Bahan Makanan Ini Sebabkan Alergi dan Asma Kambuh

Asma merupakan kondisi peradangan di saluran pernapasan yang penyebab pastinya belum diketahui.

Akan tetapi, reaksi alergi terhadap beberapa bahan makanan bisa memicu gejala asma. Lantas, adakah hubungan antara asma dan alergi makanan? Lalu, bahan makanan apa saja yang bisa memicu alergi dan asma?

Artikel Lainnya: Penderita Asma, Hindari Makanan dan Minuman Ini

Sekilas Tentang Hubungan Asma dengan Alergi Makanan

Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri hubungan antara asma dan alergi makanan cukup kompleks. Sebab, alergi makanan bisa mencetuskan asma kambuh.

Melansir Very Well, studi tahun 2017 yang dipublikasi oleh Frontiers of Pediatrics menemukan sekitar 4 hingga 8 persen anak-anak yang mengidap asma juga memiliki alergi makanan.

Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat (pada kasus ini berupa makanan) yang tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Zat pemicu alergi disebut sebagai alergen.

Belum ada bukti klinis yang menyatakan bahwa alergi makanan dapat menyebabkan asma.

Namun ketika mengalami alergi makanan, seseorang dapat mengalami gejala yang menyerang saluran pernapasan, seperti mengi, batuk, dan sesak napas, mirip tanda-tanda asma.

Reaksi alergi terhadap makanan bisa terjadi sangat cepat hingga menyebabkan kondisi anafilaksis yang dapat mengancam jiwa.

Artikel Lainnya: Penyebab Penyakit Asma yang Mesti Diwaspadai

Bahan Makanan yang Bisa Mencetuskan Alergi dan Asma Kambuh

Makanan, seperti telur, kacang, dan buah-buahan tertentu umumnya dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang.

Namun, melansir dari Better Health, alergi juga bisa disebabkan oleh beberapa bahan tambahan atau zat kimia di dalam makanan.

Reaksi alergi bahan makanan ini bergantung dari dosis atau seberapa banyak jumlah zat kimia di dalamnya. Gejala alergi dapat menjadi parah jika seseorang menelan banyak bahan atau zat kimia dari makanan.

Berikut adalah beberapa bahan makanan yang dapat memicu alergi dan gejala asma.

1. Sulfit

Sulfit sering digunakan sebagai pengawet dalam makanan olahan. Sulfit kerap ditemukan di dalam jus buah, ikan kaleng, dan buah kering.

Alergi sulfit dapat menyebabkan gejala yang mirip asma, seperti sesak napas, mengi, dan batuk.

2. Pewarna Makanan

Tartrazine adalah pewarna makanan kuning. Pewarna makanan ini dapat menyebabkan alergi dan memicu gejala asma pada sebagian orang.

3. Monosodium Glutamat (MSG)

MSG sering digunakan untuk menambah cita rasa pada masakan. Makanan yang mengandung MSG dalam jumlah tinggi adalah makanan cepat saji dan makanan kemasan.

4. Salisilat

Salisilat dapat ditemukan di dalam kopi instan, kecap, pasta, saus tomat, bir, dan madu. Aspirin (turunan asam asetilsalisilat) merupakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Sekitar lima sampai 10 persen penderita asma sensitif terhadap salisilat. Terpapar salisilat bisa memicu alergi dan menyebabkan gejala asma kambuh.

Artikel Lainnya: Pertolongan Tanpa Obat Saat Asma Kambuh Mendadak

Tips Mencegah Alergi Makanan dan Asma Kambuh

Dokter Devia mengatakan, jika penderita asma mengidap alergi makanan, sebaiknya hindari makanan yang mengandung bahan-bahan di atas.

“Menghindari pencetus sama dengan mengontrol agar asma tidak kambuh. Kalau tidak tahu punya alergi makanan atau tidak, sebaiknya uji alergi untuk tahu pastinya,” ucap dr. Devia.

Kemudian, jika ingin membeli makanan kemasan atau kalengan, pastikan untuk membaca label produk serta komposisi yang tertera di kemasan.

Apabila terdapat bahan makanan yang dapat memicu alergi, sebaiknya hindari membeli produk tersebut. Jika mengalami serangan asma setelah mengonsumsi makanan tertentu, segera konsumsi obat asma.

Bila diperlukan, konsultasi dengan dokter untuk melakukan uji alergi guna memastikan penyebab alergi makanan yang memicu asma. Itu dia beberapa bahan makanan yang bisa menyebabkan alergi dan asma kambuh.

Jika kamu punya pertanyaan tentang asma? Kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui Layanan Tanya Dokter. Kamu juga bisa booking dokter dan layanan dengan fitur Temu Dokter dan Layanan Medis & Lab di aplikasi KlikDokter.

Jangan lupa untuk terus #JagaSehatmu, ya!

(OVI/AYU)