Selain demam, pasien positif cacar monyet pertama di Indonesia mengalami gejala berupa ruam kulit. Pria berusia 27 tahun asal DKI Jakarta tersebut mengalami ruam di wajah, telapak tangan, kaki, dan sekitar alat kelamin.
Ruam adalah gejala cacar monyet alias monkeypox yang paling umum dan mudah dikenali. Meski begitu, adakah perbedaan antara ruam cacar monyet dengan ruam kulit biasa?
Beda ruam cacar monyet dan ruam kulit biasa dapat dikenali melalui sejumlah ciri-ciri di bawah ini:
1. Ruam Lebih Banyak Muncul di Area Wajah
Ruam kulit akibat monkeypox biasanya muncul 1-3 hari setelah pasien mengalami demam. Berdasarkan WHO, sebanyak 95 persen penderita cacar monyet mengalami ruam di area wajah.
Hal ini dibenarkan oleh dr. Theresia Rina Yunita. Menurutnya, salah satu ciri khas ruam cacar monyet adalah lesi (jaringan kulit tidak normal) lebih banyak muncul di wajah daripada bagian tubuh lainnya. Selain itu, ruam cacar monyet memiliki lesi yang lebih dalam.
Umumnya, lesi pertama muncul di dalam mulut atau lidah. Kemudian, ruam berkembang secara bertahap dan berurutan.
Awalnya, ruam berubah menjadi makula, yaitu lesi berpermukaan datar yang biasanya menggerogoti area wajah terlebih dahulu. Lalu, ruam menyebar ke seluruh tubuh dalam kurun 24 jam.
Makula dialami penderita cacar monyet selama satu hingga dua hari.
“Untuk fase awal ini, mungkin tampilan ruam cacar monyet mirip dengan ruam penyakit kulit lainnya,” jelas dr. Theresia Rina.
Meskipun ruam monkeypox umumnya dimulai dari area wajah, dr. Esther E. Freeman dari Academy of Dermatology's Monkeypox Task Force, mengatakan bahwa ruam juga bisa muncul pertama kali dari area sekitar kelamin dan anus.
Artikel Lainnya: Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Cara Ini
2. Ruam Terasa Keras dan Menonjol
Memasuki hari ketiga, ruam cacar monyet berubah menjadi papula, yaitu lesi bertekstur keras dan sedikit menonjol. Kondisi ini juga berlangsung selama satu sampai dua hari.
Pada fase ini, beda ruam cacar monyet dengan ruam kulit biasa belum terlihat jelas.
3. Ruam Mulai Melenting
Pada hari keempat atau kelima, cairan bening mulai mengisi lesi. Lesi kini terlihat melenting alias kenyal.
Lesi berisi cairan bening ini dinamakan sebagai vesikel. Penderita cacar monyet umumnya mengalami vesikel selama satu hingga dua hari.
Kemudian, di hari keenam atau ketujuh, lesi mulai diisi oleh nanah yang berwarna kekuningan. Lesi yang dinamakan pustula ini cenderung berbentuk bulat.
“Nah, beda cacar monyet dan ruam biasa terlihat jelas setelah muncul lenting yang berisi cairan kekuningan ini,” jelas dr. Theresia Rina.
Pustula bisa dialami penderita monkeypox selama lima hingga tujuh hari hingga teksturnya mengeras. Pustula juga bisa menimbulkan lepuh.
Adapun ruam kulit biasa hanya berupa bercak kemerahan di kulit yang tak jarang menimbulkan rasa gatal. Apabila disebabkan oleh infeksi jamur, bintik kemerahan bisa melingkar di kulit disertai sisik halus.
4. Lesi Berubah Menjadi Keropeng yang Berkerak
Memasuki hari ke-14, lesi berubah menjadi krusta alias keropeng yang berkerak. Biasanya, kondisi ini disertai dengan rasa nyeri dan gatal.
Setelah satu minggu, keropeng mulai terkelupas. Kini, area ruam hanya menyisakan bercak gelap kulit, bekas luka berlubang, dan lapisan kulit baru di bawahnya. Menurut WHO, pada fase ini, luka cacar monyet bisa menular.
Dalam kasus cacar monyet yang sangat parah, lesi bisa berdekatan satu sama lain sehingga memperluas area kulit yang terkelupas.
5. Disertai Gejala Lain
Ruam cacar monyet biasanya disertai gejala lain, seperti demam, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, dan nyeri otot.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, beberapa pasien mengalami gejala menyerupai flu sebelum ruam muncul. Sedangkan pasien monkeypox lainnya mengalami ruam terlebih dahulu, lalu disertai gejala lain. Bahkan, ada yang hanya mengalami ruam.
Artikel Lainnya: Jenis Vaksin Cacar Monyet yang Bisa Digunakan Manusia
Apabila kamu mengalami ruam cacar monyet disertai sejumlah gejala di atas, segera kunjungi rumah sakit untuk memperoleh penanganan yang tepat. Bila ragu, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kami terlebih dahulu pakai fitur tanya dokter di KlikDokter.
Agar tidak tertular cacar monyet, #JagaSehatmu dengan tidak melakukan kontak dengan hewan liar maupun orang yang terinfeksi.
Informasi lengkap seputar cacar monyet bisa kamu ketahui dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(ADT/JKT)
Referensi:
- World Health Organization. Diakses 2022. Monkeypox.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Monkeypox Symptoms.
- American Academy of Dermatology Association. Diakses 2022. DERMATOLOGIST EXPLAINS WHAT THE MONKEYPOX RASH LOOKS LIKE.
dr. Theresia Rina Yunita