Cacar monyet memang merupakan penyakit endemis yang banyak dijumpai di pedalaman Afrika, termasuk Nigeria. Sebelummya, cacar jenis ini diketahui pernah menyerang seorang penduduk Amerika pada tahun 2003 silam.
Mengenal Efek Cacar Monyet
Secara klinis, gejala cacar monyet yang sedikit berbeda dengan cacar biasa (varicella).
-
Cacar biasa
Cacar biasa memiliki gejala yang lebih ringan. Lenting pada tubuh berukuran kecil, hanya muncul di permukaan kulit dan jarang menyebar ke telapak tangan maupun kaki.
-
Cacar monyet
Pada cacar monyet, lenting yang terjadi umumnya berukuran lebih besar, lebih dalam, menyebar ke telapak tangan dan kaki, serta dijumpai pembengkakan kelenjar getah bening.
Cacar monyet dan virus penyebabnya lebih menyerupai smallpox, yang telah berhasil dieradikasi pada tahun 1980. Bedanya, gejala yang dialami cacar monyet jauh lebih ringan daripada smallpox.
Cacar monyet sangat jarang menular dari manusia ke manusia. Jenis penyakit ini bersifat zoovirus alias ditularkan melalui hewan yang terinfeksi. Penyebarannya terjadi melalui kontak darah, luka di tubuh, cairan dari hewan, dan makan daging hewan tersebut.
Di benua asalnya, Afrika, kasus cacar monyet banyak dijumpai pada orang- orang yang kesehariannya banyak melakukan kontak dengan hewan pengerat atau primata.
Artikel Lainnya: Cacar Monyet Bisa Sebabkan Kematian?
Mencegah Penularan Cacar Monyet
Walau kasus cacar monyet belum pernah dijumpai di Indonesia, tidak ada salahnya mengetahui langkah pencegahan agar penyakit ini tidak sampai mewabah di Tanah Air.
Langkah pencegahan ini wajib diperhatikan, terutama bagi mereka yang akan bepergian ke kawasan Afrika atau memiliki hewan peliharaan yang asalnya dari benua tersebut.
Cara pencegahan yang dianjurkan oleh Center of Disease Control and Prevention adalah sebagai berikut:
- Hindari kontak langsung dengan hewan yang dicurigai terinfeksi cacar monyet.
- Hindari penggunaan alat-alat yang sebelumnya digunakan untuk menangani hewan pengidap cacar monyet.
- Berlakukan rawat isolasi untuk pasien yang terbukti terinfeksi cacar monyet.
- Selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah berkontak dengan hewan.
Artikel Lainnya: Selain Cacar Monyet, 4 Penyakit Ini Ditularkan oleh Monyet
Bagaimana dengan Vaksin Cacar?
Jenis vaksinasi yang dianggap efektif untuk mencegah penularan cacar monyet adalah vaksin untuk smallpox. Vaksin tersebut terbukti 85% efektif mencegah cacar monyet. Sayangnya, karena kasus smallpox sudah dieradikasi sejak tahun 1980, vaksin untuk virus tersebut sudah sangat sulit didapatkan.
Hingga saat ini, langkah pencegahan yang dianggap paling tepat adalah dengan menghindari kontak dengan hewan-hewan yang berasal dari benua Afrika.
Bila sudah terlanjur berkontak dengan hewan yang dicurigai terinfeksi cacar monyet, seseorang harus dikarantina dan diobservasi ketat selama setidaknya 30 hari. Setelah durasi tersebut terlewati dan tak ada tanda-tanda infeksi, orang tersebut diperbolehkan untuk melakukan aktivitasnya seperti sedia kala.
Kesimpulannya, cacar monyet bisa dicegah dengan vaksin smallpox. Sayangnya, vaksin jenis ini sangat sulit untuk didapatkan. Jadi, hingga saat ini, cara terbaik untuk mencegah penyakit cacar monyet adalah dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, membatasi paparan dengan hewan primata atau pengerat, serta tidak berkunjung ke negara endemis cacar monyet.
Jika Anda menemukan adanya gejala-gejala cacar monyet atau mengetahui ada orang yang mengalami gejala serupa, jangan abai untuk segera melaporkannya pada petugas medis atau dokter. Vaksin cacar bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi penyakit ini. Salam sehat!
[NB/RVS]