Batuk berdahak Anda yang berlangsung lebih dari dua minggu dan disertai darah, ternyata terdiagnosis sebagai tuberkulosis. Jika Anda mengalami kondisi ini, jangan takut dan panik. Segera susun semangat Anda untuk lebih fokus pada proses penyembuhan yang harus dijalani. Ini penanganan pertama pada TBC yang dapat Anda lakukan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terinfeksi Tuberkulosis?
Ingat, tuberkulosis bisa sembuh. Anda hanya perlu memastikan beberapa hal yang selanjutnya akan dibahas di artikel ini. Berdasarkan WHO Global TB Report 2018, diperkirakan insiden tuberkulosis di Indonesia mencapai 842 ribu kasus, dengan angka mortalitas 107 ribu kasus.
Jumlah tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat ketiga untuk kasus penyakit TBC setelah India dan Tiongkok. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan.
Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebenarnya TBC dapat menginfeksi hampir semua organ tubuh seperti kulit, usus, tulang, dan lain-lain. Namun, TBC paling sering menyerang paru-paru atau yang disebut juga sebagai flek paru.
Artikel lainnya: Mengenal Tuberkulosis MDR Lebih Dekat
Demi mempercepat pengobatan dan proses penyembuhan yang terbilang panjang dan makan waktu, kumpulkan semangat Anda dan lakukan penanganan pertama pada TBC berikut ini:
-
Berobat Secepatnya ke Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan Terdekat
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah berobat dengan tekun dan tekad untuk sembuh yang kuat. Pengobatan tuberkulosis harus sesuai dengan tipe yang diderita. Oleh sebab itu, pengobatannya wajib diawasi dokter dan dilakukan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit maupun puskesmas.
Penting untuk diketahui, pengobatan dan obat TBC itu digratiskan oleh pemerintah. Sehingga, tak ada lagi alasan untuk menunda-nunda pengobatan atau memperoleh pengobatan alternatif yang efektivitasnya belum terjamin.
-
Lakukan Pengobatan Sampai Tuntas!
Selain butuh semangat, pengobatan tuberkulosis juga butuh kesabaran. Ini karena tuberkulosis membutuhkan waktu pengobatan minimal enam bulan. Jika tidak sabaran, malas-malasan, atau menghentikan pengobatan karena menganggap diri sudah sembuh, risiko penyakit bisa menjadi makin parah.
Artikel lainnya: Bisakah Tuberkulosis Menular Lewat Ciuman?
Pengobatan yang tidak teratur dapat menyebabkan penderitanya mengalami tuberkulosis resistan obat. Kalau sudah begitu, pengobatan oral untuk penyakit ini bisa diubah menjadi metode suntik, dan butuh waktu yang lebih lama lagi (lebih dari enam bulan) untuk menyembuhkannya.
Supaya pengobatan tetap teratur, mintalah bantuan orang terdekat atau yang Anda percaya sebagai pengawas minum obat (PMO) Anda. Dengan begitu, risiko Anda lalai akan menurun karena selalu diingatkan oleh PMO.
-
Kontrol Secara Teratur
Tak cuma rutin minum obat, penderita tuberkulosis juga wajib melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur. Kontrol dan pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui progres pengobatan penyakit.
Dalam sesi kontrol, akan dilakukan pula pemeriksaan dahak dan/atau rontgen paru pada akhir bulan ke-2 atau fase intensif pengobatan, dan pada masa akhir pengobatan yaitu bulan ke-5 atau ke-6.
Artikel lainnya: Setelah Sembuh Bisakah Tuberkulosis Datang Lagi?
-
Jangan Menularkan Penyakit Anda
Tuberkulosis dapat ditularkan melalui udara dan droplet (percikan lendir) penderitanya. Oleh karena itu, selama masa pengobatan berlangsung, sebaiknya jangan terlalu banyak beraktivitas di lingkungan yang ramai, apalagi bila Anda tidak memakai masker.
Meski biasanya yang tertular adalah orang-orang yang memiliki masalah dengan imunitas tubuhnya, usahakan untuk tidak berbicara terlalu dekat guna meminimalkan risiko penularan. Mereka yang rentan tertular TBC, antara lain penderita HIV/AIDS, kanker, anak-anak, perokok, peminum alkohol, dan pengguna narkoba.
-
Cegah Kekambuhan
Meskipun dapat disembuhkan, penyakit TBC juga bisa kambuh. Terutama saat imunitas tubuh penderitanya menurun.
Karena itu, selalu jaga daya tahan tubuh Anda dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, dan istirahat cukup. Bila perlu, selalu gunakan masker saat Anda keluar rumah agar tak mudah terinfeksi kembali.
Artikel lainnya: Mengapa Pengobatan Tuberkulosis Butuh Waktu Lama?
Jadi, jangan sepelekan penanganan pertama pada TBC yang satu ini!
-
Dapatkan Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin
Vaksin BCG juga tidak boleh dilewatkan, khususnya bagi Anda yang belum pernah terkena tuberkulosis. Dengan begitu, Anda pun akan terhindar dari penyakit menular ini.
Karena sebagian besar penularan berasal dari kasus TB paru orang dewasa, vaksin BCG umumnya digunakan untuk melindungi anak-anak, daripada untuk menghentikan penularan di antara orang dewasa.
-
Terapkan Etika Batuk yang Baik
Jika Anda memiliki TB, terapkanlah etika batuk yang baik dan benar. Selalu tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin. Lalu buang tisu bekas tersebut di tempat sampah.
Jika Anda tidak memiliki tisu, maka Anda harus batuk atau bersin ke lengan atas bagian dalam (siku). Setelah batuk, cucilah tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
-
Lakukan Tindakan Kesehatan Lainnya
Anda menemukan kasus TB di lingkungan sekitar? Jangan ragu untuk segera melaporkan ke dinas kesehatan setempat. Periksa juga semua anggota keluarga serumah untuk mendeteksi kemungkinan TB, serta upayakan pengobatannya.
Demikianlah penanganan pertama pada TBC yang dapat Anda lakukan. Jangan sampai terdiagnosis tuberkulosis menjadikan Anda patah semangat. Ingat, tuberkulosis bisa disembuhkan dan dihentikan penularannya. Yang terpenting adalah lakukan pengobatan dengan tekad kuat, disiplin, dan konsisten.
Bagi Anda yang punya pertanyaan seputar penyakit tuberkulosis dan penanganannya, silakan berkonsultasi dengan dokter kami. Gunakan layanan Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter. Gratis!
[NWS/ RS]