Ketika mendengar kata “luka bakar”, apa yang pertama kali terlintas di pikiran Anda? Sebagian besar mungkin akan berpikir sesuatu yang berhubungan dengan api. Ya, luka bakar memang identik dengan paparan api ke kulit. Namun tahukah Anda, luka bakar juga dapat terjadi akibat hal selain paparan api?
Secara umum, luka bakar itu sendiri terbagi menjadi tiga derajat.
● Derajat satu
Ini adalah derajat luka bakar yang paling ringan dan superfisial. Luka bakar derajat satu hanya terjadi pada epidermis atau lapisan kulit paling luar. Biasanya, luka bakar derajat ini hanya memberikan gejala berupa kulit kemerahan, bengkak, dan nyeri.
● Derajat dua
Pada derajat dua, luka bakar terjadi pada lapisan kulit epidermis, dan sebagian atau seluruh dermis (lapisan kulit dalam). Luka bakar derajat ini biasanya memberikan keluhan nyeri hebat, karena saraf juga ikut terkena dampaknya
Luka bakar yang terbentuk pun dapat berwarna kemerahan atau putih, terdapat lenting atau bula yang berisi cairan, tampak basah atau lembap, dan disertai bengkak bengkak. Luka bakar derajat dua biasanya akan meninggalkan bekas luka.
● Derajat tiga
Luka bakar derajat tiga adalah yang paling parah dan dalam. Pada derajat ini, luka sudah melewati kulit luar (epidermis) dan dalam (dermis). Luka bakar yang terbentuk juga sudah mencapai jaringan lemak di bawah kulit. Warna luka pun bervariasi, bisa putih atau hitam seperti arang, tampak seperti lilin atau kasar.
Luka bakar derajat tiga biasanya tidak nyeri, bahkan terasa baal (tidak terasa). Ini terjadi karena jaringan saraf yang ada di bawah kulit mengalami kerusakan.
Penyebab luka bakar selain api
Seperti telah diungkit sebelumnya, luka bakar tak melulu akibat paparan api. Berikut 5 hal lain yang juga bisa menjadi penyebab luka bakar:
1. Cairan atau uap panas
Suhu panas dari cairan atau uap, jika berkontak dengan kulit, juga dapat menyebabkan luka bakar. Cairan panas yang dimaksud bisa saja air, teh, susu, kopi, minyak, dan sebagainya.
Biasanya, luka bakar terjadi ketika seseorang terkena ketumpahan minuman panas, terciprat minyak panas ketika memasak, atau tidak sengaja mengatur suhu air mandi terlalu panas.
2. Objek panas
Benda seperti besi, kaca, atau objek panas lainnya juga dapat menyebabkan luka bakar. Kedalaman luka bakar tergantung dari suhu dan seberapa lama benda panas tersebut menempel pada kulit.
3. Listrik
Luka bakar akibat tersengat listrik biasanya memiliki karakteristik luka yang masuk dan keluar. Luka bakar akibat hal ini mungkin terlihat hanya sedikit atau kecil. Namun, kerusakan yang sebenarnya terjadi mungkin hingga menjangkau jaringan kulit yang lebih dalam. Ini karena luka bakar akibat sengatan listrik juga dapat memberikan kerusakan pada otot, tulang, dan sendi, bahkan turut memengaruhi aliran listrik jantung (aritmia) hingga menyebabkan henti jantung mendadak.
4. Radiasi
Luka bakar juga dapat terjadi akibat radiasi. Beberapa jenis radiasi yang paling sering menyebabkan luka bakar adalah radiasi sinar ultraviolet matahari dan radiasi sinar X seperti pada radioterapi untuk menangani penyakit kanker.
5. Bahan kimia
Luka bakar juga dapat terjadi akibat paparan bahan kimia. Karena pada dasarnya, bahan kimia itu sendiri ada yang bersifat asam dan basa. Semua luka bakar bahan kimia termasuk kasus emergensi lantaran dapat menyebabkan luka yang dalam dan parah.
Jenis bahan kimia yang biasanya menyebabkan luka bakar, termasuk pemutih, pembersih toilet, thinner cat, bensin, dan sejenisnya.
Setelah mengetahui fakta tentang luka bakar di atas, Anda sebaiknya bersikap lebih waspada dan hati-hati. Jangan biarkan kondisi kulit dan tubuh rusak akibat paparan api atau penyebab luka bakar lainnya.
[NB/ RVS]