Beberapa orang bisa mengalami sesak napas setelah olahraga. Namun, penyebabnya bukan karena intensitas aktivitas fisik.
Lalu, kenapa setelah olahraga sesak napas muncul? Penyebab dada sesak setelah olahraga bisa karena masalah kesehatan, efek samping obat-obatan, konsumsi kafein berlebih, stres, penuaan, hingga anemia berkepanjangan.
Agar lebih paham, simak penjelasan di bawah ini untuk tahu cara deretan faktor tersebut dalam memicu sesak napas setelah olahraga.
1. Asma Akibat Olahraga
Sesak napas, batuk, nyeri dada, dan mengi adalah gejala umum penyakit asma. Kondisi meradang dan menyempitnya saluran napas ini juga dapat terjadi akibat olahraga.
Jenis olahraga yang cenderung bisa memicu gejala asma adalah aerobik. Hal ini dibandingkan dengan latihan kekuatan.
Meski begitu, gejala asma akibat olahraga hanya berlangsung selama menjalani aktivitas fisik tersebut.
Artikel lainnya: Berbagai Gejala Anemia yang Harus Diwaspadai
Kondisi ini juga dapat diperburuk oleh sejumlah faktor, seperti udara dingin atau kering, menghirup serbuk sari dalam jumlah banyak, infeksi pernapasan, terpapar bahan kimia, dan polusi udara.
Jika kamu memiliki penyakit asma, sebaiknya hindari olahraga berlebihan. Hindari pula berolahraga pada area yang terpapar zat iritan untuk penyakit asma, seperti polusi udara dan zat kimia tertentu.
Jika serangan asma terjadi pada saat sedang berolahraga, segera konsumsi atau hirup obat asma yang kamu punya. Apabila tidak berhasil, kunjungi klinik atau IGD terdekat.
2. Efek Samping Obat-Obatan
Efek samping obat-obatan bisa jadi penyebab sesak napas setelah olahraga. Jenis obat yang dapat menyebabkan sesak napas, antara lain obat untuk premenstruasi dan penyakit jantung, khususnya yang membantu tubuh mempertahankan kalium.
Sesak napas juga dapat timbul akibat efek samping penggunaan obat interferon yang diresepkan dokter untuk pasien kanker maupun hepatitis.
Bagi para penderita penyakit di atas, tidak disarankan melakukan olahraga berlebih karena dapat memicu terjadinya sesak. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui jenis olahraga apa yang dilarang dan boleh kamu lakukan.
3. Stres Berlebih
Stres berlebih dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental. Secara berkala, kondisi ini tidak hanya memicu kecemasan, tetapi juga menimbulkan gejala fisik, berupa sakit kepala, jantung berdetak cepat, hingga gangguan pernapasan.
Latihan intens dalam kondisi stres dapat menyebabkan sesak napas setelah olahraga. Hal ini terjadi karena tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol atau hormon stres yang kemudian memicu gangguan pernapasan.
Pada dasarnya, sesak napas karena stres berlebih bukanlah masalah yang serius. Bahkan terkadang hanya merupakan sugesti dan perasaan subjektif saja. Untuk mengatasinya, kamu hanya perlu menenangkan diri dan mengatur pernapasan secara perlahan.
Artikel lainnya: Sesak Napas Setelah Minum Kopi? Mungkin Ini Sebabnya
4. Kebanyakan Konsumsi Kafein
Sesak napas sesudah berolahraga juga dapat terjadi akibat konsumsi kafein berlebih. Berdasarkan Cleveland Clinic, rekomendasi konsumsi kafein maksimal berkisar 400 mg per hari.
Mengonsumsi kafein melebihi kadar tersebut dapat menambah risiko peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Gangguan irama jantung disebut takikardia. Kondisi ini juga menyebabkan gejala, berupa sesak napas, pusing, nadi berdenyut cepat, dan nyeri dada.
Walaupun baik untuk menunjang kerja jantung, sebaiknya hindari konsumsi kopi berlebihan sebelum berolahraga. Jika sesak menyerang, segera beristirahat dan jangan paksakan untuk terus berolahraga.
Selain overdosis kafein, merokok dan kurang tidur dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan setelah berolahraga.
Artikel lainnya: Kenapa Perasaan Cemas Bikin Sesak Napas?
5. Usia
Penyebab sesak napas setelah olahraga selanjutnya adalah pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, fungsi kapasitas paru perlahan berkurang.
Setelah melewati usia 30 tahun, kecepatan udara yang mengaliri paru-paru menurun bertahap. Selain itu, otot di antara tulang rusuk dan yang melapisi diafragma juga melemah.
Akibatnya, paru-paru harus bekerja lebih keras untuk menyediakan aliran udara yang diperlukan. Hal ini memicu sesak napas, termasuk setelah olahraga. Karenanya, di usia tua kamu bisa mengalami sesak napas usai berolahraga.
Kondisi ini sebenarnya dapat diatasi dengan berolahraga teratur. Aktivitas ini dapat meningkatkan kapasitas pernapasan paru-paru.
Guna meminimalkan efek penuaan pada paru-paru, hindari merokok maupun menghirup polusi udara.
Beristirahatlah jika mengalami sesak napas sesudah olahraga. Kalau mengalami gejala tambahan, berupa nyeri dada dan mual, segera konsultasikan kepada dokter.
6. Anemia Berkepanjangan
Anemia adalah kondisi ketika kadar hemoglobin lebih rendah dari seharusnya. Jika berlangsung lama, anemia dapat memicu sesak napas setelah berolahraga.
Anemia menyebabkan kadar oksigen di dalam darah menurun. Hal ini menyebabkan jantung memompa darah lebih cepat ke seluruh tubuh.
Saat kebutuhan oksigen meningkat, seperti ketika sedang berolahraga, jantung bekerja lebih cepat. Karena jantung berusaha memenuhi kebutuhan oksigen. Hal ini menyebabkan kamu mengalami sesak napas dan jantung berdebar lebih kencang.
Jika kondisi ini terjadi, segeralah beristirahat. Jika perlu, kunjungi klinik atau IGD terdekat untuk memperoleh oksigen. Untuk menghindari kondisi sesak akibat anemia, segera atasi kondisi kekurangan sel darah merah sehat tersebut, ya!
Artikel lainnya: Intip Tips Olahraga Lari bagi Penderita Asma
Apabila kamu mengalami sesak napas setelah olahraga, coba periksa kemungkinan penyebabnya. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis paru untuk mencari tahu penyebab sesak napas sehingga bisa memperoleh penanganan yang tepat.
Konsultasi juga bisa kamu lakukan lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, solusi untuk #Jagasehatmu.
(ADT/JKT)