Pentingnya Vaksin Hepatitis B untuk Dewasa

Indonesia merupakan negara dengan angka kejadian hepatitis B tertinggi kedua di Asia Tenggara. 

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007, satu dari sepuluh orang Indonesia terinfeksi hepatitis B. Pada tahun 2013, jumlah orang yang didiagnosis hepatitis B meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2007. 

Hal ini dapat menunjukkan adanya peningkatan kewaspadaan dari masyarakat atau malah sebaliknya, peningkatan penyebaran virus hepatitis B.             

Hepatitis B merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Penularannya bisa melalui darah maupun cairan tubuh. Media penularannya antara lain jarum suntik, persalinan, dan kontak seksual. 

Pencegahan penyakit hepatitis B sangat penting, salah satunya dengan vaksin hepatitis B dewasa.

Artikel lainnya: Hepatitis Bisa Sebabkan Darah Tinggi, Bagaimana Faktanya?

Kenapa Orang Dewasa Perlu Vaksin Hepatitis B?

Untuk mencegah terkena hepatitis B, vaksinasi saat masa kanak-kanak saja tidak cukup. Sebab, antibodi hepatitis B bisa menurun seiring dengan pertambahan usia, bahkan dapat mencapai 0 apabila tidak memperoleh vaksin hepatitis B dewasa. 

Jika kadar antibodi tidak cukup, bahkan habis, maka orang tersebut tidak lagi mendapat perlindungan terhadap hepatitis B. 

Vaksin hepatitis B dibagi menjadi tiga dosis dan disuntikkan ke dalam otot. Pemberian vaksin dilakukan secara bertahap, yaitu pada bulan ke-0, ke-1 dan ke-6. 

Pada orang dewasa yang sehat berusia di bawah 40 tahun, vaksin ini memberikan respons antibodi yang menjaga tubuh sebanyak 30-55% setelah dosis pertama, 75% setelah dosis kedua, dan >90% setelah dosis terakhir. 

Pada usia di atas 40 tahun, respons ini turun menjadi di bawah 90% dan menjadi 75% saat usia 65 tahun.

Artikel lainnya: Penting Mana untuk Ibu Hamil, Vaksin Tetanus atau Hepatitis B?

Kondisi Orang Dewasa yang Memerlukan Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B dewasa dapat diberikan kepada semua orang, tetapi lebih dianjurkan kepada mereka yang memiliki risiko tinggi terinfeksi hepatitis B. Siapa saja? 

• Petugas dan penderita di fasilitas pengobatan HIV dan penyakit menular seksual.
• Petugas kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas atau lainnya.
• Penderita penyakit hati kronis.
• Penderita penyakit ginjal.
• Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
• Orang yang tinggal bersama penderita hepatitis B.
• Pengguna narkoba jenis jarum suntik.
• Pendatang di daerah endemis hepatitis B seperti Asia, Afrika, Timur Tengah, Amerika Tengah dan Selatan, Eropa Selatan dan Timur.

Artikel lainnya: Fakta di Balik Mitos Penyakit Hepatitis B

Cara Pemberian Vaksin Hepatitis B Dewasa

Cara pemberian vaksin hepatitis B pada orang dewasa adalah sebanyak tiga dosis, masing-masing 1 mL. Tiga dosis tersebut diberikan pada bulan ke-0, 1, dan 6. Vaksin booster ini dapat diberikan setiap lima tahun. 

Dosis tambahan mungkin diperlukan bagi mereka yang mengalami gagal ginjal hingga harus menjalani cuci darah dan penurunan kekebalan tubuh.

Lalu, cara penyuntikan vaksin hepatitis B pada orang dewasa adalah dengan disuntik di otot. Biasanya untuk orang dewasa dapat dilakukan di lengan atas. 

Meski demikian, penyuntikan dapat dilakukan di lemak bawah kulit jika terdapat kontraindikasi penyuntikan di otot.

Penyuntikan di area bokong tidak disarankan, karena memiliki jaringan lemak yang tebal sehingga konsentrasi vaksin yang mencapai otot akan berkurang.

Vaksin hepatitis B sangat penting untuk mencegah infeksi hepatitis B dan menghindari penyakit tersebut menjadi kronis. Jadi, jika kamu belum mendapatkan vaksin hepatitis B, segeralah ke fasilitas kesehatan terdekat untuk konsultasi dengan dokter. 

Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar vaksin hepatitis B atau vaksin lainnya, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter. Gratis, lho!

[RS]