Pemfigus mengacu pada sekelompok penyakit autoimun langka yang menyebabkan lepuhan dan luka pada kulit atau selaput lendir.
Salah satu jenisnya adalah pemfigus vulgaris yang juga memiliki varian bernama pemfigus vegetans.
Pada sebagian besar kasus, penyakit ini muncul pada pertengahan atau akhir masa dewasa. Namun, tetap bisa menimpa orang yang lebih muda hingga anak-anak.
Tergolong langka, apa penyebab pemfigus vegetans serta bagaimana mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Mengenal Pemfigus Vegetans
Menurut dr. Devia Irine Putri, “Pemfigus vegetans adalah variasi yang langka dari pemfigus vulgaris yang ditandai dengan lesi bertangkai pada area lekukan. Penyebabnya adalah kondisi autoimun.”
Berdasarkan jurnal yang dimuat di NCBI, autoimun tersebut terjadi pada desmoglein antigen kulit yang menyebabkan pemisahan sel-sel epidermis.
Kondisi ini ditandai dengan lesi berbentuk kembang kol yang berkembang di dalam epidermis dan mampu menghasilkan erosi yang persisten.
Artikel Lainnya: Benarkah Cegah Penyakit Autoimun Bisa dengan Cek Kesehatan?
Orang dengan penyakit ini tidak mengembangkan lesi di mulut. Lesi terbentuk di bagian tubuh yang mana dua area kulit dapat bergesekan. Misalnya ketiak, selangkangan, dan lipatan kulit di leher atau wajah.
Namun, ada pula beberapa kasus pemfigus vegetans yang terjadi di vagina, hidung, dan konjungtiva (lapisan tipis pada mata).
Gejala pemfigus vegetans bisa dilihat dari tampilan fisik, yaitu munculnya lepuhan di kulit. Namun, ada pula gejala lain penyakit ini, seperti nyeri saat makan dan menelan, serta nyeri saat berhubungan seksual atau menstruasi.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tidak peduli gender, ras, dan usia. Meski begitu, umumnya memang rentan terjadi pada orang berusia lebih dari 40 tahun.
Dilansir dari Dermatology Advisor, pemfigus vegetans juga lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki.
Mereka dengan riwayat penyakit autoimun atau penyakit kulit pun bisa lebih rentan terkena pemfigus vegetans.
Pengobatan Pemfigus Vegetans
Sama dengan pemfigus vulgaris, pemfigus vegetans bisa diobati asalkan belum terlalu parah. Cara pengobatannya pun sama.
Artikel Lainnya: Jenis Penyakit Kulit yang Tak Bisa Sembuh Total
Dokter Devia mengatakan, “Pemfigus vegetans bisa diobati dengan terapi pemberian obat-obatan kortikosteroid dan antibiotik. Jika lesi sudah meluas, bisa dipertimbangkan tindakan operatif.”
Kortikosteroid umum yang biasanya diberikan adalah prednison atau prednisolon. Dosis tinggi akan diperlukan di awal pengobatan. Ketika lepuh sudah terkendali, dosis obat dapat diturunkan dengan tujuan mencegah lepuh baru.
Namun, penggunaan obat mungkin akan menyebabkan beberapa efek samping, seperti katarak, diabetes, maag, kehilangan massa otot, hingga osteoporosis.
Untuk mengurangi efek sampingnya, bisa dibarengi dengan konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D, makanan rendah gula, atau obat lain tergantung efek samping yang timbul.
Selain itu, menurunkan dosis obat kortikosteroid juga bisa membantu mengurangi efek samping.
Meskipun bukan tergolong penyakit berbahaya, pemfigus vegetans harus segera diobati. “Jika tidak diatasi, bisa terjadi infeksi lanjut yang lebih berat (sepsis) hingga menyebabkan kematian,” kata dr. Devia.
Seperti itulah penjelasan mengenai penyakit langka pemfigus vegetans. Jangan tunda pemeriksaan ke dokter jika sudah muncul gejala.
Manfaatkan fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter untuk pertanyaan seputar masalah kesehatan kulit lainnya.
(PUT/AYU)
Referensi:
Wawancara dr. Devia Irine Putri
NCBI. Diakses 2021. Pemphigus Vegetans.
Healthline. Diakses 2021. Pemphigus Vulgaris.
Dermatology Advisor. Diakses 2021. Pemphigus Vegetans (Pemphigus vegetans of Hallopeau, pemphigus vegetans of Neumann, pemphigus vulgaris).
News-Medical.Net. Diakses 2021. Pemphigus Vulgaris and Pemphigus Vegetans.