Pernapasan

Hati-Hati, Obat Pelangsing Bisa Sebabkan Hipertensi Paru

Demi tubuh langsing, banyak orang memilih untuk mengonsumsi obat pelangsing daripada mengubah gaya hidup. Ironisnya, obat ini bisa sebabkan hipertensi paru!

Hati-Hati, Obat Pelangsing Bisa Sebabkan Hipertensi Paru

Definisi cantik dengan badan ideal sering kali membuat wanita mengambil “jalan pintas” untuk menurunkan berat badan, salah satunya dengan mengonsumsi obat pelangsing.

Meski beberapa obat jenis ini terbukti dapat menurunkan berat badan, kamu perlu waspada dengan berbagai efek sampingnya. Nah, katanya obat pelangsing bisa memicu terjadinya hipertensi paru! Agar lebih waspada, mari baca fakta lengkapnya di bawah ini.

Bagaimana Obat Pelangsing Memicu Hipertensi Paru?

5 Tanda Kesehatan Paru-Paru Anda Bermasalah (Magic Mine/Shutterstock)

Sebelumnya kamu perlu tahu dulu apa itu hipertensi paru. Hipertensi paru atau hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi yang dapat memengaruhi arteri di organ paru dan jantung sebelah kanan.

Ketika seseorang mengalami hipertensi paru, arteri kecil di organ paru akan menyempit, tersumbat atau rusak. Hal inilah yang kemudian membuat darah sulit dialirkan ke paru-paru, sehingga tekanan darah di organ paru meningkat.

Gejala hipertensi paru tahap awal mungkin tidak terlihat, karena penderitanya tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini akan berkembang hingga menyebabkan dada sesak dan terasa sakit meski sedang beristirahat, pembengkakan di kaki dan perut, hingga bibir dan kulit yang membiru.

Lalu, apa hubungan antara hipertensi paru dengan obat pelangsing?

Artikel lainnya: Langkah Sehat untuk Turunkan Berat Badan dengan Cepat

Beberapa jenis obat pelangsing mengandung zat serotonin yang dapat menyempitkan pembuluh paru. Akibatnya, orang yang mengonsumsinya bisa mengalami gangguan dalam hal aliran darah ke jantung.

Walaupun serotonin merupakan zat yang berhubungan dengan perasaan bahagia, nyatanya kandungan ini juga bisa berdampak buruk terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara rutin.

Konsumsi obat pelangsing yang mengandung serotonin ini biasanya memberikan efek menenangkan, sehingga kamu tidak mudah merasa lapar.

Akan tetapi, sebaiknya pertimbangkan kembali atau diskusikan dulu dengan dokter sebelum konsumsi. Dengan demikian, bahaya obat pelangsing bisa kamu hindari.

Melangsingkan Tubuh Tanpa Takut Hipertensi Paru

Punya Risiko Kolesterol Tinggi, Kapan Harus Minum Obat? (Leungchopan/Shutterstock)

Tidak ada cara instan untuk menurunkan berat badan dan memiliki tubuh yang sehat. Namun, semuanya berawal dengan pola makan yang sehat.

Pastikan pola makanmu baik dengan memilih sumber makanan yang kaya buah dan sayuran. Hindari makanan kaya kalori namun dengan kandungan gizi yang rendah.

Selain memperhatikan pola makan, kamu juga perlu memastikan bahwa kamu berolahraga secara rutin. Hindari gaya hidup sedenter yang meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas.

Sebaiknya olahraga dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali per minggu. Kamu dapat mencoba berenang atau berlari secara rutin untuk membantu pembakaran kalori dalam tubuh.

Jangan lupa juga untuk memenuhi kebutuhan cairan per harinya. Pada umumnya, pria dewasa memerlukan delapan gelas air putih, sementara wanita dewasa memerlukan tujuh gelas setiap harinya.

Meski demikian, kebutuhan air per hari tergantung kondisi masing-masing orang. Misalnya usia, berat badan, dan aktivitas.

Artikel lainnya: Ingin Sukses Diet? Hindari Hal-Hal Ini!

Memiliki tubuh langsing dan ideal tentunya menjadi dambaan setiap orang, terutama para wanita. Bila kamu ingin menurunkan berat badan, sebaiknya urungkan niat mengonsumsi obat pelangsing yang berisiko menyebabkan hipertensi paru.

Menjaga pola makan dan rutin berolahraga tetap cara terbaik untuk mewujudkannya. Yuk, #JagaSehatmu dengan memperhatikan kembali obat yang kamu gunakan. Apabila membutuhkan saran diet dari dokter gizi, kamu dapat berkonsultasi melalui fitur Tanya Dokter.

[RS]

Obat Pelangsing
Hipertensi Paru