Batuk adalah kondisi yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pasalnya, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa pandang bulu. Atau mungkin, Anda sedang mengalaminya saat ini?
Batuk adalah respons alami tubuh untuk melindungi diri dari benda asing, seperti polutan atau alergen. Kejadian ini adalah agar benda asing tersebut tidak masuk ke saluran pernapasan atau paru-paru.
Tak hanya itu, batuk juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit tertentu. Terutama jika batuk menetap selama beberapa minggu, disertai dahak yang berwarna kehijauan, atau bahkan darah.
Berikut adalah 7 penyebab batuk yang sering tidak disadari:
Infeksi virus
Infeksi virus, seperti common cold atau influenza, merupakan penyebab batu tersering. Keluhan biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Gejala lain yang dapat menyertai berupa demam, nyeri sendi, batuk disertai dahak, dan pilek.
Alergi atau asma
Batuk tidak melulu akibat infeksi, tetapi juga karena alergi –misalnya alergi debu atau suhu dingin. Penderita asma juga cenderung mengalami keluhan batuk bila terpapar alergen (zat yang memicu alergi).
Iritan
Asap rokok, asap hasil pembakaran, ataupun wangi parfum dapat menimbulkan batuk jika terhirup. Namun batuk yang timbul biasanya hanya sebentar, dan segera menghilang bila sudah tidak terpapar sumber iritan.
Post nasal drip
Post nasal drip adalah kondisi di mana lendir atau dahak turun dari hidung ke tenggorokan lalu kemudian menyebabkan batuk. Ini bisa terjadi bila Anda mengalami flu, sinusitis, atau alergi.
Refluks asam lambung
Pada penderita gastroesphageal reflux disease (GERD), asam lambung bisa naik dan masuk ke tenggorokan terutama pada malam hari. Asam lambung tersebut dapat mengiritasi saluran napas dan menyebabkan batuk.
Efek samping obat
Beberapa jenis obat, seperti obat hipertensi (captopril), dapat menimbulkan efek samping berupa batuk.
Penyakit tertentu
Penyakit tertentu, misalnya penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), tuberkulosis (TBC), gagal jantung, kanker paru, pertusis, sinusitis dapat menimbulkan gejala berupa batuk.
Cara terbaik untuk mencegah batuk adalah menjauhi pencetusnya, terutama apabila Anda menderita alergi atau asma. Pengobatannya pun tidak menggunakan sembarang obat batuk.
Jika batuk berdahak, Anda bisa mengonsumsi obat batuk yang mengandung expectorant. Sedangkan untuk batuk kering, Anda bisa mengonsumsi obat batuk yang mengandung antitussive. Jangan sembarang pilih obat batuk. Apalagi jenis obat batuk all-in-one (satu obat untuk segala jenis batuk). Karena berbeda keluhan, berbeda pula obatnya.
Namun jika penyebabnya infeksi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan antibiotik yang sesuai. Jika setelah diberikan obat batuk tidak juga hilang selama lebih dari dua minggu, sebaiknya segera kunjungi Anda ke dokter sebelum terlambat.
(NB/RH)