Suntik silikon telah menimbulkan kontroversi di dalam dunia kecantikan. Banyak para ahli yang tidak menyetujui prosedur dari perawatan kecantikan yang satu ini. Hal ini karena efek samping berbahaya yang dapat terjadi akibat suntik silikon.
Perawatan kecantikan dengan silikon dilakukan dengan cara menyuntikan silikon cair adalah zat sintetis permanen ke wajah, bibir, payudara, dan bokong, untuk menambah volume. Lantas, apa sebenarnya manfaat dari suntik silikon untuk kecantikan? Ikuti terus ulasan berikut.
Mengenal, Apa Itu Suntik Silikon?
Dalam dunia kecantikan, suntikan silikon dikenal memiliki manfaat untuk mengubah bentuk tubuh. Praktik ini telah dimulai pada 1960-an. Namun, Food and Drug Administration (FDA), tidak pernah menyetujui suntik silikon untuk perawatan kecantikan.
Pada tahun 1997, sebenarnya suntik silikon disetujui dalam penggunaan medis untuk menahan retina yang terlepas pada tempatnya. Namun, tidak disetujui untuk memperbaiki kerutan, bekas jerawat atau menambah volume pada bibir, pipi, payudara, dan bokong.
Meski sudah dilarang, praktik kecantikan suntik silikon tetap marak digandrungi oleh masyarakat karena lebih murah dan efisien.
Silikon dianggap lebih murah daripada perawatan lain yang sejenis seperti filler dengan kolagen dan Restylane (gel yang terbuat dari asam hialuronat) dan memiliki efek samping lebih minim, kurang dari satu persen.
Selain itu, silikon juga lebih disukai karena sifatnya yang permanen. Kolagen dan Restylane hanya bertahan hingga enam bulan, sehingga pasien harus disuntik berulang kali.
Artikel Lainnya: Mengungkap Bahaya Suntik Filler bagi Kesehatan
Cara Kerja Suntik Silikon
Suntik silikon adalah prosedur menggunakan silikon cair yang memiliki konsistensi kental seperti oli motor. Ketika disuntikkan ke dalam kulit, tubuh akan mengelilingi silikon dengan kolagen. Kolagen baru akan mulai terbentuk dan membuat kulit menjadi lebih tebal.
Suntik silikon biasanya dilakukan dengan teknik microdroplet, yang hanya membutuhkan satu hingga dua persepuluh sendok teh silikon per perawatan.
Cairan silikon akan disuntikkan tetesan demi tetesan ke bibir, bekas jerawat, pipi cekung, dagu cekung atau alur seperti lipatan nasolabial yang turun dari lubang hidung ke sudut luar bibir.
Suntik silikon berbeda dengan derma filler. Filler biasanya menggunakan kolagen dan Restylane dari bahan organik yang dapat rusak. Namun, silikon bersifat anorganik, setelah dimasukkan ke dalam kulit, dia akan rusak.
Artikel Lainnya: Sederet Hal yang Perlu Anda Tahu Sebelum Suntik Filler
Manfaat Suntik Silikon
Berdasarkan Plastic and Reconstructive Surgery, fungsi suntik silikon antara lain untuk memperbaiki bekas jerawat, memperbaiki area wajah yang terkena lipoatrofi (hilangnya jaringan lemak) yang diinduksi AIDS, serta dapat mengubah bentuk hidung.
Selain wajah, suntik silikon juga banyak digunakan untuk memperbesar atau mengencangkan area bokong dan payudara pada wanita. Pada pria, suntik silikon juga disinyalir dapat membuat testis lebih besar.
Meskipun ada beberapa manfaat yang terkait dengan suntikan silikon, tetapi semua manfaat tersebut tidak didukung oleh penelitian medis. Penggunaan perawatan kecantikan yang tidak disetujui dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya dan kerusakan serius.
Artikel lainnya: Sculptra, Perawatan Wajah Agar Terlihat Prima Tanpa Bedah
Efek Samping yang Dapat Terjadi dari Suntik Silikon
Ada banyak laporan komplikasi atau efek samping suntikan silikon untuk tujuan kosmetik. Efek samping dapat berkisar sedang hingga parah. Inilah yang membuat FDA tidak menyetujui perawatan kecantikan dengan suntik silikon.
Apa saja bahaya suntik silikon? Berikut beberapa efek samping yang dilaporkan terjadi pada orang dengan suntik silikon:
- Jaringan parut
- Kematian jaringan
- Cacat permanen
- Mastitis silikon(infeksi jaringan payudara)
- Sakit jangka panjang
- Granuloma (kelompok sel darah putih menandakan peradangan)
- Pneumonitis(radang jaringan di paru-paru).
Kemudian, silikon yang bergerak ke area luar tempat suntikan (sindrom emboli silikon) dapat menyumbat pembuluh darah di otak, paru-paru, dan jantung. Hal ini dapat mengakibatkan stroke bahkan kematian.
Meskipun belum dipastikan bahwa silikon menyebabkan penyakit sistemik (penyakit di seluruh tubuh), banyak penelitian telah menunjukkan bahwa silikon berpotensi menimbulkan masalah dan menyebabkan penyakit sistemik.
Migrasi (silikon menjauh dari lokasi yang dituju) adalah bahaya lain. Peradangan lokal juga dapat menimbulkan masalah tersendiri, termasuk memberikan tekanan pada saraf di dekatnya, yang dapat mempengaruhi sensasi dan pergerakan otot-otot wajah.
Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan silikon cair karena silikon yang disuntikkan bersifat permanen dan silikon tidak dapat diserap atau dikeluarkan oleh tubuh.
Jadi, jika kamu ingin mengubah penampilan wajah, carilah dokter kulit yang akan menggunakan pengisi kulit sementara yang disetujui FDA dan dianggap aman secara umum.
Kemudian, jika kamu ingin memperbesar ukuran payudara atau bokong, konsultasikan dengan ahli bedah plastik untuk dilakukan dengan perawatan bedah yang lebih aman.
Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu ya! Baca informasi lainnya mengenai suntik silikon dan mengenai perawatan kecantikan lainnya di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa menggunakan layanan Tanya Dokter, untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kulit.
(DA/NM)