Pernapasan

Bronkitis Akut dan Kronis Ini Perbedaannya

Krisna Octavianus Dwiputra, 11 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada dua jenis bronkitis, yakni akut dan kronis. Apa sih beda bronkitis akut dan bronkitis kronis? Mari cari tahu jawabannya di sini.

Bronkitis Akut dan Kronis Ini Perbedaannya

Selain pilek, mungkin batuk adalah salah satu gangguan kesehatan yang kerap kali dialami. Beberapa jenis batuk memang tidak termasuk kondisi yang berbahaya dan dapat sembuh sendiri di rumah.

Akan tetapi, tak sedikit juga gejala batuk-batuk berbahaya yang harus segera diatasi. Salah satunya adalah bronkitis.

1 dari 2

Bronkitis, Ketika Terjadi Peradangan di Area Bronkus

Bronkitis adalah infeksi yang terjadi akibat iritasi serta peradangan di area bronkus di paru-paru. Adapun, bronkus, yang merupakan pipa tabung pernapasan, bertugas mengalirkan oksigen ke paru-paru.

Dinding bronkus juga menghasilkan lendir sebagai cara pertahanan tubuh untuk mencegah debu dan juga partikel lain penyebab iritasi.

Saat terjadi bronkitis, dinding bronkus memproduksi lendir lebih banyak. Dampaknya, tubuh akan berusaha membuang kelebihan lendir tersebut dengan cara batuk.

Penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini dibagi jadi dua, yakni bronkitis akut atau bronkitis kronis. Apa perbedaan bronkitis akut dan kronis? Kita simak di ulasan berikut.

  • Bronkitis Akut

Secara mudah, menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, bronkitis akut itu artinya infeksi di bronkus (saluran napas) yang akut (baru) biasanya dalam beberapa hari sampai seminggu.

"Bronkitis akut biasanya karena virus. Hal ini berbeda dengan yang kronis yang biasanya disebabkan oleh paparan asap rokok atau polusi yang lama," jelas dr. Sepriani.

Pada jenis ini, gejala gangguan pernapasan berlangsung selama beberapa minggu, tetapi biasanya tidak menimbulkan masalah setelah waktu tersebut.

"Gejala bronkitis kalau yang jenis akut biasanya berupa batuk berdahak, demam, sampai sesak napas," ungkap dr. Sepriani Timurtini.

Secara spesifik, gejala bronkitis akut dapat termasuk:

  1. Demam tidak ekstrem.
  2. Pilek, hidung tersumbat.
  3. Sakit tenggorokan.

Artikel Lainnya: Mengungkap Bahaya Terapi Bronkitis Pakai Ganja

Bahkan, setelah gejala bronkitis akut lainnya hilang, batuk bisa berlangsung beberapa minggu sementara saluran bronkus Anda sembuh dan pembengkakannya berkurang. Jika berlangsung lebih lama dari itu, mungkin ada masalah lain.

  • Bronkitis Kronis

Dijelaskan dr. Sepriani, bronkitis kronis artinya inflamasi atau peradangannya bersifat lama, bisa hitungan bulan bahkan tahun.

Terkait akut dan kronis, itu sebenarnya terminologi untuk menentukan waktu (onset) terjadinya penyakit.

Penyebab bronkitis kronis meliputi:

  1. Menghirup polusi udara dan hal-hal lain yang mengganggu paru-paru, seperti asap kimia atau debu, dari waktu ke waktu
  2. Merokok atau menghirup asap rokok untuk waktu yang lama

Secara gejala, bronkitis akut dan kronis serupa. Hanya saja, menurut dr. Sepriani, kalau sudah masuk fase kronis biasanya gejalanya progresif alias berkembang semakin parah seiring berjalannya waktu.

"Kalau yang kronis serupa dengan di atas tapi ada progresivitas. Misal, awalnya ringan, tapi lama-lama makin berat," ucap ibu dua anak itu.

Anda juga memiliki peluang lebih tinggi terkena salah satu jenis bronkitis jika:

  1. Punya kebiasaan merokok.
  2. Menderita asma dan alergi.
  3. Memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, seperti lansia, bayi dan anak-anak, serta orang dengan riwayat penyakit. Untuk golongan ini, Bahkan flu bisa membuatnya lebih mungkin, karena tubuh Anda sudah sibuk melawan kuman tersebut.

Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini Beda Pneumonia, TBC, dan Bronkitis

2 dari 2

Mana yang Lebih Berbahaya?

Jika melihat dari sifat waktu dari penyakit ini, bronkitis akut atau bronkitis kronis yang lebih berbahaya?

Menjawab hal tersebut, dr. Sepriani berpendapat kedua penyakit itu sebenarnya sama berbahaya.

"Sama saja (bahayanya) kalau dari sisi komplikasi dan tingkat beratnya penyakit. Keduanya sama-sama mesti diwaspadai" dr. Sepriani menegaskan.

Itu sebabnya, saat mengalami gejala batuk parah atau berlangsung lebih dari tiga minggu, demam lebih dari tiga hari, batuk berlendir (bahkan bercampur berdarah), dan sesak napas, segera periksa ke dokter.

Dokter akan menentukan diagnosisnya berdasarkan gejala yang muncul dan pemeriksaan fisik. Jika ingin bertanya lebih lanjut mengenai topik ini, tanyakan langsung pada dokter melalui fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

Bronkitis