Pernapasan

Ini Beda Muntah Darah dan Batuk Darah

Tri Yuniwati Lestari, 18 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Muntah darah dan batuk darah sering dianggap sama. Padahal, keduanya adalah kondisi medis berbeda. Ketahui perbedaan muntah dan batuk darah di sini.

Ini Beda Muntah Darah dan Batuk Darah

Muntah darah dan batuk darah adalah dua kondisi medis yang berbeda. Meskipun sama-sama mengeluarkan darah, salah satu di antara kedua kondisi tersebut merupakan tanda darurat medis.

Oleh sebab itu, ketahui perbedaan antara muntah darah dan batuk darah untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

1. Asal Keluarnya Darah

Dijelaskan oleh dr. Arina Heidyana, perbedaan yang paling signifikan dari muntah darah dan batuk berdarah dapat dilihat dari asal keluarnya darah.

“Kalau batuk darah dari sistem pernapasan dan keluarnya saat batuk. Sedangkan muntah darah berasal dari sistem pencernaan dan keluarnya saat muntah,” kata dr. Arina

Artikel Lainnya: Jangan Panik, Ini Penyebab Ingus Berdarah dan Cara Mengatasinya

1 dari 2

2. Penyebab

Melansir dari WebMd, dalam bahasa medis batuk darah disebut dengan hemoptisis.

Hemoptisis dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan seberapa banyak darah yang keluar saat batuk selama 24 jam.

Penyebab umum batuk darah meliputi:

  • Bronkitis jangka pendek (akut) atau jangka panjang (kronis).
  • Kanker paru-paru.
  • Saluran udara yang rusak (bronkiektasis), terutama karena fibrosis kistik.
  • Radang paru-paru.
  • Menelan racun. 
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Dikutip dari Medical News Today, muntah darah dikenal sebagai hematemesis. Muntah darah merupakan kondisi darurat medis. Darah yang keluar saat muntah biasanya berjumlah cukup banyak.

Hematemesis bisa disebabkan oleh mimisan ringan hingga perdarahan di usus. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan muntah darah, seperti:

  • Sakit mag.
  • Pembesaran pembuluh darah di usus.
  • Tumor atau lesi di lambung dan kerongkongan.
  • Akibat paparan radioaktif di usus bagian atas.
  • Hepatitis atau infeksi Helicobacter pylori (H. pylori)
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aspirin, NSAID, atau pengencer darah.
  • Menelan racun.
  • Morning sickness saat hamil yang ditandai mual dan muntah terus menerus di pagi hari.

Artikel Lainnya: Telinga Berdarah, Penyebab dan Cara Mengobatinya

3. Karakteristik Darah yang Keluar

Darah yang keluar dari muntah dan batuk memiliki karakteristik yang berbeda.

Biasanya batuk darah ditandai dengan darah berwarna merah cerah. Jumlah darah yang keluar dari batuk juga lebih sedikit.

Tak jarang, darah yang keluar saat batuk bercampur dengan dahak hingga terlihat seperti berbusa. Kemudian, tidak ada sari-sari makanan yang ikut keluar saat batuk darah.

Sedangkan muntah darah mengacu pada muntah yang mengandung sejumlah besar darah.

Darah yang keluar pada kondisi hematemesis berwarna merah pekat atau hitam. Tekstur darah yang keluar juga berpasir, mirip bubuk kopi. Tekstur seperti bubuk kopi itu terjadi karena darah berada di perut dalam waktu lama.

2 dari 2

4. Penanganannya

Jika mengalami batuk ataupun muntah berdarah segera periksakan diri ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.

Apabila mengalami batuk darah, dokter dapat merujuk Anda untuk menemui ahli paru, ahli bedah kardiotoraks, atau dokter spesialis dada dan saluran pernapasan.

Perawatan batuk darah akan disesuaikan dengan kondisi yang mendasari. Jika menderita bronkitis, dokter akan memberikan obat antibiotik serta obat batuk khusus.

Artikel Lainnya: Buang Air Besar Berdarah, Tanda Penyakit Apa?

Ketika dokter menemukan sumber perdarahan , dokter mungkin mencoba menghentikannya dengan:

  • Obat untuk mempersempit pembuluh darah (vasokonstriktor) seperti epinefrin atau
  • Obat-obatan untuk membantu pembekuan darah (koagulan) seperti asam traneksamat.
  • Balon atau manset kecil untuk memberi tekanan di area tersebut (blokade bronkus atau tamponade balon).
  • Terapi laser.
  • Krioterapi.
  • Embolisasi. 

Untuk penanganan muntah darah, dokter dapat memberikan obat-obatan atau melakukan tindakan pembedahan.

Dalam kasus hematemesis parah yang ditandai dengan aliran darah deras saat muntah, dokter dapat memberikan infus atau transfusi darah. Pasien muntah darah juga mungkin memerlukan penggantian cairan atau darah.

Pengobatan hematemesis akan diberikan tergantung penyebab yang mendasari. Salah satu cara menghentikan pendarahan adalah dengan melakukan endoskopi, lalu operasi untuk menutup luka internal.

Itu dia tadi perbedaan antara batuk darah dan muntah darah. Jika masih memiliki pertanyaan lain seputar perbedaan keduanya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan LiveChat di Klikdokter.

(OVI/AYU)

Batuk Darah