Nodul paru merupakan bintil-bintil putih yang dapat tumbuh di paru-paru dan bisa bersifat jinak ataupun ganas. Biasanya nodul paru dapat terlihat bila dilakukan CT scan atau rontgen.
Ukuran nodul paru biasanya lebih kecil dari 3 cm dan bentuknya tidak beraturan.
Menurut Cleveland Clinic, AS, sekitar 95 persen kasus nodul paru-paru bersifat jinak. Sementara, kejadian nodul paru yang berubah menjadi kanker kurang dari 5 persen berdasarkan data American Thoracic Society.
Melansir Healthline, umumnya nodul paru-paru tidak menimbulkan gejala. Namun, jika nodul paru disebabkan kanker paru-paru, umumnya muncul keluhan batuk terus-menerus atau kesulitan bernapas.
Penyebab Timbulnya Nodul Paru
Saat terjadi infeksi atau penyakit yang melibatkan jaringan paru-paru, gumpalan kecil sel (granuloma) dapat terbentuk. Seiring waktu, granuloma ini dapat mengeras di paru-paru, sehingga menyebabkan nodul paru non-kanker.
“Nodul paru bisa disebabkan oleh banyak hal. Bisa disebabkan karena infeksi jamur atau keganasan kanker,” papar dr. Alvin Nursalim, Sp.PD.
Artikel lainnya: Menyingkap Berbagai Penyebab Benjolan di Paru-Paru
Nodul paru-paru non-kanker dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1. Infeksi
Peradangan di paru-paru dapat terjadi karena berbagai infeksi, seperti tuberkulosis (TB) atau infeksi jamur.
Granuloma dapat berkembang di sekitar area yang meradang di paru-paru. Terkadang, nodul paru menunjukkan area jaringan parut dari infeksi sebelumnya.
2. Peradangan Tidak Menular
Peradangan yang tidak terjadi karena infeksi juga dapat menyebabkan nodul di paru-paru. Sarkoidosis dan rheumatoid arthritis (RA) contohnya bisa menimbulkan peradangan (inflamasi) non-infeksi.
3. Tumor yang Tidak Bersifat Kanker
Perkembangan tumor non-kanker dapat terjadi di paru-paru. Salah satu contoh kondisinya ialah fibroma (pertumbuhan jaringan ikat bersifat jinak).
Meskipun sebagian besar tidak bersifat kanker, namun nodul paru bisa juga berubah ganas dan membutuhkan pengobatan segera.
Artikel lainnya: Deretan Mitos Tentang Kanker Paru-Paru Beserta Fakta Medisnya
Risiko kanker pada kondisi nodul paru-paru bisa meningkat bila:
- Nodul paru semakin besar
- Nodul tampak memiliki permukaan runcing
- Anda perokok ataupun terbiasa merokok sebelumnya
- Riwayat kanker paru-paru dalam keluarga
- Riwayat penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK)
- Sering terpapar asbes
- Berusia di atas 65 tahun
Pemeriksaan dan Pengobatan Nodul Paru
Dokter Alvin mengatakan, “Biasanya jika dirasa ada nodul paru, dokter akan menyarankan pemeriksaan CT scan paru untuk memastikan lebih lanjut.”
Jika nodul paru terdeteksi lebih awal, kemungkinan besar akan lebih mudah diobati. Ketika sudah didiagnosis memiliki nodul paru-paru, ikuti prosedur pengobatan dan konsumsi obat sesuai resep dokter.
Nodul paru kecil dan tidak bersifat kanker tidak selalu memerlukan pengobatan khusus. Bila disebabkan oleh infeksi, dokter bisa meresepkan obat antibiotik atau antijamur.
Namun, jika nodul paru bertumbuh, menyebabkan masalah, atau bersifat kanker, mungkin tindakan pembedahan diperlukan.
Artikel lainnya: Mengenal Penyebab dan Pengobatan Granuloma Paru
Prosedur bedah untuk menghilangkan nodul paru jinak ataupun ganas meliputi:
- Video-assisted thoracic surgery (VATS): Dokter akan memasukkan thoracoscope dan instrumen bedah kecil melalui beberapa sayatan kecil di dada. Dokter akan merujuk pada gambar dari kamera untuk menghilangkan nodul di paru.
- Torakotomi: Dokter menghilangkan nodul paru melalui sayatan yang lebih besar antara tulang rusuk, di bawah tulang belikat pasien.
Menurunkan Risiko Nodul Paru
Dalam beberapa kasus, nodul paru-paru tidak dapat dicegah. Namun, dr. Alvin mengatakan, “Nodul paru yang terkait dengan kanker dapat diturunkan risikonya dengan cara jangan merokok.”
Skrining dini juga dapat membantu mereka yang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.
Menurut info Kent Hospital, Inggris, Anda bisa mulai melakukan olahraga yang dapat meningkatkan kesehatan paru untuk menurunkan risiko nodul paru, antara lain lari, yoga, dan hiking.
Bagi Anda yang bekerja di lingkungan terpapar polusi dan bahan kimia, penting untuk selalu menggunakan peralatan dan prosedur keselamatan. Hal ini bertujuan melindungi paru-paru dari paparan bahan kimia yang dapat mengakibatkan jaringan parut.
Selain itu, jalani pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan paru-paru.
Bila ingin bertanya lebih lanjut seputar gangguan pada paru, konsultasi lebih cepat lewat Live Chat dokter spesialis paru di Klikdokter.
(FR/JKT)