Kulit

Mengungkap Hubungan Kelenjar Sebasea dengan Kondisi Kulit

Zahra Aminati, 15 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kelenjar sebasea biasanya terdapat di di bawah permukaan kulit. Kelenjar ini memiliki hubungan dengan beberapa kondisi kulit. Apa itu? Simak di sini.

Mengungkap Hubungan Kelenjar Sebasea dengan Kondisi Kulit

Banyak orang memusuhi minyak alami tubuh yang disebut sebum karena bikin kulit kusam, berjerawat, hingga berminyak. Padahal, sebum yang dihasilkan kelenjar sebasesa punya fungsi penting bagi tubuh.

Mari kita kenali fungsi kelenjar sebasea dan apa kaitannya dengan kondisi kulit manusia. Berikut penjelasannya untuk Anda.

1 dari 2

Mengenal Kelenjar Sebasea dan Fungsinya

Melansir VeryWell Health, kelenjar sebasea adalah organ terkecil di kulit yang mengeluarkan zat berminyak yang disebut sebum. Fungsi kelenjar sebasea yang utama adalah untuk melumasi dan membuat kulit tahan air.

Kelenjar minyak ini tersebar di berbagai penjuru tubuh. Paling banyak, sebasea berada di wajah dan kulit kepala. Area tertentu, seperti telapak kaki dan tangan serta bibir bawah, tidak memiliki kelenjar sebasea.

Kelenjar minyak ini bekerja membantu melindungi tubuh dari kerusakan lingkungan atau fisik. Misalnya, saat panas, sebum bersama keringat dikeluarkan demi mencegah kondisi panas berlebih pada tubuh.

Artikel Lainnya: Mengungkap Efektivitas Vitamin D untuk Atasi Kulit Gatal

Sebaliknya, pada kondisi dingin, sebum dengan kandungan minyak lebih banyak dikeluarkan untuk melindungi kulit dan rambut dari kekeringan.

Sebum akan membantu membentuk lapisan permukaan kulit yang sedikit berminyak. Zat berlemak ini akan membantu menjaga kulit tetap lentur dan mencegah hilangnya penyerapan air dalam jumlah yang berlebihan pada kulit.

2 dari 2

Kondisi Kulit yang Berhubungan dengan Kelenjar Sebasea

Kelenjar sebasea memiliki peran yang penting untuk menjaga keseimbangan kulit. Namun, ada beberapa masalah kulit yang kerap terkait dengan kelenjar sebasea. Apa sajakah itu?

1. Jerawat

Jerawat sering kali disebabkan oleh sebum yang terperangkap di bawah kulit. Hal ini menyebabkan sebum menumpuk di folikel dan saluran sebasea. 

Pemecahan zat kimia trigliserida dalam sebum, yang bisa juga disebabkan oleh bakteri, melepaskan asam lemak secara bebas. Hal ini dapat memicu reaksi inflamasi yang menghasilkan jerawat. 

2. Kista Sebasea

Melansir Healthline, kista sebasea merupakan jenis kista non-kanker yang terjadi pada kulit. Kista merupakan terjadinya kelainan pada tubuh yang membuat tubuh banyak mengandung bahan cair atau semi cair. Kista sebasea paling banyak ditemukan di wajah, leher, dan dada.

Menurut dr. M. Iqbal Ramadhan, “Kista sebasea muncul di sekitar bawah kulit dan tumbuhnya juga lebih lambat. Namun, jika tidak segera diatasi akan menimbulkan ketidaknyamanan.”

3. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik merupakan kondisi kulit meradang yang menyebabkan bercak merah dengan sisik kekuningan di atasnya.

Kondisi ini membuat kulit tampak berminyak. Biasanya, dermatitis seboroik terjadi di kulit kepala, wajah, dada bagian atas dan punggung.

Dermatitis seboroik salah satu kondisi kronis yang memerlukan perawatan jangka panjang dengan krim atau sampo antijamur.

Artikel Lainnya: Mengungkap Manfaat Chamomile untuk Kulit Sensitif

4. Hiperplasia Sebasea

Hiperplasia sebasea terjadi ketika kelenjar minyak menghasilkan sebum berlebih dan terperangkap di dalamnya.

Hal tersebut menyebabkan pembesaran dan tumbuhnya benjolan kecil berdiameter 2-5 mm di kulit bagian bawah. Hiperplasia sebasea lebih sering ditemukan pada area yang banyak kelenjar sebasea, seperti hidung, pipi, dahi, dan leher.

5. Nevus Sebasea

Nevus sebasea merupakan jenis tanda lahir yang biasanya muncul di kulit kepala ataupun wajah, meski sangat jarang. Kondisi ini terjadi karena kelenjar sebasea terlalu banyak di kulit.

Bagian kulit yang mengalami nevus sebasea tidak ditumbuhi rambut. Tanda lahir ini biasanya berukuran kecil, pada beberapa kasus bisa berdiameter lebih besar.

6. Karsinoma Sebasea

Menurut dr. Iqbal, “Karsinoma sebasea terjadi karena perkembangan sel abnormal yang bersifat karsinogenik. Artinya, dia sangat berbahaya, termasuk jenis kanker.”

Melansir Mayo Clinic, karsinoma sebasea merupakan jenis kanker langka yang disebabkan oleh kelenjar sebasea. Biasanya, karsinoma sebasea muncul di sekitar kelopak mata.

Artikel Lainnya: Mengungkap Manfaat BB Cream untuk Kecantikan Kulit

Karsinoma sebasea awalnya berbentuk benjolan tanpa rasa sakit atau adanya penebalan kulit pada kelopak mata. Segera periksakan kepada dokter apabila Anda menemukan gejala tersebut di tubuh.

Itulah penjelasan mengenai fungsi kelenjar sebasea dan hubungannya dengan kondisi kulit. Yuk, rawat kesehatan kulit untuk mencegah masalah karena kelenjar sebasea.

Jaga kulit tetap bersih dan sehat setiap harinya. Imbangi dengan asupan makanan sehat dan bernutrisi agar kesehatan kulit terpelihara dari dalam.

Konsultasikan langsung dengan dokter seputar kesehatan kulit lainnya hanya dengan melalui aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

kulit