Hidrokuinon telah lama dikenal sebagai bahan yang digunakan dalam produk perawatan kulit, khususnya untuk produk pemutih atau pencerah kulit. Bahan ini bekerja efektif dalam mengurangi hiperpigmentasi, bintik-bintik gelap, dan bekas jerawat.
Namun, meskipun efektif, penggunaan hidrokuinon dalam skincare telah menimbulkan kontroversi karena beberapa efek samping yang terkait dengan penggunaannya.
Di beberapa negara, hidrokuinon bahkan dilarang atau dibatasi penggunaannya dalam kosmetik, tetapi bahan ini masih banyak diminati karena hasilnya yang cepat dalam meratakan warna kulit.
Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan membahas sejarah penggunaan hidrokuinon dalam skincare, batas aman penggunaannya, efek samping yang bisa terjadi, serta langkah-langkah untuk mengatasi efek samping jika sudah terlanjur menggunakan produk yang mengandung hidrokuinon.
Artikel lainnya: Zat Pencerah yang Aman dalam Skincare
Sejarah Mengapa Hidrokuinon Pernah Jadi Bahan Skincare
Hidrokuinon mulai dikenal dalam dunia kecantikan sekitar tahun 1960-an, saat peneliti menemukan bahwa senyawa ini efektif dalam menghambat produksi melanin, pigmen yang menentukan warna kulit.
Hidrokuinon bekerja dengan cara menghambat enzim tirosinase yang berperan penting dalam proses pembentukan melanin.
Dengan mengurangi produksi melanin, hidrokuinon membantu meratakan warna kulit, memudarkan bintik-bintik hitam, dan mencerahkan kulit secara keseluruhan.
Pada dekade 1980-an hingga 1990-an, hidrokuinon menjadi bahan andalan dalam produk perawatan kulit untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi, terutama bagi mereka yang ingin memudarkan flek hitam akibat penuaan, sinar matahari, atau bekas jerawat.
Hidrokuinon dianggap sebagai solusi cepat dan efektif, sehingga popularitasnya meningkat pesat. Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan hidrokuinon, muncul berbagai laporan mengenai efek samping yang ditimbulkannya, terutama dalam penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi.
Di beberapa negara, termasuk negara-negara Uni Eropa dan Jepang, hidrokuinon dilarang atau dibatasi penggunaannya dalam produk kosmetik.
Di Amerika Serikat, FDA menganggap hidrokuinon sebagai bahan yang aman bila digunakan dengan pengawasan medis, dan hingga saat ini hidrokuinon masih tersedia di beberapa produk perawatan kulit, meskipun dalam konsentrasi yang lebih rendah.
Artikel lainnya: Bahaya Skincare Mengandung Alkohol untuk Kulit
Batas Aman Penggunaan Hidrokuinon di Skincare
Hidrokuinon adalah bahan yang ampuh tetapi juga sensitif, sehingga penggunaannya perlu mengikuti batas aman yang telah ditetapkan oleh berbagai badan kesehatan di dunia.
Konsentrasi hidrokuinon yang diperbolehkan dalam produk skincare tanpa resep biasanya adalah 2% atau kurang, sedangkan untuk penggunaan medis di bawah pengawasan dokter, konsentrasi bisa mencapai 4%.
1. Penggunaan konsentrasi 2% untuk produk over-the-counter (OTC)
Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, konsentrasi hidrokuinon hingga 2% dianggap aman untuk produk OTC (tanpa resep) dan bisa digunakan dalam produk pemutih kulit yang dijual bebas.
Konsentrasi ini dianggap aman untuk digunakan dalam jangka waktu tertentu, tetapi tetap dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter jika ingin menggunakan hidrokuinon dalam jangka panjang.
2. Konsentrasi 4% untuk resep medis
Produk dengan konsentrasi hidrokuinon 4% biasanya hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Penggunaan dalam konsentrasi ini dianjurkan untuk kondisi hiperpigmentasi yang lebih berat dan perlu diawasi oleh tenaga medis.
Penggunaan hidrokuinon dengan konsentrasi lebih dari 4% sangat jarang direkomendasikan karena risiko efek samping yang tinggi.
3. Durasi penggunaan yang direkomendasikan
Hidrokuinon sebaiknya tidak digunakan dalam jangka waktu lama secara terus-menerus. Umumnya, dokter akan merekomendasikan penggunaan hidrokuinon selama 3-4 bulan, kemudian menghentikan penggunaannya untuk memberikan waktu bagi kulit agar pulih dan menghindari risiko efek samping.
Jika hiperpigmentasi belum hilang sepenuhnya, dokter mungkin akan menyarankan pengulangan penggunaan setelah jeda waktu tertentu.
Artikel lainnya: 15 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan
Apa Efek Samping Penggunaan Hidrokuinon untuk Skincare
Penggunaan hidrokuinon yang tidak tepat atau dalam jangka panjang dapat menimbulkan beberapa efek samping, baik efek ringan hingga berat. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin timbul:
1. Iritasi kulit
Salah satu efek samping yang umum terjadi adalah iritasi kulit, terutama pada kulit sensitif. Pengguna hidrokuinon mungkin mengalami kemerahan, rasa terbakar, atau gatal-gatal pada area yang diolesi.
2. Ochronosis eksogen
Ochronosis eksogen adalah kondisi di mana kulit mengalami perubahan warna yang permanen menjadi kebiruan atau kehitaman akibat penggunaan hidrokuinon dalam jangka panjang.
Kondisi ini sulit diatasi dan menjadi salah satu risiko utama dari penggunaan hidrokuinon yang berlebihan atau tanpa pengawasan dokter.
3. Sensitivitas terhadap cahaya matahari
Hidrokuinon dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar UV.
Penggunaan hidrokuinon tanpa perlindungan tabir surya dapat menyebabkan hiperpigmentasi lebih lanjut atau bahkan menyebabkan kulit terbakar.
4. Reaksi alergi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap hidrokuinon, yang bisa berupa ruam, pembengkakan, atau rasa tidak nyaman pada kulit. Reaksi alergi ini memerlukan perhatian medis segera, terutama jika menyebabkan gejala yang parah.
5. Penipisan kulit
Penggunaan hidrokuinon dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kulit menjadi lebih tipis dan rentan terhadap kerusakan. Kulit yang tipis lebih mudah mengalami iritasi dan memperlambat proses pemulihan alami kulit.
Artikel lainnya: Bahaya Kandungan Kosmetik Hydroquinone untuk Wajah
Bagaimana Mengatasi Efek Samping Keterlanjuran Penggunaan Hidrokuinon
Jika Kamu sudah terlanjur menggunakan produk skincare yang mengandung hidrokuinon dan mengalami efek samping, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi dan meminimalkan dampaknya:
1. Hentikan penggunaan produk dengan hidrokuinon
Langkah pertama dan paling penting adalah segera menghentikan penggunaan produk yang mengandung hidrokuinon. Menghentikan penggunaan hidrokuinon membantu mencegah efek samping yang lebih parah dan memberikan waktu bagi kulit untuk pulih.
2. Konsultasikan dengan dokter atau spesialis kulit
Jika Kamu mengalami efek samping yang serius, seperti ochronosis eksogen atau iritasi yang parah, segera konsultasikan dengan dokter kulit.
Dokter dapat melakukan evaluasi dan memberikan perawatan yang tepat, termasuk meresepkan krim antiinflamasi atau terapi lainnya.
3. Gunakan produk skincare yang mendukung regenerasi kulit
Setelah menghentikan hidrokuinon, pilih produk skincare yang mengandung bahan-bahan yang mendukung regenerasi kulit seperti niacinamide, vitamin C, dan retinol dalam konsentrasi rendah.
Bahan-bahan ini dapat membantu memperbaiki sel-sel kulit yang rusak dan mencerahkan kulit secara alami.
4. Gunakan tabir surya dengan SPF tinggi
Hidrokuinon dapat meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari, jadi penting untuk menggunakan tabir surya setiap hari, terutama setelah menghentikan penggunaannya.
Pilih tabir surya dengan SPF 30 atau lebih untuk melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut akibat paparan sinar UV.
5. Rutin mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan
Makanan yang kaya antioksidan, seperti buah beri, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, dapat membantu mempercepat proses pemulihan kulit dari dalam.
Antioksidan membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan memperkuat sistem imun tubuh.
6. Terapi laser untuk kasus ochronosis eksogen
Untuk kasus ochronosis eksogen yang parah, dokter mungkin menyarankan terapi laser untuk membantu memudarkan noda hitam pada kulit.
Terapi ini harus dilakukan oleh ahli yang berpengalaman dan hanya jika kondisi kulit memungkinkan.
Hidrokuinon merupakan bahan yang efektif dalam mencerahkan kulit dan mengatasi hiperpigmentasi, tetapi penggunaannya harus sangat hati-hati dan sesuai dengan batas aman yang dianjurkan.
Penggunaan hidrokuinon dalam jangka panjang atau dalam konsentrasi yang tinggi tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan efek samping serius seperti ochronosis eksogen, iritasi, dan peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari.
Bagi mereka yang telah terlanjur menggunakan hidrokuinon dan mengalami efek samping, menghentikan penggunaannya dan berkonsultasi dengan dokter adalah langkah pertama yang harus diambil.
Dengan perawatan yang tepat dan pemilihan produk skincare yang mendukung regenerasi kulit, efek samping hidrokuinon dapat diminimalkan, dan kulit dapat pulih kembali.
Download aplikasi media kesehatan KlikDokter untuk kemudahan akses informasi kesehatan terpercaya! Temukan artikel terkait skincare, bahan aktif, dan efek sampingnya di KlikDokter. Jangan lewatkan informasi penting untuk kulit sehat!
- Westerhof, W., & Kooyers, T. J. (2005). "Treatment of hyperpigmentation with hydroquinone." Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, 19(1), 1-6.
- McKesey, J., et al. (2020). "Exogenous ochronosis: The side effect of long-term hydroquinone use." Dermatology Online Journal, 26(2), 52-59.
- Engasser, P. G., & Maibach, H. I. (2021). "Cosmetic dermatology: Historical background and safety considerations of hydroquinone use." International Journal of Dermatology, 60(4), 441-451.
- Dlova, N. C., et al. (2017). "Use and safety of skin lightening products with hydroquinone." Journal of Cosmetic Dermatology, 16(1), 88-94.