Pencernaan

Penyebab Muntah Kuning dan Cara Mengatasinya

Tri Yuniwati Lestari, 15 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Apakah muntah kuning berbahaya? Cari tahu penyebab dan cara mengatasi muntah kuning melalui ulasan berikut.

Penyebab Muntah Kuning dan Cara Mengatasinya

Muntah kuning ataupun disertai warna kehijauan bisa disebabkan karena muntah bercampur empedu. Empedu adalah cairan yang dibuat oleh hati dan disimpan di kantung empedu. 

Mengapa muntah air kuning bisa terjadi? Apakah berbahaya? Yuk, simak selengkapnya berikut ini!

Penyebab Muntah Kuning

Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menyebabkan keluarnya cairan muntah kuning:

1. Telat Makan

Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, muntah warna kuning bisa akibat cairan dari empedu saat seseorang terlambat makan dalam waktu yang lama. 

Lalu, ia menerangkan muntah air kuning juga dapat disebabkan sumbatan di pencernaan, keracunan makanan, banyak minum alkohol, dan setelah tindakan operasi. 

Artikel Lainnya: Penyebab Muntah Hitam dan Cara Mengatasinya

2. Refluks Empedu

Jika muntah kuning terjadi lebih dari sekali, bisa jadi ada kondisi medis yang mendasarinya. Salah satu penyebabnya adalah refluks empedu. Kondisi ini terjadi karena cairan empedu kembali dari hati ke perut dan kerongkongan. 

Refluks empedu dapat terjadi setelah operasi lambung. Jangan keliru, refluks empedu tidak sama dengan refluks asam lambung, ya. 

3. Penyumbatan Usus

Muntah air kuning juga dapat disebabkan karena adanya penyumbatan di usus. Penyumbatan usus dapat disebabkan oleh:

  • Adhesi, area jaringan parut yang dapat terbentuk di usus setelah operasi perut atau panggul
  • Kanker kolorektal 
  • Divertikulitis
  • Radang usus 
  • Penyakit Crohn 
  • Kolitis ulseratif 
  • Volvulus, gangguan saluran pencernaan yang menyebabkan usus terpuntir

Artikel Lainnya: Kanker Usus Besar Bisa Disebabkan Faktor Genetik, Ini Faktanya

Cara Mengatasi Muntah Kuning 

Penanganan muntah warna kuning bergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh keracunan makanan, mungkin perlu mendapatkan cairan dan elektrolit melalui infus di rumah sakit.

Kemudian, jika muntah kuning disebabkan refluks empedu, dokter mungkin akan meresepkan salah satu dari obat-obatan ini:

  • Asam ursodeoksikolat
  • Sequestrant asam empedu

Jika setelah diberikan obat muntah kuning masih terjadi atau kondisi refluks empedu tidak membaik, salah satu tindakan selanjutnya adalah operasi. Pilihan operasi untuk mengobati refluks empedu contohnya bypass lambung Roux-en-Y

Artikel Lainnya: Penyebab BAB Berlendir dan Cara Mengatasinya

Untuk mengatasi adhesi atau penyumbatan di usus, dokter mungkin dapat menghilangkan penyebab obstruksi (penyumbatan) lewat pembedahan. Penyumbatan tertentu juga bisa lebih mudah diatasi dengan stent (tabung jaring) di usus. 

Bila muntah kuning terjadi akibat kanker kolorektal, pengobatan yang dilakukan akan sesuai dengan kondisi dan stadium kanker. Perawatan dapat mencakup pembedahan, radiasi, kemoterapi, dan terapi target.

Apakah Muntah Kuning Berbahaya?

Dokter Dyah Novita menjelaskan, muntah kuning yang terjadi sekali biasanya tidak berbahaya. 

“Muntah yang berbahaya jika berulang selama 24 jam, dan tidak ada asupan cairan atau makanan sama sekali sehingga memicu terjadinya dehidrasi,” ucapnya. 

Artikel Lainnya: Kenali Gejala Radang Usus Buntu Sebelum Terlambat!

Kamu perlu menghubungi dokter jika mengalami tanda-tanda muntah sebagai berikut:

  • Muntah dibarengi nyeri dada
  • Kesulitan bernapas
  • Sakit parah di perut
  • Memuntahkan zat berwarna merah atau terlihat seperti kopi
  • Tidak bisa berhenti muntah

Untuk menurunkan risiko muntah kuning, kamu perlu menjaga pola hidup sehat dan hindari terlambat makan. Perbanyak makan buah dan sayur, olahraga rutin, serta istirahat yang cukup. 

Jangan sepelekan tanda-tanda penyakit di tubuhmu! #JagaSehatmu dan segera konsultasi dengan dokter di aplikasi KlikDokter.

(FR/NM)

Referensi:

British Medical Journal. Diakses 2022. Colour of bile vomiting in intestinal obstruction in the newborn: questionnaire study.

Galen Medical Journal. Diakses 2022. A New Concept on Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting: Persian Medicine Viewpoint.

Ditinjau oleh dr. Dyah Novita Anggraini

muntah
empedu
Gangguan Pencernaan