya durasi mandi berkisar antara 5–10 menit. Semakin lama Anda melakukan kontak dengan air, maka lapisan-lapisan penjaga kulit kulit akan semakin terkikis.
Anda bisa menggunakan air suam-suam kuku alih-alih air panas saat mandi. Selain itu, pilih sabun yang mengandung cukup pelembap. Tapi ini saja tidak cukup. Anda sebaiknya juga menggunakan losion pelembap agar terhindar dari kulit kering.
“Penggunaan losion pelembap berfungsi untuk menahan cairan keluar dari kulit. Waktu yang tepat untuk mengoleskannya adalah saat keadaan kulit masih sedikit basah atau sehabis mandi,” jelas dr. Panji dalam acara jumpa media pada tanggal 17 Mei 2017.
Dalam kondisi lembap, kulit mampu berfungsi maksimal sebagai pelindung sekaligus memiliki kemampuan regenerasi yang baik. Pada kulit yang kering, iritan dan bakteri lebih mudah masuk, sehingga muncullah keluhan pada kulit.
Pemakaian sabun antiseptik memang baik untuk mencegah kuman dalam situasi tertantu. Hindari menggunakannya secara berlebihan agar terhindar dari kulit kering. Jangan lupa, gunakan losion pelembap usai mandi.
(RH)