Infeksi kulit tak hanya disebabkan oleh bakteri atau virus. Keluhan ini juga bisa terjadi akibat jamur.
Infeksi jamur kulit dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari latar belakang orang tersebut. Kondisi ini mesti diwaspadai, karena rasa gatal dan ruam yang muncul seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari.
Atas dasar itu, akan lebih baik jika infeksi jamur pada kulit segera ditangani. Salah satu cara yang cukup efektif menanganinya adalah dengan penggunaan krim antijamur.
Agar hasilnya efektif dan keluhan bisa segera hilang, Anda mesti memilih krim antijamur yang tepat.
Memilih Krim Antijamur yang Efektif
Krim antijamur tersedia dalam berbagai merk, kandungan, serta tingkat kekuatan. Pemilihan krim untuk mengatasi infeksi jamur yang tepat membantu Anda segera sembuh dari keluhan yang menyerang.
Secara umum, obat oles yang baik untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit memiliki kandungan clotrimazole di dalamnya.
Artikel Lainnya: Mana Lebih Mudah Menular, Penyakit Kulit Virus, Bakteri, atau Jamur?
Clotrimazole merupakan zat antijamur yang bekerja menghambat pembentukan dinding membran jamur. Hal ini membuat perkembangan jamur terhambat, bahkan berhenti sama sekali.
Clotrimazole itu sendiri sering dimanfaatkan untuk mengatasi infeksi jamur kulit, seperti kutu air, panu, kurap, serta jamur selangkangan, kepala, maupun kuku.
Tak hanya itu, senyawa ‘ajaib’ tersebut juga umum digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengatasi ruam popok pada bayi.
Bagaimana Cara Menggunakannya?
Meski mengandung clotrimazole yang terbukti efektif infeksi jamur, obat oles tersebut tetap perlu digunakan dengan cara yang tepat.
Anda dapat mengetahui cara penggunaannya dengan membaca petunjuk pada kemasan atau sesuai instruksi dokter.
Secara umum, krim antijamur yang mengandung clotrimazole 1 persen bisa digunakan sebanyak 2–3 kali dalam sehari, selama setidaknya 2 minggu. Pemakaian lanjutan hingga 1 bulan dapat dilakukan untuk mencegah infeksi ulangan (kekambuhan).
Pastikan hanya mengoleskan secukupnya pada bagian kulit yang terinfeksi jamur. Jangan lupa untuk membersihkan dan mengeringkan bagian tubuh tersebut sebelum diolesi obat antijamur, ya!
Hindari mengoleskan krim antijamur pada area mata, mulut, maupun bibir. Ingat juga untuk mencuci tangan, baik sebelum maupun sesudah mengoleskan krim antijamur pada bagian tubuh yang mengalami keluhan.
Artikel Lainnya: Cara Menghilangkan Kurap di Kulit dengan Bahan Alami
Perkembangan positif, seperti hilangnya rasa gatal, umumnya muncul dalam minggu pertama penggunaan. Namun, jika dalam 4 minggu tidak ada perubahan yang berarti, Anda sebaiknya mengonsultasikan keluhan tersebut kepada dokter.
Anda juga mesti segera menghentikan penggunaan dan berobat ke dokter apabila penggunaan krim antijamur clotrimazole menimbulkan reaksi efek samping, seperti kemerahan, bengkak, iritasi, sensasi terbakar, gatal, hingga urtikaria pada kulit.
Meski krim antijamur clotrimazole termasuk obat golongan OTC (over-the counter) yang bisa dibeli bebas, namun tidak semua orang bisa menggunakannya.
Wanita yang sedang hamil, khususnya trimester pertama, serta ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan krim antijamur tersebut.
Untuk lebih mengetahui keamanan dalam menggunakan krim antijamur saat hamil atau menyusui, Anda sebaiknya berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter.
Akan lebih baik bila Anda berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan obat antijamur yang lebih sesuai.
Penggunaan krim antijamur mengandung clotrimazole memang terbukti efektif dalam mengatasi infeksi jamur di kulit.
Selain itu, agar jamur kelar sampai ke akar, pastikan juga untuk tidak lupa menjaga kebersihan diri dan menghindari penggunaan barang pribadi secara bergantian, ya!
Apabila keluhan tidak membaik dengan pemberian krim antijamur tersebut, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung.
Anda pun bisa berkonsultasi dengan dokter secara daring dengan memanfaatkan Tanya Dokter atau aplikasi KlikDokter.
(NB/AYU)
No. Reg: CH-20220321-05
- NHS UK. Diakses 2022. Clotrimazole.
- NCBI. Diakses 2022. Clotrimazole
- National Library of Medicine. Diakses 2022. Clotrimazole: a review of its antifungal activity and therapeutic efficacy.
- National Library of Medicine. Diakses 2022. A clinical multicenter study comparing efficacy and tolerability of topical combination therapy with clotrimazole (Canesten, two formats) with oral single dose fluconazole (Diflucan) in vulvovaginal mycoses.
- Science Direct. Diakses 2022. Study to determine the efficacy of Clotrimazole 1% cream for the treatment of onychomycosis in association with the mechanical reduction of the nail plate