Untuk meredakan nyeri, ibuprofen sudah menjadi obat yang umum digunakan. Obat penghilang rasa sakit ini dijual bebas dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Ibuprofen dikenal sebagai obat antiinflamasi non-steroid atau NSAID.
Orang yang menderita asma disarankan untuk menggunakan obat NSAID dengan hati-hati. Karena, obat ini dapat menimbulkan risiko kesehatan baginya.
Menurut dr. Atika, penderita asma memang harus berhati-hati bila ingin mengonsumsi obat.
Pasalnya, ada beberapa obat yang termasuk dalam golongan non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang dapat berbahaya bila dikonsumsi.
“Obat NSAID itu fungsinya untuk anti-peradangan, mengurangi gejala nyeri, bengkak, kemerahan. Penderita asma tidak disarankan menggunakan obat ini, kecuali di bawah pengawasan ketat tim medis,” ucap dr. Atika.
Artikel Lainnya: Efek Samping Obat Terhadap Kesehatan Mulut dan Jaringan di Sekitarnya
Dokter Atika mengungkapkan, tidak semua penderita asma perlu menghindari NSAID. Namun, ia mengingatkan bahwa beberapa orang dengan asma yang mengonsumsi obat NSAID dapat mengalami gejala asma atau radang bagian dalam hidung.
Banyak obat-obatan yang mengandung ibuprofen, misalnya untuk pilek dan flu, masalah sinus, serta sakit perut. Obat NSAID lainnya termasuk:
- Aspirin
- Naproksen
Gejala reaksi alergi yang parah biasanya berkembang dalam beberapa jam setelah minum obat. Mereka yang terpengaruh dapat memiliki gejala asma yang berkisar dari ringan hingga parah.
Gejala-gejala ini dapat mencakup:
- Polip hidung atau pembengkakan di saluran hidung dan sinus.
- Urtikaria.
- Reaksi kulit ringan.
- Alergi hidung jangka panjang.
- Batuk dan pilek.
- Mengi.
- Sesak napas.
- Bengkak atau gatal-gatal di wajah.
Sebuah studi tahun 2016 melaporkan, anak-anak dengan asma yang mengonsumsi obat NSAID mengalami gejala yang biasanya berkembang dalam 30-180 menit. Tetapi, bisa juga memakan waktu hingga 24 jam.
Beberapa orang yang menderita asma sering tidak menyadari bahwa ibuprofen menyebabkan masalah sampai mereka berusia 20 tahun atau 30 tahun.
Artikel Lainnya: Efek Samping Obat Tuberkulosis yang Perlu Diwaspadai
Lalu, mereka yang memiliki reaksi terhadap ibuprofen menemukan bahwa obat itu membuat serangan asma lebih parah dan sulit dikendalikan.
Penderita asma yang mencurigai gejala-gejala di atas setelah mengonsumsi obat tertentu harus segera memberitahu dokter. Nantinya, akan diputuskan apakah obatnya diganti atau tidak.
Alternatif Pengganti Obat NSAID untuk Penderita Asma
Melansir Medical News Today, orang yang menderita asma biasanya dapat mengonsumsi asetaminofen (juga dikenal sebagai parasetamol). Obat ini digunakan terutama untuk meredakan nyeri dan demam.
Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, asetaminofen dapat memperburuk asma. Pada anak-anak, ada bukti yang menunjukkan asetaminofen bisa menyebabkan masalah, seperti mengi.
Jika kondisi tersebut terjadi, maka pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Artikel Lainnya: Perlu Tahu, Ini Efek Samping Obat Diabetes Metformin
Berikut ini beberapa pilihan pereda nyeri lainnya yang dapat digunakan sebagai pengganti ibuprofen:
- Kompres es: meredakan pembengkakan dan nyeri untuk cedera akut, seperti keseleo.
- Kompres air hangat: untuk memulihkan jaringan tubuh yang cedera.
- Peregangan: meringankan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada otot dan sendi.
- Teknik relaksasi: termasuk yoga dan meditasi, bermanfaat untuk nyeri akibat stres, seperti sakit kepala.
- Teknik alternatif, misalnya akupuntur.
- Perubahan gaya hidup: pola makan lebih baik, olahraga teratur, pengurangan konsumsi alkohol, dan berhenti merokok.
- Antihistamin: untuk alergi yang biasanya aman dikonsumsi penderita asma. Namun, hati-hati dengan kemungkinan efek samping terutama bila dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu lainnya.
Saran dr. Atika, orang dengan asma harus rajin kontrol diri ke dokter dan berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat tertentu.
Anda bisa gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi dengan mudah dan cepat.
(FR/AYU)