Flu singapura atau hand foot and mouth disease (HFMD) adalah infeksi virus yang umum terjadi pada anak-anak. Infeksi virus ini ditandai dengan luka di mulut dan ruam di bagian tangan dan kaki.
Flu singapura paling sering disebabkan oleh coxsackievirus. Penyakit ini juga dapat menular melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi.
Pada dasarnya tidak ada pengobatan flu singapura secara khusus. Akan tetapi, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengobati penyakit ini pada si kecil.
Obat Flu Singapura dari Dokter
Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, secara umum tidak ada cara mengobati flu singapura yang spesifik. Gejala hand foot and mouth disease juga biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam 7-10 hari.
“Tidak ada terapi khusus, hanya diberikan pengobatan yang bersifat simptomatis saja, misalnya diberikan parasetamol untuk kurangi keluhan demam dan rasa tidak nyaman di tubuh,” ucap dr. Devia.
“Kemudian, dokter bisa juga memberikan lokal topikal anestesi di rongga mulut atau obat kumur untuk kurangi rasa tidak nyaman atau nyeri akibat sariawan atau ulcer di mulut,” lanjutnya.
Dokter juga mungkin akan memberikan obat nyeri yang dijual bebas, seperti acetaminophen atau ibuprofen. Obat-obat ini dapat membantu meringankan ketidaknyamanan akibat infeksi flu singapura.
Selain itu, obat semprot mulut juga dapat diresepkan untuk mengatasi sariawan pada anak-anak yang belum dapat minum obat tablet atau pil. Pastikan Anda tidak memberikan aspirin untuk anak-anak, karena hal itu berisiko menyebabkan penyakit serius.
Jika terdapat ruam dan gatal di kulit anak, gunakan lotion antigatal seperti calamine untuk meredakannya.
Pengobatan Rumahan Flu Singapura
Selain menggunakan obat, Anda juga perlu menerapkan beberapa cara mengobati flu singapura di rumah yang membantu pemulihan anak.
Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman akibat flu singapura:
- Makan es krim
- Minum minuman dingin
- Hindari makanan dan minuman asam, seperti jeruk dan soda
- Hindari makanan asin atau pedas
- Makanlah makanan lunak
- Bilas mulut anak dengan air hangat setelah makan
Jika anak sudah dapat berkumur (gargle) tanpa menelan, ia bisa berkumur dengan air garam hangat beberapa kali untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan pada tenggorokan.
Artikel lainnya: Anak Sering Ngeces Pertanda Flu Singapura, Benarkah?
Lakukan Ini untuk Cegah Flu Singapura
Dokter Devia mengatakan, virus penyebab flu singapura dapat menular melalui ludah atau kotoran. Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran, Anda perlu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh anak secara menyeluruh.
Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyebaran flu singapura:
- Cuci tangan Anda, terutama setelah mengganti popok atau menyeka hidung anak. Bantu pula anak untuk menjaga kebersihan tangan
- Ajari anak untuk menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk, misalnya dengan tisu atau di balik lengan
- Jangan memeluk atau mencium orang yang menderita penyakit tangan, kaki, dan mulut. Jangan berbagi peralatan pribadi dengannya
- Isolasi diri jika anak menunjukkan tanda-tanda flu singapura. Jangan memaksakan anak untuk sekolah jika gejalanya belum hilang. Segera bawa anak ke dokter jika mencurigai tanda-tanda flu singapura pada anak
- Rutin membersihkan tempat-tempat yang dicurigai bisa jadi tempat virus berkembang, misalnya gagang pintu, remote TV, dan lain-lain.
- Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain, termasuk yang sakit.
Itu dia beberapa pengobatan flu singapura dan cara-cara pencegahannya. Hindari memberikan sembarang obat kepada anak, ya. Yuk, konsultasi dokter anak online untuk mengetahui obat yang sesuai bagi si kecil.
Informasi seputar penyakit anak bisa Anda dapatkan lengkap dan akurat di aplikasi KlikDokter, download sekarang!
(FR/JKT)
Referensi:
National Health Service UK. Diakses 2022. Hand, foot and mouth disease.
WebMD. Diakses 2022. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Treat Hand, Foot, and Mouth Disease.
Mayo Clinic. Diakses 2022. Hand-foot-and-mouth disease.
Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri