Bukannya izin sakit, ada rekan kerja yang sedang flu dengan salah satu gejala batuk-batuk tetap ngantor dan duduk di satu ruangan ber-AC dengan Anda. Sore harinya, rekan lain di ruangan yang sama juga mulai mengalami batuk-batuk. Keesokan harinya, tenggorokan Anda pun mulai gatal. Apakah benar bahwa batuk bisa lebih mudah menular dalam ruangan yang berpendingin?
Penyebaran penyakit di ruangan ber-AC lebih tinggi?
Mungkin adanya pemikiran bahwa ruangan ber-AC lebih mudah menularkan virus seperti flu, disebabkan oleh udara bergerak yang dikeluarkan oleh mesin pendingin ruangan. Ketika ada udara yang bergerak alias sirkulasi udara, virus memang akan dapat beterbangan sehingga orang-orang yang berada di ruangan yang sama dengan penderita flu bisa lebih mudah tertular. Menurut dr. Atika dari KlikDokter, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar dan tak sepenuhnya salah.
Benar bahwa sirkulasi udara dapat memberikan pergerakan pada virus untuk berpindah tempat. Namun, bukan berarti pergerakan tersebut - di ruangan ber-AC misalnya - bisa mempermudah penularan penyakit seperti flu yang salah satu gejalanya adalah batuk-batuk.
Perlu diingat, mudah atau tidaknya seseorang tertular penyakit sangat bergantung dari sistem imunitas tubuhnya. “Ya, baik di ruangan ber-AC ataupun di udara terbuka, virus bisa berpindah-pindah. Namun, efek penularannya tergantung pada kekebalan tubuh masing-masing. Sekalipun Anda duduk di sebelah orang yang sedang flu, tapi jika daya tahan tubuh Anda kuat, Anda tak akan tertular,” jelas dr. Atika.
Dengan demikian, jika Anda tertular flu dan mulai batuk-batuk ketika berada di satu ruangan dengan penderita, baik dalam ruangan ber-AC maupun ruangan terbuka, jangan salahkan orang tersebut. Bisa jadi imunitas tubuh Anda sedang turun.
Waspadai batuk dan bersin
Saat seseorang batuk (hanya sekali atau batuk tunggal), partikel-partikel cairan kecil yang berasal dari saluran pernapasan (kerap disebut droplet ataupun airbone) bisa mencapai 3.000 droplet dan kecepatannya bisa mencapai 80 km/jam! Bahkan, dr. Atika juga mengatakan, bersin memiliki droplet yang jauh lebih banyak, yakni 40.000 droplet dan kecepatannya bisa mencapai 321 km/jam! Dengan kata lain, sulit rasanya untuk menghindar sepenuhnya dari orang yang sedang batuk atau bersin, karena droplet bisa menjangkau Anda dengan kecepatan tinggi.
Untuk meminimalkan efek penularan, gunakanlah pelindung seperti masker, konsumsi suplemen peningkat sistem imunitas tubuh (seperti vitamin C), perbanyak makan sayur dan buah, istirahat yang cukup, serta olahraga secara teratur.
Anda yang sedang flu atau pilek pun juga harus punya etika, misalnya menutup mulut dengan tisu sekali pakai dan gunakan masker. Jika tak ada tisu, tutup mulut saat bersin atau batuk dengan menggunakan siku bagian dalam. Intinya, hindari kebiasaan batuk dan bersin tanpa menutup mulut, karena itu akan merugikan orang lain yang daya tahan tubuhnya sedang kurang baik.
“Jangan lupa juga untuk selalu rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk meminimalkan penularan kuman. Kontrol terhadap lingkungan dan diri sendiri sangat dibutuhkan untuk mengurangi penyebaran,” dr. Atika menambahkan.
Jadi mulai sekarang, tidak perlu terlalu khawatir, ya, untuk berada di suatu ruangan ber-AC dengan rekan Anda yang tengah sakit batuk. Batuk tidak akan mudah menular dalam ruangan ber-AC maupun ruangan terbuka jika daya tahan tubuh Anda optimal. Jika Anda atau ada rekan satu ruangan yang sakit, lakukan langkah-langkah pencegahan penularan seperti yang disebut di atas. Akan lebih baik lagi jika Anda memeriksakan diri ke dokter agar bisa cepat diobati dan sembuh dari batuk.
[RN/ RVS]